Sertifikasi Lahan Seluruh Indonesia Mencapai 55 Persen


Penyerahan sapi Presiden Jokowi dan Wapres JK oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil di Masjid Istiqlal, Senin (12/9). (Foto: MerahPutih/John Abimanyu)
MerahPutih Nasional - Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menjelaskan progam sertifikasi lahan di Indonesia baru sekitar 55% tersertifikasi.
"Terutama di kota besar. Untuk itu, BPN dan Menteri Agraria dan Tata Ruang ini akan mempercepat. Kita harapkan tahun 2025, jika mungkin seluruh tanah dan lahan di Indonesia sudah tersertifikasi," kata Sofyan saat ditemui usai salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (12/9).
Sofyan menjelaskan, tahun 2016/2017 ini menyiapkan proyek seluruh tanah di Jakarta sudah terpetakan dan tersertifikasi. Juga Surabaya dan Batam sebagai pilot project.
"Ini akan kita lanjutkan untuk serifikasi kebun milik rakyat. Sawit mendapatkan sertfikasi sawit sustainable. Dengan memberikan sertifikat, masyarakat akan bisa membuat jaminan di bank," kata Sofyan.
Seperti diketahui, Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menargetkan dalam waktu kurang dari 15 tahun seluruh tanah yang ada di Indonesia bisa tersertifikasi. Saat ini, tanah yang telah tersertifikat baru sekitar 50% dari total luasan yang ada.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil mengatakan, untuk merealisasikan sertifikasi ini, pada tahap awal BPN telah bekerja sama dengan tiga daerah yakni DKI Jakarta, Surabaya dan Batam untuk memberikan insentif dalam pengurusan sertifikasi tanah bagi warganya.
"Setiap jengkal tanah di Republik ini harus terdaftar dan tersertifikasi," kata Sofyan. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Komisi II DPR Ingatkan Perubahan Sertifikat Tanah Tahun 1961-1997 ke Elektronik jangan Bebani Masyarakat

Alur Sertifikasi Tanah Wakaf oleh Kementerian Agama di 2024
