Sri Sultan HB X Tutup Belasan Tambang Pasir di Lereng Merapi


Sri Sultan Hamengkubuwono X Saat meninjau lokasi penambangan di lereng Merapi. (Foto: MP/Humas Kepatihan DIY)
MerahPutih.com - Pemda DIY menutup belasan lokasi penambangan pasir ilegal di lereng Gunung Merapi. Penutupan dilakukan karena penambangan ini merusak lingkungan.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, aktivitas penambangan pasir tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan cukup parah di kawasan itu. Hal ini tidak sejalan dengan semboyan Hamemayu Hayuning Bawono atau turut memperindah keindahan dunia, yang menjadi falsafah atau pegangan hidup masyarakat Jawa.
"Hanya mencari pasir tapi semua rusak, sehingga ini jelas bagi saya tidak pro-lingkungan. Memang izin itu enggak ada. Jadi semua saya tutup. Ada 14 titik," kata Sultan HB X melalui keterangan pers di Yogyakarta, Selasa (14/09).
Baca Juga:
Presiden Jokowi Dorong Sri Sultan HB X Percepat Realisasi Kekebalan Kelompok di DIY
Sebagian besar lokasi penambangan yang ditutup berada di tanah kesultanan (sultan ground).
Sultan mengaku terkejut dan prihatin dengan kerusakan lingkungan saat mendatangi beberapa titik lokasi penambangan pasir ilegal di kawasan lereng Gunung Merapi pada Sabtu (11/9).

Berdasarkan pengamatannya, Sultan menyebut, penambangan pasir meninggalkan lubang bekas galian sedalam 50 hingga 80 meter.
"Saya terkejut sebetulnya, saya tidak menyangka kalau kerusakan sedemikian parah, tapi tanpa reklamasi dan sebagainya. Jadi kalau (menurut) saya yang dicari hanya duit saja. Itu keserakahan yang saya maksud," kata dia.
Kini seluruh pintu masuk lokasi penambangan itu telah ditutup Pemda DIY dengan memasang portal.
Baca Juga:
Sultan HB X Dorong Peningkatan Penggunaan Aksara Jawa di Ranah Digital
Sultan berharap, setelah dilakukan penutupan, tidak ada lagi aktivitas penambangan pasir secara ilegal di kawasan itu.
"Dengan diberi portal, kendaraan dan sebagainya tidak bisa masuk. Di situ sudah ditulis larangannya. Semoga tidak dilakukan, kalau dilakukan, kriminal," kata dia.
Raja Yogyakarta ini juga menegaskan kepada warga terdampak bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengembalikan kelestarian lingkungan di lereng gunung Merapi serta menutup seluruh praktik tambang pasir ilegal. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Sultan HB X Syaratkan Cakupan Vaksinasi 80 Persen untuk Buka Lokasi Wisata
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
