Soal Pesantren Tak Ber-IMB, Ratusan Santri Geruduk DPRD Cirebon

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 07 Juli 2020
Soal Pesantren Tak Ber-IMB, Ratusan Santri Geruduk DPRD Cirebon

Ratusan santri yang tergabung dalam Lingkar Santri Cirebon (LSC) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Selasa (7/7). (Foto: MP/Mauritz)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ratusan santri yang tergabung dalam Lingkar Santri Cirebon (LSC) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Selasa (7/7).

Aksi damai tersebut merupakan bentuk protes dan klarifikasi terhadap ucapan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Hermanto yang dianggap telah melukai insan pesantren se-Kabupaten Cirebon. Beberapa waktu lalu, dia menyebutkan banyak pesantren belum memiliki izin mendirikan bangunan (IMB).

Baca Juga:

Disiplinkan Warga, Pemkot Cirebon Gelar Razia Masker

Dijaga ketat petugas kepolisian dan satpol PP, aksi yang dihadiri 300 lebih santri dari berbagai pesantren di Kabupaten Cirebon itu berlangsung kondusif.

Namun saat massa memaksa masuk, aksi saling dorong antara santri dan petugas sempat terjadi. Beruntung kordinator aksi dan petugas bisa meredam suasana.

"Tuntutan jelas bahwa kita minta klarifikasi dan permintaan maaf Hermanto di publik bahwa yang disampaikan dia sudah melukai kalangan pesantren, kaum sarungan dan kiai," tutur Ahmad Ibnu Ubaidilah selaku koordinator utama LSC.

Ratusan santri yang tergabung dalam Lingkar Santri Cirebon (LSC) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Selasa (7/7). (Foto: MP/Mauritz)
Ratusan santri yang tergabung dalam Lingkar Santri Cirebon (LSC) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Selasa (7/7). (Foto: MP/Mauritz)

Ia juga meminta kepada seluruh anggota DPRD agar tidak menjadikan pesantren sebagai komoditi politik.

"Tidak lagi menjadikan pesantren sebagai komoditi politik. Jauh sebelum mencalonkan diri mereka datang ke pesantren. Tapi setelah jadi malah mengatakan pesantren membangkang," kata Ahmad.

Tak berselang lama, Hermanto didampingi Ketua DPRD Mohamad Luthfi keluar dan menemui para santri. Di hadapan santri, Hermanto dengan tegas meminta maaf atas pernyataannya yang dianggap telah melukai insan pesantren.

"Meminta maaf pernyataan saya dalam rapat kerja di mana saya menggunakan kata-kata yang menyinggung teman-teman pesantren," kata Hermanto.

Baca Juga:

Tradisi Ngisis Keraton Kasepuhan Cirebon, Bersihkan Wayang Kulit Berusia Ratusan Tahun

Hermanto juga menjelaskan, perizinan pesantren harus diurus karena saat ini banyak sekolah yang gabung dengan pesantren. Sedangkan untuk bantuan operasional sekolah, menurutnya, harus ada perizinan.

"Perizinan pesantren itu suatu keharusan karena banyak sekolah yang bergabung dengan pesantren di mana dana operasional tidak bisa cair kalau perizinan tidak ada," ujar dia. (Mauritz/Jawa Barat)

Baca Juga:

Ngaku Pewaris Tahta, Pria Ini Segel Keraton Kasepuhan Cirebon

#Cirebon #IMB
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Gagal Kerja di Pabrik Mobil Listrik, Puluhan Warga Cirebon Terlantar Jalan Kaki dari Subang
Awalnya, mereka dijanjikan bekerja di proyek pabrik mobil listrik yang membutuhkan sekitar 30 orang
Wisnu Cipto - Selasa, 10 Juni 2025
Gagal Kerja di Pabrik Mobil Listrik, Puluhan Warga Cirebon Terlantar Jalan Kaki dari Subang
Indonesia
Imbas Tragedi Gunung Kuda, Cirebon Tanggap Darurat Longsor Hingga 6 Juni
Terbaru, BNPB mengkonfirmasi penemuan satu jenazah korban hari ini
Wisnu Cipto - Senin, 02 Juni 2025
Imbas Tragedi Gunung Kuda, Cirebon Tanggap Darurat Longsor Hingga 6 Juni
Berita
Fakta-Fakta Longsor di Gunung Kuda Cirebon, Aktivitas Tambang Dihentikan
Musibah longsor terjadi di kawasan pertambangan Galian C Gunung Kuda, yang berada di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat, 30 Mei 2025 sekitar pukul 10.00 WIB
ImanK - Jumat, 30 Mei 2025
Fakta-Fakta Longsor di Gunung Kuda Cirebon, Aktivitas Tambang Dihentikan
Indonesia
Mitigasi 10 Titik Rawan Bencana di Jalur Cirebon Selama Mudik Lebaran, KAI Sebar AMUS di Tepi Rel
Sepanjang jalur rel Cirebon terdapat 6 titik rawan banjir dan 4 titik rawan longsor.
Wisnu Cipto - Rabu, 19 Maret 2025
Mitigasi 10 Titik Rawan Bencana di Jalur Cirebon Selama Mudik Lebaran, KAI Sebar AMUS di Tepi Rel
Indonesia
Awal Kebakaran di Grage Mall Terjadi di Bagian Atap, Evakuasi Dilakukan Lewat Pintu Belakang
Pihak manajemen juga bekerja sama dengan DKPP Kota Cirebon
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Januari 2025
Awal Kebakaran di Grage Mall Terjadi di Bagian Atap, Evakuasi Dilakukan Lewat Pintu Belakang
Indonesia
Grage Mall Cirebon Kebakaran, Api Mampu Dijinakan dalam Waktu 30 Menit
Selama kebakaran berlangsung, sejumlah pengunjung dan karyawan mall sempat diminta untuk dievakuasi melalui pintu belakang gedung
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Januari 2025
Grage Mall Cirebon Kebakaran, Api Mampu Dijinakan dalam Waktu 30 Menit
Indonesia
Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Digelar Senin (24/6)
Pengadilan Negeri Bandung menyatakan telah menyiapkan pengamanan ketat saat berlansungnya sidang praperadilan
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 23 Juni 2024
Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Digelar Senin (24/6)
Berita
3 Tradisi Unik di Indonesia Merayakan Idul Adha
Tradisi unik merayakan momen Idul Adha ternyata banyak di Indonesia.
Frengky Aruan - Jumat, 14 Juni 2024
3 Tradisi Unik di Indonesia Merayakan Idul Adha
Indonesia
Pemkab Cirebon Tetapkan Status Tanggap Darurat Mempercepat Penanganan Dampak Banjir
Status tanggap darurat ditetapkan terhitung sejak 7 sampai 13 Maret 2024 dan bisa diperpanjang maksimal tiga kali.
Frengky Aruan - Minggu, 10 Maret 2024
Pemkab Cirebon Tetapkan Status Tanggap Darurat Mempercepat Penanganan Dampak Banjir
Tradisi
Bangunan Bersejarah Gedung Bundar Cirebon Ditetapkan Jadi ZEK
Zona ekonomi kreatif (ZEK) untuk kegiatan kebudayaan dan pariwisata yang bisa berdampak pada perekonomian warga di daerahnya.
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Februari 2024
Bangunan Bersejarah Gedung Bundar Cirebon Ditetapkan Jadi ZEK
Bagikan