Sulap Lemari Jadi Lebih Sustainable


Batasi jumlah pakaianmu maksimal 74 buah_jcomp freepik
MENDUKUNG tren berkelanjutan tak hanya dengan membeli barang-barang eco-friendly saja. Kamu bisa memulai tren berkelanjutan dengan menyulap lemari kamu menjadi lebih ramah lingkungan.
Terlalu banyak pakaian di lemari nyatanya dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Maka dari itu, BBC memberikan beberapa tip agar lemari kamu menjadi lebih sustainable.
Baca Juga:
1. Batasi jumlah pakaian
Menurut data pada 2022 yang dikumpulkan oleh Think Tank Berlin Hot or Cool Institute, lemari pakaian yang cukup terdiri dari 74 pakaian dan 20 setelan dengan pembelian pakaian baru dibatasi rata-rata lima item per tahun.
2. Beralih ke pakaian rajut
Dari berbagai bahan kain pakaian, ada baiknya untuk memilih wol. Wol merupakan serat luar biasa yang memiliki ketahan lebih lama dan bersifat termodinamika, artinya membuat kamu tetap hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas.

3. Jangan sering mencuci pakaian
Jika kamu salah satu dari orang yang sekali pakai langsung cuci, mulailah berhenti melakukannya. Meski terdengar jorok atau mungkin bau, tetapi terlalu sering mencuci pakaian bisa merusaknya. Jika rusak, pasti kamu akan membelinya lagi dan pakaian yang rusak tersebut akan jadi limbah fesyen.
Selain itu, industri fesyen menghasilkan 20 persen dari semua air limbah dan dibutuhkan sekitar 3.781 liter (832 galon) air untuk membuat satu celana jeans.
Baca Juga:
Tingkatkan Kesadaran Sustainable Fashion, APR Gandeng 5 Jenama Lokal di JFW 2023
4. Hindari membeli legging
Musuh bebuyutan dari sustainable living adalah legging. Legging mengandung elastane, bahan sintetis yang berasal dari bahan bakar fosil yang membahayakan bumi. Selain itu, legging juga cepat rusak. Meski kamu bisa menemukannya di toko barang bekas, kualitasnya pasti tidak akan bisa sebagus jeans bekas karena bahannya yang akan membuat kamu terus menerus membeli legging baru tiap tahunnya.
5. Patch pakaian bolongmu
Alih-alih terburu-buru beli pakaian baru saat rusak, kamu bisa menambalnya atau mengakalinya dengan me-rework pakaianmu. Kamu juga bisa menghindari pakaianmu rusak dengan menyimpannya secara baik.

6. Hindari pakaian olahraga
Pakaian olahraga kebanyakan terbuat dari campuran nilon dan poliester. Kamu juga tidak bisa memperlakukan pakaian olahraga seperti wol atau jeans. Kamu harus langsung mencuci pakaian olahraga karena penuh keringat.
Mencuci baju olahraga berbahan campuran nilon dan poliester melepaskan mikroplastik yang akan mencemari saluran air. Tekstil secara umum saja sudah jadi penyumbang mikroplastik primer terbesar, yang berkontribusi terhadap 34,8 persen polusi mikroplastik global. (kmp)
Baca Juga:
Manisnya Koleksi Fashion Ibu dan Anak di Jakarta Fashion Week 2023
Bagikan
Berita Terkait
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’
