Ibu-Ibu Penjual Takjil Dadakan, Pemadam Kelaparan Saat Ramadan


Biasa ditemukan di pinggir jalan. (Foto Instagram/kulinergresik)
BULAN puasa rasanya belum afdol jika belum ada ibu-ibu yang menggelar meja dadakan di pinggir jalan untuk menjual takjil. Aroma gorengan tempe dan tahu yang masih fresh from the frying pan pun banyak mengundang orang-orang yang sedang berkendara untuk mampir.
Biasanya, pedagang takjil dadakan ini menjadi penyelamat bagi para pengendara yang hendak buka puasa on the road. Menyambut 1 Ramadan 1442 H atau bulan Puasa 2021 yang jatuh pada Selasa 13 April 2021 mendatang, yuk intip starter pack penjual takjil dadakan:
Baca juga:
1. Meja panjang dadakan

Tiada angin tiada hujan, lapak kosong di pinggir jalan tiba-tiba dipenuhi oleh ibu-ibu penjual takjil ketika bulan Puasa. Biasanya, alat yang dibutuhkan hanyalah meja panjang kokoh yang digunakan untuk meletakkan makanan-makanan nikmat nan segar di atasnya.
Mulai dari makanan manis, asin, berat, maupun ringan, biasanya ibu-ibu penjual takjil ini pun telah menata berbagai makanan dan minuman sesuai kategori dengan sangat rapi dan terstruktur.
Makanan gurih yang tidak pernah absen untuk hadir pun meliputi gorengan seperti tempe, tahu, bakwan, dan risol. Makanan manis yang pasti ada di penjual takjil dadakan ini pun meliputi kue basah, kolak pisang, kolak singkong, kolak ubi, ketan item, kolak blewah, kacang ijo, biji salak, dan sup timun suri.
Bahkan, beberapa penjual takjil juga menyediakan lauk besar yang sudah diplastik-plastikin seperti sop, sayur lodeh, telor gulai, dan tempe orek.
2. Dompet koin hadiah dari toko emas

Keseringan menjual takjil dari tahun ke tahun membuat ibu-ibu penjual takjil mendapatkan cuan banyak tiap tahun. Tidak heran, keuntungannya ini sering dimanfaatkan untuk berinvestasi pada emas.
Sesuai dengan kebiasaan generasi baby boomer dan Generasi X di Indonesia, biasanya emas dibeli di toko emas yang terletak di pasar. Jika sudah langganan pada toko emas tertentu, biasanya souvenir yang sering diberikan toko emas adalah dompet coin dengan warna mentereng plus nama toko emas dan alamatnya di bagian depan dan belakang dompet.
Ibu-ibu penjual takjil pun sering terlihat menggunakan dompet kecil ini untuk menyimpan uang koin. Ia pun akan mengeluarkan dompet souvenir dari toko emas andalannya ketika hendak memberikan kembalian receh ketika hendak mencari kembalian pelanggan takjil.
Baca juga:
Karakter Pengudud di Tongkrongan, Ada yang Cuman Modal Bibir
3. Kaleng biskuit

Pada Desember 2020, ditemukan seorang nenek yang telah menabung uang di kaleng biskuit sampai berjumlah hampir satu miliar rupiah. Sayangnya, sebagian uang yang ditabung hancur dimakan hama.
Tidak hanya di Malaysia, orang Indonesia juga sering menggunakan kaleng biskuit yang kokoh nan kuat untuk menabung atau menyimpan uang mereka. Bentuknya yang cukup besar dan simpel membuat orang-orang bisa menaruh dan mengambil uang cukup mudah, apalagi ketika sedang melayani pelanggan yang mengantri membeli takjil.
Biasanya, kaleng uang ini diletakkan di bawah meja dadakan yang terletak di pinggir jalan. Sang ibu penjual takjil pun biasanya tidak akan melepaskan genggaman dan pandangannya dari kaleng biskuit berisikan uang ini.
Meski begitu, menyimpan uang di kaleng biskuit sangat tidak dianjurkan. Alasan pertama adalah keamanan yang sangat lemah. Kedua, orang-orang biasanya sudah menyadari bahwa kaleng biskuit merupakan tempat menyimpan uang sehingga risiko terjadinya pencurian semakin tinggi.
4. Stok plastik bejibun

Mulai dari plastik minyak yang bening, plastik kresek kecil, plastik kresek sedang, sampai plastik berukuran besar pun tersimpan dengan rapi dan ciamik oleh ibu-ibu penjual takjil. Biasanya, plastik ini akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan jumlah takjil yang dibeli oleh pelanggan.
Biasanya plastik minyak akan digunakan untuk menyimpan makanan polosan tanpa kemasan seperti gorengan. Kemudian, plastik minyak ini akan dimasukkan lagi ke dalam plastik kresek agar bisa dibawa-bawa.
Walau varian plastiknya beraneka ragam, ibu-ibu takjil pun tidak pernah kesalahan dalam mengambil plastik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Maklum, keseringan memberikan plastik yang tidak tepat bisa menimbulkan kerugian yang fatal. (shn)
Baca juga:
Bahasa 'G', Kode Rahasia Tongkrongan Pelajar Generasi 90-an Negeri Aing
Bagikan
annehs
Berita Terkait
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri

5 Film Karya Sineas Indonesia Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Nikmati Libur Lebaran

Doa Bagi Mereka Yang Amalkan Salat Kafarat

Polisi Mulai Berlakukan Ganjil Genap di 2 Titik Jalan Tol, Tak Ada Tilang Manual

Arus Mudik 2025 Diklaim Lebih Tertata, H-3 Tercatat 258.383 Kendaraan Keluar dari Jakarta

9 Doa Menenangkan Hati Sambut Kemenangan di Malam Takbiran dan Saat Idul Fitri

Sore Ini Kemenag Gelar Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H, Idul Fitri Dipekirakan 31 Maret 2025
