Serba-Serbi Pengunjung Warung Babi Guling Pradnyani Khas Bali

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 24 Maret 2016
Serba-Serbi Pengunjung Warung Babi Guling Pradnyani Khas Bali

Pegawai membawa pesanan babi guling di Warung Pradnyani, Ruko Moscow A-8, Jalan Gading Serpong Boulevard, Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten. (Foto: MerahPutih/Venan Fortunatus)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Kuliner - Pengunjung Warung Pradnyani: Babi Guling Khas Bali datang dari berbagai kalangan. Sekelompok anak sekolah berpakaian pramuka terlihat sedang menyambut kedatangan pramusaji membawa pesanan mereka. Mereka dengan ramah memberi izin untuk difoto saat fotografer merahputih.com ingin mengambil gambar.

"Erin ingin difoto juga," kata Restaurant Manager Thomas Raymond menyebut salah seorang pramusaji yang membawa makanan. Suasana terlihat santai sore itu, Rabu (23/2). Pengunjung Warung Pradnyani saat itu kebetulan tidak ramai.

Raymond ditemani Yosep Aryo yang sama-sama Restaurant Manager saat merahputih.com ikut menyaksikan bagaimana warung itu banyak didatangi pengunjung. Beruntung, jika sedang ramai, keduanya sedang di dapur, mengatur pesanan, atau bahkan Yosep sampai harus turun tangan mencuci piring. Apalagi ketika Sabtu-Minggu, semua orang akan menjadi sibuk melayani pengujung.

(Salah satu sudut di Warung Pradnyani. Foto MerahPutih/Venan Fortunatus)

Warung Pradnyani bertempat di Ruko Moscow A-8, Jalan Gading Serpong Boulevard, Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Tempat itu merupakan deretan ruko ramai dengan banyak tempat kuliner. Warung Pradnyani punya pasarnya sendiri. Saat mengetahui saya dan fotografer muslim, kedua manager muda penuh semangat itu menceritakan segala detil-detilnya kepada kami. Ya, itu karena kami tidak bisa membuktikan sendiri mengapa makanan ini menjadi magnet sangat kuat bagi para pengunjung.

Yosep Aryo menceritakan, jika sudah sibuk, para pengunjung pun ikut terbawa sibuk. "Bahkan ada yang sampai bertengkar. 'Ini saya kasih Rp200 ribu. Saya yang duluan'," kata Yosef menirukan pertengkaran kecil di Warung Pradnyani.

"Itu harga yang berlipat-lipat. Padahal harganya di sini hanya Rp45 ribu per porsi," kata Yosef sambil tertawa kecil.

(Sajian nasi campur babi guling di Warung Pradnyani. Foto MerahPutih/Venan Fortunatus)

 

Pengunjung rombongan pun sampai tidak kompak saat sedang crowded. Satu orang memilih kembali ke kendaraanya saat melihat antrean sedang panjang, tapi anggota keluarga lain memaksa bertahan sebelum dapat pesanan. "Yang satu bilang, 'di-cancel deh'. Tapi tiba-tiba lari dari arah mobil yang satunya lagi, 'yang punya saya tetap jadi ya," kata Yosef. Ia menceritakan bagaimana asyiknya selama kurang sebulan ini melayani tamu-tamu di Warung Pradnyani.

Jika sedang ramai, para pengunjung berbaris di depan tempat pemesanan. Warung Pradnyani ini buka dari pukul 11.00 WIB - 19.00 WIB. Tapi jika sedang ramai, sudah tutup sejak sore karena lebih dulu habis.

Pernah satu waktu, seorang pelanggan melongok ke warung dengan pintu geser sedikit terbuka. "Masih ada gak?" tanyanya.

"Masih ada tapi tinggal..." Warung Pradnyani sudah tutup lebih sore karena hari itu sedang ramai pengunjung. Makanan sudah habis. Yang tersisa tingga irisan daging babi sisa yang masih bisa dirapikan. Masih bisa disajikan di dalam piring dengan seadanya. "Gak apa-apa deh," kata pelanggan itu kemudian.

Ada-ada saja perilaku pengunjung yang ingin merasakan daging guling khas Bali. Meski pintu geser Warung Pradnyani sudah ditutup rapat, masih ada pengunjung yang mengetuk untuk memastikan bahwa menu daging guling sudah benar-benar habis.

(Sate babi di Warung Pradnyani. Foto MerahPutih/Venan Fortunatus)

 

Thomas Raymond dan Yosep Aryo senang dengan setiap pengunjung yang datang. Apa pun itu merupakan apresiasi terhadap sajian makanan babi guling mereka. Merahputih.com sempat diajak untuk melihat-lihat tempat pemanggangan babi guling. Sebuah tempat mirip kolam dengan pinggiran tinggi. Bagian ujung terdapat sangkutan untuk besi pemanggang. Bagian bawah tempat disimpan arang. Kebetulan saat itu panggang babi sudah selesai. Juru panggang sedang mengipasi sate daging babi dan asap mengepul ke udara memenuhi ruangan.

Jika Anda memakan babi, Warung Pradnyani Babi Guling Khas Bali bisa menjadi kunjungan kuliner Anda. Yosep Aryo menceritakan, jika sedang ramai Sabtu-Minggu, pengunjung biasanya bersama-sama melihat lansung babi sedang dipanggang. Bagian depan toko ditutup dan mereka menikmati proses pembuatannya sebelum disajikan jadi nasi campur babi guling atau nasi campur Bali.


BACA JUGA:

  1. Warung Babi Guling Pradnyani Berawal Kangen Makanan Bali
  2. Menikmati Gurih dan Segarnya Soto Jablay
  3. Berawal dari Pelayan, Kini Pak Pong Sukses Punya Dua Warung
  4. Ternyata Ini Alasan Dinamakan Sate Klatak
  5. Yuk Cobain Nikmatnya Tengkleng Pak Pong
#Warung Pradnyani #Babi Guling Khas Bali #Babi Guling #Kuliner Nusantara
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Kuliner
Tonton Pedangdut Top Indonesia Sambil Menikmati Kuliner Nusantara di Ancol
Festival ini nantinya akan di selenggarakan pada 7 dan 8 September 2024.
Wisnu Cipto - Minggu, 25 Agustus 2024
Tonton Pedangdut Top Indonesia Sambil Menikmati Kuliner Nusantara di Ancol
Kuliner
Resep Sedapnya Daging Malbi Makanan Khas Palembang
Wisnu Cipto - Rabu, 19 Juni 2024
Resep Sedapnya Daging Malbi Makanan Khas Palembang
Kuliner
Rekomendasi Babi Guling Nikmat di Bali
Nasi campur nonhalal ini bisa jadi menu makan pagi, siang, bahkan makan malam.
Dwi Astarini - Jumat, 11 November 2022
Rekomendasi Babi Guling Nikmat di Bali
Bagikan