Serat Bebas Emisi Karbon Jadi Primadona Fashion Ramah Lingkungan
Kain tencel ramah lingkungan (Foto: Istimewa)
INDUSTRI fesyen menghasilkan sampah dengan jumlah fantastis. Jumlah sampah yang dihasilkan dari dunia mode sebesar 92 juta ton limbah tekstil. Setiap detik, sebanyak satu truk sampah berisi limbah tekstil masuk ke pembuangan akhir dan dibakar. Hal tersebut tentu mengganggu keseimbangan alam, seperti dilansir Fashion Revolution.
Fakta menyeramkan tersebut menyadarkan para pegiat fesyen mulai dari desainer hingga pengusaha retail untuk memilih produk yang ramah lingkungan dan bebas karbon. Permintaan industri yang kini berkembang seputar "circular fashion" dan netralitas karbon.
Baca juga:
Serat Lyocell dan serat Modal Carbon-Zero terus mendapatkan berbagai perhatian di antara mitra industri termasuk merek fashion dan pabrik kain. Salah satu perusahaan penghasil TENCEL™ terus berekspansi dengan tujuan untuk memberikan solusi yang lebih inovatif bagi pemilik merek fashion untuk memenuhi target pengurangan karbon dan untuk para konsumen agar dapat menikmati produk yang berkelanjutan. Selain itu mereka coba memperkuat komitmennya untuk mencapai bebas emisi karbon pada tahun 2050.
Baca juga:
Teknologi Sepeda Listrik Harley Davidson Serial 1 Banyak Diminati
Ekspansi ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun industri tekstil yang sepenuhnya berkelanjutan. Tidak hanya melalui pengurangan jejak karbon, tetapi juga melalui peningkatan sirkularitas melalui teknologi REFIBRA™. Teknologi ini melibatkan daur ulang sisa kapas dari produksi garmen dan mengubahnya menjadi pulp kapas. Pulp kapas kemudian ditambahkan dengan pulp kayu yang diekstrak dari sumber yang berkelanjutan untuk menghasilkan serat TENCEL™ Lyocell yang baru.
Inovasi ini memperkuat upaya berkelanjutan terhadap inisiatif Science Based Targets (SBT) dan dukungan terhadap United Nations Sustainable Development Goals untuk mengurangi dampak pemanasan global. “Meskipun para mitra pemasok, pemilik merek, dan pelaku retail secara proaktif mencari cara untuk mengurangi emisi karbon agar selaras dengan tujuan iklim global dari PBB, industri tekstil masih memiliki perjalanan yang panjang untuk mencapai tujuannya yaitu status bebas emisi karbon," ujar Vice President Global Textiles Business di Lenzing AG, Florian Heubrandner.
"Kami berharap, dengan berbagi inovasi terbaru kami seperti serat bermerek TENCEL™ Carbon-Zero dengan teknologi REFIBRA™ dapat menjadikan inisiatif bebas emisi karbon sebagai praktik utama, yang pada akhirnya mencapai industri tekstil yang netral karbon,” lanjut Heubrandner. (Avia)
Baca juga:
Berpakaian Mirip Dinosaurus, 'Jurassic World' Sindir Tyra Banks
Bagikan
Berita Terkait
‘Light and Shape’: ESMOD Jakarta Rayakan Inovasi Mode dari Desainer Muda di Creative Show 2025
UNIQLO Gandeng BABYMONSTER untuk Koleksi UT Terbaru, Tampilkan Desain Edgy dan Playful
Thrifting makin Digandrungi, Industri Tekstil dalam Negeri Ketar-Ketir
Tumbler Viral, Lebih daripada Gaya Hidup Sehat tapi Fashion Statement
Panduan Thrifting Jakarta, Rekomendasi Seru dari Blok M Square hingga Pasar Santa
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
Menilik Jenama asal Negeri Sakura UNIQLO Masuk 100 Best Global Brands 2025