Sophie Xeon Tutup Usia


Sophie Xeon digambarkan di sampul album Oil of Every Pearl's Un-Insides. (Foto: The Guardian)
KABAR duka kembali menyelimuti dunia hiburan, salah satu tokoh musik pop dan dance Sophie Xeon tutup usia, Sabtu (30/1). Ia meninggal sekitar pukul 04.00 waktu setempat di rumahnya setelah kecelakaan mendadak. Rekan sesama usisi seperti Rina Sawayama dan Sam Smith pun mengucapkan duka mendalam atas kepergian Sophie.
Mengutip laman Billboard, Sophie meninggal dunia di usianya yang baru 34 tahun karena kecelakaan mengerikan. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh pihak manajemen dan label musiknya, Future Classic.
“Saat ini rasa hormat dan privasi untuk keluarga adalah prioritas kami,” tulis pihak manajemen Sophie.
Sophie sendiri masih dikatakan pelopor musik baru abad ke-21 dan menjadi artis paling berpengaruh dalam dekade terakhir. Tidak hanya soal produksi dan kreativitas, tetapi juga untuk pesan dan visibilitas yang telah ia capai.
Baca juga:

Dilahirkan dan dibesarkan di Glasgow, Skotlandia, Sophie Xeon mewarisi minat dalam musik dance dan elektronik dari ayahnya, serta mulai merekam musiknya sendiri di usia muda. Pada awal 2010-an, Sophie menjalin hubungan dengan beberapa artis di label PC Music dan segera berada di barisan depan pop eksperimental.
Di 2013, ia merilis single debut Nothing More to Say 2013. Single itu adalah tindak lanjutnya dari Bipp dan Elle yang pertama kali menarik perhatian karena kombinasi ketukan elastis, melodi pop yang menarik, dan vokal bernada tinggi.
Sophie merilis beberapa single lagi di tahun-tahun setelahnya, termasuk hit elektro-pop Just Like We Never Said Goodbye yang mengarahkan produser utama pada Vroom Vroom (2016). Tak hanya itu, Sophie bahkan bekerja pada ikon pop Madonna bertajuk B*tch, I’m Madonna (2015) sebagai penulis.
Baca juga:
Di 2017, Sophie merilis hit It’s Okay to Cry, sebuah balada synth-pop yang cantik dan lembut, serta menandai pertama kalinya Sophie menggunakan vokalnya sendiri. Perilisan lagu tersebut dinamai Billboard sebagai salah satu lagu terbaik di 2017. Melalui video musiknya, Sophie juga menampilkan sosok aslinya untuk kali pertama.
Di 2018, ia merilis album debut resminya, Oil of Every Pearl’s Un-Insides yang bahkan menerima nominasi untuk album dance elektronik terbaik di Grammy 2019. (and)
Baca juga:
Trik Menghindari Tertipu Beli Pre-Order Album K-pop di Sosmed Twitter
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Lirik Lagu 'Pecundang' Betrand Putra Onsu, Cerita tentang Keikhlasan dan Kemampuan untuk Melepaskan Orang yang Dicintai

Barasuara Siap Gelar Tur Jalaran Sadrah, Rayakan Perjalanan Musik di Penghujung 2025

Kolaborasi Bareng Juan Reza, Criimson Gambarkan Ekspresi Personal lewat Irama di Lagu 'NTTILES 1'

Khalid Rayakan Babak Baru lewat Album 'after the sun goes down'

Joji Akhirnya Kembali Lewat Single 'PIXELATED KISSES', Simak Lirik Lengkapnya

Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

ONI Mulai Perjalanan Baru dengan Rilisan Penuh Energi di EP 'Genesis Pt. II'

Lagu 'Dimana Malumu' Jadi Soundtrack Dance Ikonik di Film 'Rangga & Cinta', Simak Lirik Lengkapnya

AMI Awards ke-28 Siap Bergulir 19 November 2025, Simak Daftar Lengkap Nominasinya

El Putra Sarira dan Leya Princy Hidupkan Kembali Lagu 'Suara Hati Seorang Kekasih' untuk Film 'Rangga & Cinta'
