Sering Ganti Gaya Outfit untuk Flexing dan Personal Branding

QORIN Indika Gandi resah apabila tidak berganti gaya outfit dalam seminggu. Ia selalu memiliki daftar pakaian yang akan ia pakai selama beberapa hari ke depan. Baginya, berganti gaya outfit sangat penting, untuk menunjukkan identitasnya dan selalu tampil fresh dengan gaya berpakaian 'baru' setiap harinya.

"Iya gue sih sering ganti outfit tiap minggu tuh biar gue enggak bosan," ujar Qorin kepada merahputih.com.

Qorin mengaku, jangankan untuk pergi hang out bersama teman-teman, pergi ke kampus saja ia ingin selalu dengan penampilan outfit terbaiknya untuk membuat hari-harinya semakin sempurna.

Baca Juga:

Alasan Orang Flexing Cosplay Mahal

Tiap harinya untuk menghadiri kelas di kampus, mahasiswi semeter 8 di salah satu universitas swasta Tangerang Selatan ini memiliki gaya berpakaian berbeda. Hari Senin, ia mengenakan kaos dengan outer dan bawahan Jeans. Kemudian di Selasa, kemeja kotak-kotak dengan bawahan jeans biru menjadi pilihannya.

Di hari Rabu, Qorin ingin tampil lebih simpel dengan sweater dan bawahan jeans hitam. Sementara di hari Kamis, Hoodie dan celana kargo menjadi outfit favoritnya. Untuk Jumat, kaos tanpa outer dan celana kargo ialah outfit terbaiknya.

"Jangankan tiap minggu, baru beberapa hari aja gue sudah bosen sama outfit yang sering gue pakai. Kaya outfit yang gue pake enggak cuma itu-itu aja kalo lagi pergi ke kampus,” lanjut Qorin.

Sebetulnya, berganti gaya outfit bukan sekadar flexing, namun untuk melakukan personal branding kepada lingkungan sekitar. Tujuan utama personal branding ialah untuk membangun citra diri di hadapan publik.

Baca Juga:

Flexing Hidangan Lezat di Restoran Berkelanjutan

Personal branding memiliki pengaruh yang kuat. Hal ini membuat suatu individu lebih mudah dikenal dan dipercaya oleh orang lain. Kemudian, personal branding dibentuk dan didasarkan pada nilai yang tertanam dalam diri individu tersebut.

Menurut Farco Siswiyanto Raharjo dalam buku The Master Book of Personal Branding (2019), personal branding adalah cara seseorang untuk mengambil kendali penilaian atas orang lain dari individu. Personal branding adalah sebuah citra yang ditampilkan secara konsisten dan terus-menerus.

Sementara itu, Fashion Stylist Lilie Budimulia dalam webinar merahputih.com bertajuk Personal Branding: Know Your Style, Express Yourself yang digelar Sabtu pekan lalu memaparkan bahwa personal branding akan membangun persepsi orang lain terhadap diri kita. Lilie menegaskan, personal branding juga dapat dibangun melalui gaya berpakaian seseorang.

"Kita harus mengetahui diri kita sendiri dulu, mulai dari outfit yang disukai apa, konsisten, dan itu semua nantinya akan mengekspresikan diri kita. Semuanya akan ada di memori orang lain," ungkap Lilie.

Qorin juga begitu. Ia yakin, melalui gaya barpakaiannya maka ia akan menciptakan memori pada orang lain mengenai dirinya. Bahkan, ia rela untuk membeli baju setiap hari agar bisa memakai outfit yang berbeda tiap minggunya. Tak hanya itu, ia juga mengklaim dengan sering berganti gaya outftit selain untuk flexing, ia memang ingin menunjukkan personal brandingnya ke orang lain agar terlihat rapi.

Selain itu, baginya berganti-ganti outfit juga menunjukkan sebuah nilai personal branding yang kuat ia tanamkan agar semakin mudah untuk mencari teman di kampus. Dengan menjadi diri sendiri lewat gaya berpakaiannya, teman-temannya di kampus akhirnya mengenalnya dengan baik.

"Berpenampilan rapi itu penting ya. Jadi enggak hanya sekedar jadi diri sendiri dengan cara terus-terusan ganti outfit setiap minggu, tapi juga untuk ningkatin kualitas diri ke orang lain,” tutupnya. (dkr)

Baca Juga:

Flexing Parfum, Beda Acara Lain Aroma