Relasi

Si Jagoan Ghosting Bikin Hati Doi Terpotek-potek

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 11 Oktober 2021
Si Jagoan Ghosting Bikin Hati Doi Terpotek-potek

Ghosting semakin sering dilakukan dalam masa pandemi. (Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)

Ukuran:
14
Audio:

PAGI itu Sari (bukan nama asli) terus memeriksa ponselnya. Ia tampak gelisah karena sudah tiga hari ini tidak menerima pesan apapun dari gebetannya. Padahal seminggu yang lalu mereka masih berkomunikasi hingga larut malam. Sari terus berpikir positif pria itu sibuk atau mungkin sedang punya masalah.

Dengan mengesampingkan gengsinya, Sari akhirnya memutuskan untuk membuka percakapan terlebih dahulu. Ketika pesan terkirim, ia melihat tanda online dari gebetannya, tetapi kok tidak dibalas?

Baca Juga:

Starter Pack Pemain E-Sport Paling Standard Biar Gaming Tetap Gahar!

Pertanyaan lain bermunculan saat Sari melihat postingan gebetannya itu di Instagram, tetapi masih belum mendapatkan balasan untuk chatnya. Artinya sang gebetan memang sedang sehat-sehat saja tapi tak mau berkabar. "Di-read doang nih?," tanya Sari lewat DM Instagram. Masih belum dibalas, Sari kemudian mengetahui bahwa dirinya sudah jadi korban ghosting.

Berbeda dengan Sari, Tama sebagai pelaku ghosting memiliki cara sendiri untuk kabur dari seseorang yang mendekatinya. Ia hanya mengintip pesan dari gebetannya yang masuk lewat notif, kemudian meletakkan kembali ponselnya. Ia tidak berniat untuk membalasnya atau bahkan membukanya karena tujuannya memang mengakhiri hubungan tersebut tanpa penjelasan.

"Emang awalnya berniat PDKT, tapi lama-lama ada hal yang bikin ilfeel jadinya udah males buat dilanjutin," ungkap Tama kepada merahputih.com.

Ghosting tidak memandang gender. (Foto: Unsplash/Marah Bashir)

Mereka yang menjadi korban ghosting sering minder dan merasa telah melakukan sesuatu yang mungkin salah. Sering kali korban ghosting juga berpikir fisik mungkin salah satu penyebab mereka dighosting. Namun, menurut beberapa pelaku ghosting, tak melulu penampilan jadi penyebab mereka menjauh. Terkadang ada hal dalam percakapan selama PDKT yang meyakinkan mereka untuk menghilang, dan menyudahi hubungan tersebut.

Misalnya saja, tidak cocok dalam berkomunikasi seperti lawan bicaranya yang kurang asyik, tidak nyambung, ataupun tidak sepemikiran. Bisa juga karena respon lawan bicara yang tidak sesuai ekspektasi, yang mereka anggap menunjukkan penolakan. Jadi, mereka lebih memilih ghosting duluan daripada nantinya ditolak.

Di masa pandemi, beberapa orang menjadi bosan dan kesepian, apalagi bagi mereka yang belum mempunyai pasangan. Banyak hobi dan hal baru yang dilakukan selama pandemi untuk mengisi kekosongan tersebut. Sebut saja salah satunya adalah dengan mencari teman melalui dating apps. Aplikasi tersebut sebenarnya juga dijadikan pelarian untuk mencari jodoh ataupun pendamping di kala bosan di rumah saja.

Cella, seorang perempuan pekerja kantoran mengaku pernah jadi pelaku ghosting. Semua berawal ketika ia harus bekerja di rumah lantaran pandemi. Karena banyak waktu luang, akhirnya Cella iseng-iseng mencari jodoh lewat aplikasi kencan.

Baca Juga:

Pink Panda, Anak Muda Berprestasi Melalui K-Pop Dance Cover

Niat Cella awalnya memang hanya untuk mencari kenalan. Syukur-syukur kata Cella kalau kenalannya itu bisa jadi jodohnya. Cella berhasil dapat kenalan dari aplikasi kencan, namun itu tidak berlangsung lama.

Menurut pengakuannya, ia terpaksa jadi pelaku ghosting karena pada akhirnya, waktu luangnya sudah habis ketika jam kerja sudah berlaku seperti biasa. "Nah, setelah berkomunikasi seharian gitu, besoknya sudah masuk kerja dan mulai sibuk, jadinya juga sudah malas main sama orang yang dikenal dari dating apps itu, dighosting deh," cerita Cella tentang pengalaman ghostingnya kepada merahputih.com.

Di balik ghosting ada yang patah hati. (Foto: Unsplash/Recep Eroglu)

Mirip dengan Cella yang bosan selama pandemi, seorang perempuan juga mengaku bahwa dirinya pernah bermain dating apps karena sedang bosan dan mempunyai masalah dengan pasangannya. Jadi, mencari gebetan hanya untuk pelampiasannya sesaat, kemudian ia berbuat ghosting saat masalahnya sudah selesai.

Dari cerita-cerita ini, kita tahu bahwa ghosting tidak selalu hanya dilakukan oleh pria. Bahkan perempuan juga sering menjadi pelaku ghosting. Hanya saja, alasan pria dan perempuan dalam melakukan ghosting berbeda.

Cadangan gebetan yang banyak jadi alasan utama pria sering melakukan ghosting. Mereka hanya iseng dan dekat dengan beberapa orang sekaligus. Tentunya situasi itu membuat mereka mempunyai banyak pilihan, yang sefrekuensi akan dilanjutkan, yang tidak diabaikan.

Selain hal itu, beberapa pria yang bercerita kepada merahputih.com juga mengatakan rasa minder membuat mereka melakukan ghosting. Misalnya saat mereka mengetahui bahwa orang yang sedang dikejar mempunyai kondisi ekonomi yang lebih baik daripada mereka.

Ada juga yang mengatakan ghosting dilakukan saat mereka tidak tahu bagaimana harus mengomunikasikan bahwa mereka ingin mengakhiri suatu hubungan. Bagi mereka ghosting menjadi jalan pintas yang paling efektif.

Dengan alasan apapun sebenarnya melakukan ghosting bukan hal yang bisa dibenarkan. Hanya saja si pemuda jagoan tukang ghosting yang masih jomlo biasanya merasa paling keren karena sudah berhasil bikin hati doi terpotek-potek. (tel)

Baca Juga:

Raju, Pemuda NTT Berprestasi di PON Papua Bermodalkan Uang Pribadi

#Relasi #Oktober Pemuda Jagoan Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Fun
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Istilah clingy sering ditujukan kepada seseorang yang punya kemelekatan berlebih pada pasangan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Fun
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
FWB banyak dilakukan di kalangan anak muda yang tidak mau pusing dengan drama cinta konvensional.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
Fun
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Breadcrumbing merupakan istilah populer baru dalam percintaaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 27 Desember 2024
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Fun
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Dalam pertemanan isu kesetaraan tidak terlalu banyak menjadi perhatian.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Desember 2024
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Fun
Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
Waspada hubungan toksik akibat pasangan posesif.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Desember 2024
Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
Fun
Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
Silent treatment bisa membuat frustasi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 November 2024
Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
Fun
Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya
Trust issue dalam hubungan bisa diatasi.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 18 November 2024
Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya
Fun
Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
Hubungan toxic berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 November 2024
Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
Fun
Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
Chemistry penting dalam sebuah hubungan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 13 November 2024
Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
Bagikan