Spesies Baru Firmoss untuk Obati Alzheimer Ditemukan di China

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 11 September 2024
Spesies Baru Firmoss untuk Obati Alzheimer Ditemukan di China

Ilustrasi firmoss.(foto: pexels-francesco-ungaro)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - SEBUAH spesies firmoss baru ditemukan di China Barat Daya. Ekstrak tanaman ini terbukti efektif untuk pengobatan penyakit Alzheimer.

Tim peneliti dari Kebun Raya Tropis Xishuangbanna (Xishuangbanna Tropical Botanical Garden/XTBG) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), seperti dilansir ANTARA, menyebut spesies baru itu dengan nama Huperzia crassifolia. Firmoss ini ditemukan dalam penelitian inventarisasi tanaman medis di Provinsi Guizhou, China Barat Daya.

Peneliti associate dari XTBG Liu Hongmei, yang juga salah seorang anggota tim penelitian yang telah dipublikasikan di dalam jurnal ilmiah PhytoKeys ini, mengatakan Huperzia memiliki sekitar 25 spesies dan sebagian besar tumbuh di daerah beriklim sedang dan beriklim dingin (boreal).

Huperzia crassifolia yang baru ditemukan merupakan firmoss terestrial. Tumbuhan ini memiliki morfologi kasar seperti spesies Huperzia lainnya. Meski demikian, spesies baru ini dapat dengan mudah dibedakan dari teksturnya yang lebih tebal dan sirip daunnya yang berbentuk lanset bundar.

Baca juga:

Mengenal Gangguan Memori, Mulai dari Jangka Pendek hingga Alzheimer


Menurut Liu, huperzine A, yakni zat yang ditemukan dalam tanaman firmoss, telah terbukti sangat efektif dalam pengobatan Alzheimer.

Spesies baru ini hanya diketahui tumbuh di Guizhou, Hubei, Hunan, dan Chongqing di China, serta sering berakar di tanah yang kaya humus di hutan berdaun lebar pada ketinggian 1.100-1.900 meter di atas permukaan laut. Populasi tanaman ini yang sangat kecil di setiap lokasi.

"Jika orang tahu nilai khasiatnya, Huperzia crassifolia dapat terancam diambil secara berlebihan. Kami untuk sementara mengusulkan status konservasinya sebagai terancam punah (endangered/EN) sesuai dengan kategori dan kriteria Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN)," papar Liu.
(*)

Baca juga:

Jejak Kaki Kura-Kura Purba Ungkap Kondisi Ekologi Zaman Kapur di China

#Sains #China
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
China dan AS Capai Kesepakatan Dagang di KTT ASEAN, Tensi Mulai Mereda?
China dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dasar dalam pembicaraan perdagangan dan ekonomi di Malaysia, meski kedua pihak tetap berpegang pada posisinya.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
China dan AS Capai Kesepakatan Dagang di KTT ASEAN, Tensi Mulai Mereda?
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Indonesia
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Berdasarkan media Prancis Intelligenceonline yang dikutip oleh akun instagram ISDS dijelaskan kontrak pembelian J-10 sempat tertunda karena masalah pendanaan. Kini, kontrak tersebut akan dilanjutkan melalui skema pembayaran dari China.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Indonesia
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Kebijakan Trump terkait dengan tarif impor baru juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan Neraca Perdagangan AS dengan para mitra dagang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Dunia
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
"Dengan tegas menentang tindakan separatis 'kemerdekaan Taiwan' serta campur tangan kekuatan luar, dan dengan tegas membela kedaulatan negara serta keutuhan wilayah," tambah Presiden Xi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
Dunia
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
Badan Meteorologi China melaporkan kecepatan angin maksimum mencapai 176 km/jam dengan embusan hingga 268 km/jam.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
ShowBiz
1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel
Banyak dari warganet China menyeru kepada berbagai merek agar memutuskan kerja sama dengan aktris Korea tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel
Bagikan