Starbucks Jepang Buka Toko Pertama untuk Teman Tuli

Leonard Leonard - Kamis, 02 Juli 2020
Starbucks Jepang Buka Toko Pertama untuk Teman Tuli

Mewakili aspirasi luar biasa para teman tuli dan sulit mendengar di seluruh Jepang. (Foto: boredpanda)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

DALAM usaha meneruskan komitmen perusahaan terhadap ekuitas, inklusi, dan keragaman, Starbucks telah membuka toko berbahasa isyarat pertama mereka di Jepang pada 27 Juni. Terletak di Kunitachi, Tokyo, kedai kopi baru ini merayakan kebudayaan tuli dan bahasa isyarat melalui desain alat yang cerdas dan karya seni penuh warna.

Lokasi toko dengan konsep bahasa isyarat ini ditentukan berdasarkan sejarah panjang. Tempat toko baru itu dikenal sebagai daerah yang sebagian besar berisikan komunitas tuli. Para pencinta kopi lokal bisa menikmati minuman dalam ruang yang ramah dan inklusif. Labih jauh, pembukaan toko ini berarti memberikan peluang karier bagi 19 karyawan baru dan lama Starbucks yang tuli dan sulit mendengar.

Baca juga:

Restoran Tanpa Pelayan Pertama Dibuka di New York

1
Starbucks berbahasa isyarat pertama di Jepang. (Foto: stories.starbucks)

“Starbucks telah merekrut mitra tuli dan sulit mendengar sebagai karyawan sejak kami hadir di Jepang pada 1996. Para mitra ini telah membuat dampak luar biasa di komunitas mereka," kata CEO Starbucks Jepang Takafumi Minaguchi.

Terinspirasi oleh semangat mereka, Starbucks, seperti dilansir Designboom, menciptakan toko ini sebagai tempat kepemilikan. Di toko itu, mitra dan pelanggan dapat tetap terbuka siapa mereka dan terinspirasi. Toko ini benar-benar mewakili kemungkinan tak terbatas untuk semua.

Dengan ruangan seluas 208 m2, toko kopi itu mengadopsi interior dengan skema warna dan estetika langsung dari merek Starbucks. Desain itu juga mencakup sejumlah fitur pintar untuk memberikan pengalaman yang mulus bagi pelanggan teman tuli atau sulit mendengar. Ketika memesan minuman favorit, pelanggan memiliki beberapa opsi, termasuk pengenalan suara bicara-ke-teks tanpa kontak melalui tablet di konter pemesanan, menunjuk item pada menu, atau menulis pada notepad.

Baca juga:

Pazzi, Robot Canggih Pembuat Pizza

2
Menyajikan alat desain yang cerdas dan karya seni penuh warna. (Foto: pahomepage)

Untuk melacak pesanan, pelanggan dapat menggunakan nomor yang dicetak pada tanda terima mereka untuk memeriksa rambu digital. Rambu itu juga berfungsi sebagai tampilan salam dalam bahasa isyarat. Ketika kopi siap, animasi bahasa isyarat akan memberi tahu pelanggan.

Selain integrasi teknologi untuk teman tuli dan sulit mendengar, interior toko ini juga dihiasi karya seni oleh Hidehiko Kado. Warna-warna cerah dan ekspresi aneh memperkuat konsep toko inklusif dan koneksi. Hal itu mengundang pelanggan lokal Jepang tenggelam dalam budaya bahasa isyarat yang unik.

"Pembukaan toko berbahasa isyarat pertama di Jepang merupakan momen penting yang mewakili aspirasi luar biasa dari para teman tuli dan sulit mendengar kami di seluruh Jepang," kata Ryotaro Sato, supervisor shift.

Pihak Starbucks ingin menunjukkan talenta komunitas teman tuli dan sulit mendengar dapat memicu koneksi, menginspirasi kemungkinan baru, dan membantu mitra mengembangkan karier mereka dengan Starbucks. "Mereka menantikan untuk berbagi pengalaman baru dengan pelanggan dan menunjukkan keragaman komunikasi yang dapat mereka alami di toko berbahasa isyarat," ujar Minaguchi. (lgi)

Baca juga:

Ace Hotel Kyoto, Mungkin Akan Menjadi Hotel Paling Bergaya di Jepang

Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Bagikan