Sukseskan Program Pita Lebar Indonesia, APJATEL Gelar Munas II

Munas Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (19/4) (MP/Fadhli)
Merahputih.com - Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) yang kedua di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (19/4).
Mengangkat tema "Meningkatkan Sinergi Antar Anggota untuk Menyukseskan Program Rencana Pita Lebar Indonesia", Munas kali ini berisi serangkaian acara dan kegiatan bersama guna membangun kepedulian serta kekompakan para Anggota APJATEL yang menjadi peserta Munas untuk menyukseskan program pembangunan nasional di bidang komunikasi dan informatika. Khususnya dalam upaya penetrasi dan pemerataan jaringan telekomunikasi pita lebar ke seluruh wilayah Indonesia.
Ketua APJATEL, Lukman Adjam mengatakan bahwa dalam kegiatan ini, peserta Munas-II APJATEL dapat menyatukan aspirasinya dan bersinergi dalam pengembangan jaringan telekomunikasi di masa yang akan datang serta menyelaraskan visi dan misi bersama.
"Munas-II APJATEL diharapkan menghasiikan kesepakatan para anggota untuk saIing bekerjasama dalam pemanfaatan infrastruktur pasif jaringan telekomunikasi yang dimiliki oleh masing-masing anggota APJATEL sebagai upaya percepatan penetrasi jaringan fixed broadband bagi masyarakat Indonesia," katanya kepada awak media disela-sela Munas.

Ada dua program utama APJATEL dalam menyukseskan pembangunan Rencana Pita Lebar Indonesia. Program pertama adalah dengan mendorong Pemerintah Daerah seperti BUMD atau BLUD-nya untuk menjadi penyelenggara utililtas terpadu infrastruktur pasif jaringan telekomunikasi dalam bentuk ducting/tiang Bersama, Micro CeII Pole (MCP), dan Menara Telekomunikasi.
"Kepala Daerah dapat melakukan proses 'Penunjukkan Langsung Penugasan Pemerintah' kepada BUMD atau BLUD nya berpedoman pada PP No. 27 Tahun 2017 dan Perpres 96 Tahun 2014," terangnya.
Program kedua yang tidak kalah pentingnya adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang akan mengoperasikan sarana dan prasarana jaringan fixed broadband berbasis teknologi jaringan kabel fiber optik.
"APJATEL bersama Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan teIah sepakat untuk menyiapkan 10.000 Iulusan SMK Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) untuk menjadi teknisi yang memiIiki kompetensi di bidang teknoIogi jaringan kabel fiber optik," imbuh dia.
Menurutnya, usaha pemerataan penetrasi jaringan telekomunikasi pita lebar saat ini difokuskan oleh APJATEL pada wilayah kecamatan dan desa yang ada di Pulau Jawa dan Bali. Hal ini berdasar pada hasil survey APJII di tahun 2017 yang menyatakan bahwa lebih dari separuh pengguna internet di Indonesia atau 58,08 persen berada di Pulau Jawa dan sebesar 5,63 persen berada di Bali dan Nusa Tenggara.
"Saat ini, seluruh perusahaan anggota APJATEL (33 Perusahaan) telah menggunakan teknologi serat optik, antara lain Moratelindo, FiberStar, MNC Play, Biznet, CBN, iForte dan Iain-Iain."
Dijelaskannya, layanan internet yang menggunakan jaringan kabel serat optik memungkinkan kapasitas bandwidth yang besar dan handal. Perusahaan-perusahaan ini telah sanggup menghadirkan layanan konvergensi yang menggabungkan layanan telekomunikasi, internet, TV/penyiaran dan multimedia.
Sekadar informasi, APJATEL merupakan organisasi kumpulan perusahaan yang memegang izin penyelanggaraan jaringan telekomunikasi dari Kementerian Komunikasi RI yang beroperasi berbasis teknologi satelit, radio maupun jaringan kabel.
Dibentuk pada 9 Oktober 2014, organisasi ini menjadi sarana telekomunikasi dan informasi bagi para penyelenggara jaringan telekomunikasi dan informatika di seluruh tanah air. (Fdi)
Bagikan
Berita Terkait
Semua Layanan Telekomunikasi Akan Dihentikan Saat Nyepi di Bali

Pasar Esports Makin Tinggi dan Diminati Anak Muda, Provider Telekomunikasi Siapkan Paket Khusus

Data Pribadi Dicuri, Kominfo ‘Sentil’ Penyelenggara Layanan Komunikasi
