Standar Kelayakan Baru untuk Nominasi Best Picture Academy Awards
AMPAS ke-96 ingin menyatarakan semua ras dan kelompok tertentu. (Foto: People)
SEIRING perjalanan Academy Awards, standar untuk nominasi Best Picture atau film terbaik untuk layak mendapatkan Piala Oscar berubah.
Pihak penyelenggara ajang penghargaan piala Oscar, Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) mengumumkan perubahan 'kelayakan' atau standar untuk nominasi Best Picture sebagai bagian dari standar penyantuman baru dalam inisiatif Academy Aperture 2025.
Baca juga:
Mengutip laman People, perubahan standar kelayakan Best Picture tersebut berlaku pada Academy Awards ke-96 yang akan diselenggarakan pada 2024.
Inisiatif keberagaman dan penyantuman ini telah menjadi fokus utama Oscar selama beberapa tahun terakhir. Sementara, kategori lainnya akan mempertahankan persyaratan kelayakan seperti yang telah diberlakukan.
“Celah harus diperluas untuk mencerminkan populasi global kita yang beragam, baik dalam pembuatan film maupun penonton yang terhubung dengannya. Akademi berkomitmen untuk memainkan peran penting dalam membantu mewujudkannya,” ujar Presiden Akademi David Rubin dan CEO Akademi Dawn Hudson.
Pernyataan itu menambahkan bahwa mereka yakin standar penyantuman ini akan menjadi katalisator untuk perubahan penting yang bertahan lama dalam industri film.
Di bawah pedoman baru untuk kelayakan nominasi Best Picture, film harus memenuhi dua dari empat standar yaitu representasi, pertemanan, narasi di layar, kepemimpinan kreatif dan tim proyek, akses dan peluang industri, juga pengembangan audiens.
Dalam hal representasi di layar, film harus memiliki setidaknya satu aktor utama atau uaktor pendukung signifikan mewakili kelompok ras yang kurang terwakili, dengan setidaknya tiga persen dari semua aktor dalam peran kecil dari kelompok tersebut.
Baca juga:
Jadi Korban Rasisme di Oscar 2020, Bong Joon Ho Dibela John Legend
Sebagai cara untuk mendorong lebih banyak keragaman dan penyantuman di belakang kamera, kepemimpinan kreatif dalam film didorong untuk terdiri dari perempuan, kelompok ras atau etnis yang kurang terwakili, bagian dari komunitas LGBTQ, atau orang dengan disabilitas. 30 persen kru film juga didorong untuk terdiri dari komunitas yang kurang terwakili.
Fokus baru dalam menyertakan wanita, kelompok ras atau etnis yang kurang terwakili, LGBTQ, dan disabilitas dalam program magang juga akan membuat film memenuhi syarat untuk masuk nominasi kategori Best Picture.
Akademi juga memfokuskan representasi kelompok dalam pemasaran, publisitas, dan distribusi film. Harapannya terjadi inklusi yang lebih tinggi dari kelompok perempuan, Latin, Asia, Hitam, dan Pribumi.
Ini adalah perubahan terbaru yang dibawa oleh Akademi. Pada Juni 2020, lebih dari 800 artis diundang untuk bergabung dalam kelompok pemungutan suara Oscar. 36 persen di antaranya adalah orang kulit berwarna sementara 45 persen adalah perempuan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Rekomendasi Deretan Film Natal yang Bikin Liburan Akhir Tahun Makin Hangat
Aktor 'It: Chapter Two' James Ransone Meninggal Dunia, Bunuh Diri di Usia 46 Tahun
Amazon Teken Kontrak dengan Netflix, James Bond Ikut Pindah Rumah
Disutradarai Baim Wong, Christine Hakim Karakter Utama dalam Film ‘Semua Akan Baik-baik Saja’
'The Super Mario Galaxy Movie' Tayang 2026, Mario Bertualang ke Luar Angkasa
Captain America Steve Rogers Muncul Dalam Trailer 'Avengers: Doomsday'
'Ratu Petaka': Film Thriller Dunia Modeling Debut Sutradara Gandhi Fernando Siap Tayang di 2026
Film Korea 'Boy' Tampilkan Dunia Distopia Masa Depan, Siap Tayang Januari 2026
Warner Bros Disebut-Sebut akan Tolak Tawaran Paramount, Khawatirkan Pendanaan Akuisisi
Disclosure Day, Film Sci-Fi Steven Spielberg yang Penuh Teka-teki