Sri Mulyani Akui Pertumbuhan Ekonomi Tidak Merata


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (MP/.Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi ternyata tidak merata terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi secara nasional tercatat 5,17 persen, tetapi dilihat dari profil pertumbuhan sebenarnya tidak cukup merata," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam Seminar Prospek Bisnis dan Investasi Jawa Tengah 2019 di Semarang, Rabu (12/12).
Menurut dia, ada wilayah yang tumbuh cukup tinggi, seperti Sulawesi yang mencapai 6 persen.
"Tetapi kontribusi terhadap GDP (Gross Domestic Product) tidak terlalu besar," tambahnya.
Menurut dia, kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi masih berasal dari Pulau Jawa yang mencapai 5,7 persen.

Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang tinggi, lanjut dia, terdapat sejumlah kondisi yang harus dijaga, seperti sektor riil, kebijakan moneter, APBN, serta neraca pembayaran.
Ia menyebut tingkat inflasi nasional cukup stabil dengan kondisi APBN yang sangat baik.
"Angka kemiskinan turun hibgga berada di bawah 10 persen. Tahun depan presiden minta angka kemiskinan turun menjadi di bawah 9 persen," tambahnya.
Dari sektor belanja, ia menyebut negara juga cukup giat belanja dengan tingkat pertumbuhan sekitar 11 persen, lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 6,9 persen.
Kondisi tersebut, menurut dia, juga didukung oleh defisit APBN sebesar 1,9 persen, lebih rendah dari perkiraan awal sebesar 2,2 persen.
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Program MBG Dihentikan, Anggarannya Dialihkan untuk Bantuan Beras
![[HOAKS atau FAKTA]: Program MBG Dihentikan, Anggarannya Dialihkan untuk Bantuan Beras](https://img.merahputih.com/media/38/cf/70/38cf70ad1d40ff25a59f755a5f12710a_182x135.png)
Satgas BLBI di Ujung Tanduk, Menkeu Purbaya: Hasilnya Enggak Banyak-Banyak Amat, Membuat Ribut Saja

Jadi Idola Baru, Menkeu Purbaya Kaget saat Ditanya Rencana Jadi Cawapres

Mahfud Md Puji Keberanian Menkeu Purbaya Berbeda Pendapat dengan Luhut soal Program MBG

Menteri Purbaya Ungkap Alasan Dana Bagi Hasil Jakarta Dipotong Paling Besar

Menkeu Purbaya Tunda Penerapan Pajak E-Commerce, DPR: Beri Ruang UMKM untuk Bernapas

Curhat Pertamina Pilih Impor di Banding Bangung Kilang, Purbaya Ngaku Tak Ada Silang Pendapat

Menkeu Purbaya Tahan Kenaikan Cukai Rokok di 2026, Khawatir Picu Pengangguran

Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik

APBN 2026 Disahkan, Program MBG Jadi Salah Satu Fokus Utama dengan Rp 335 Triliun
