Soal Penembakan WNI, Komisi I DPR: Pernyataan APMM Malaysia Janggal


Ilustrasi. (MP/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih.com - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menyesalkan tindakan penembakan yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM), terhadap lima Warga Negara Indonesia (WNI) yang menyebabkan satu korban jiwa dan sejumlah korban luka-luka.
Menurut politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini, pemerintah Malaysia harus terbuka atas insiden ini, untuk menjaga hubungan baik kedua negara.
"Saya sebagai Anggota DPR RI menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh aparat Malaysia APMM, tentang kasus penembakan yang dilakukan oleh mereka di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia," kata TB Hasanuddin, Senin (27/1).
Selain itu, TB Hasanuddin juga mempertanyakan penjelasan APMM terkait insiden tersebut. Menurutnya, masih ada yang janggal terhadap peryataan APMM.
"Penjelasan dari APMM menurut hemat saya sangat diragukan. Pertama bahwa warga negara Indonesia itu melakukan penabrakan sebanyak empat kali, rasanya aneh, kalau memang benar mereka imigran yang ilegal pada umumnya melarikan diri, bukan sebaliknya menabrak sampai empat kali dan menabrak itu sebesar apa kapal yang dipakai oleh warga negara Indonesia, kok sampe berani menabrak kapal APMM yang relatif besar," katanya.
Penjelasan berikutnya, kata TB Hasanuddin yang patut diragukan adalah konon aparat APMM melakukan bela diri karena WNI-nya membawa dua parang.
Baca juga:
WNI Ditembak di Perairan Malaysia, Pemerintah Diminta Bersikap
"Kalau penjelasan itu benar berarti yang membawa parang itu sudah naik ke Kapal APMM, sementara ini korban yang ditemukan justru di tempat lain dan di pantai. Ini dua pernyataan ini patut diklarifikasi ulang oleh pemerintah Malaysia, agar hubungan kedua negara tetap baik," ucapnya.
Sementara, TB Hasanuddin juga mendorong WNI yang ingin masuk ke wilayah negara lain agar masuk secara legal, hal ini untuk menghidari masalah yang fatal.
"Mengenai WNI yang ingin masuk ke negara lain untuk kegiatan-kegiatan tertentu, tetapi masuklah secara legal agar tidak menjadi masalah yang fatal," katanya.
Politikus asal Jawa Barat itu juga mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia yang merespon dengan cepat atas kejadian ini.
"Kasus ini sudah ditangani oleh Kementerian Luar Negeri, Direktur perlindungan WNI dan terus dimonitor oleh Menlu untuk memberikan bantuan yang diperlukan," tegasnya.
Baca juga:
Kronologis Patroli Laut Malaysia Tembaki 5 WNI di Selangor Versi Wamen P2MI
Sementara, menurut keterangan Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, 5 WNI itu mencoba menyerang petugas APMM saat berpatroli sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan demi keamanan.
"Kapal yang ditumpangi tersangka menghantam kapal APMM sebanyak empat kali sebelum dua di antaranya mencoba menyerang petugas dengan parang," lapor Harian Metro Malaysia, mengutip keterangan Hussein.
Dijelaskan lebih lanjut, lantaran merasa terancam, petugas APMM kemudian melesatkan peluru ke arah kapal para WNI. Disebutkan bahwa para WNI itu sempat kabur. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar

Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan

Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump

Puluhan WNI Dievakuasi Dari Nepal, Ratusan Orang Masih Bertahan

Penembak Charlie Kirk masih Berkeliaran, FBI Baru Temukan Senjata yang Digunakan Pelaku

Penembakan Charlie Kirk Disebut Pembunuhan Politik, hanya Ada 1 Pelaku

Penembakan Charlie Kirk, Polisi Gelar Perburuan Intensif terhadap Tersangka

Profil Charlie Kirk, Politisi AS yang Ditembak hingga Tewas saat Berpidato di Utah

Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan

Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman
