Staycation dan Workcation Jadi Pilihan untuk Kesehatan Mental
Staycation jadi obat liburan di masa pandemi. (Foto: Unsplash/Karsten Winegeart)
KAUM healing merapat, staycation dan workcation diprediksi masih akan jadi tren liburan 2022. Tren ini didorong oleh kesadaran orang-orang untuk menjaga kesehatan mental mereka di tengah berbagai keterbatasan.
"Ternyata ini merupakan salah satu tren yang berkembang karena kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental cukup tinggi," kata Chief Marketing Officer Traveloka Shirley Lesmana, mengutip laman ANTARA, Rabu (23/2).
Staycation menjadi salah satu medium melepas penat di tengah berkurangnya berlibur ke tempat-tempat yang jauh. Staycation juga dianggap masyarakat sebagai untuk mengambil jeda dan menyegarkan pikiran yang menjadi kebutuhan di tengah hidup yang penuh aktivitas. Dibandingkan sebelum pandemi COVID-19, pencarian staycation di mesin pencari, kini naik 10 kali lipat.
Tidak hanya staycation, tren lainnya yang diprediksi akan mewarnai 2022 adalah workcation, gabungan dari kata work dan vacation alias bekerja sambil liburan. Gaya hidup ini didorong oleh berbagai perusahaan yang menerapkan kebijakan pekerjaan yang lebih fleksibel, tidak mewajibkan karyan datang ke kantor.
Baca juga:
Pekerjaan tersebut boleh dilakukan di mana saja asalkan tugas-tugas rampung. Kebijakan seperti ini makin banyak dipraktikkan kala wabah COVID-19 hadir yang membuat mereka bisa bekerja dari mana saja.
"Ini direspons pengguna untuk kerja di tempat lain, seperti Bali, Bandung, atau Puncak. Yang diperlukan hanyalah koneksi internet yang baik dan workcation yang aman," jelas Shirley.
Secara garis besar, tempat-tempat populer yang dicari pengguna di Asia Tenggara adalah destinasi berbasis alam seperti gunung atau pantai karena orang-orang ingin mencari hiburan setelah terkungkung melakukan semua aktivitas di rumah.
Baca juga:
Kebutuhan konsumen mencari tempat staycation dan workcation yang nyaman membuahkan Holiday Stays di Traveloka pada kuartal empat 2021. Sejak didirikan pada 2012 sebagai meta-search engine, Traveloka bertransformasi menjadi biro perjalanan daring, kemudian aplikasi pemesanan hotel yang kini dilengkapi berbagai fitur termasuk pemesanan makanan dan investasi emas.
"2020 pas pandemi akhirnya bisa dibilang orang-orang pindah ke digital, dan di 2021 penggunaan semakin sering dan banyak penggunaan," katanya.
Saat produk digital sudah menjadi bagian dari kehidupan, lanjut Shirley, tren lain yang muncul adalah keinginan untuk mendapatkan berbagai layanan kebutuhan dalam satu aplikasi. (and)
Baca juga:
Tips Aman Staycation di Tengah Pandemi
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Setelah Kemalingan, Museum Louvre Alami Kebocoran yang Merusak Koleksi Buku
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000