Sepatu High Heels akan Terdisrupsi Zaman?


Sejak pandemi COVID-19 pengguna high heels terus menurun. (Pexels/Rodolfo Clix)
SEIRING perkembangan industri fesyen disertai dengan pergantian tren fesyen disetiap musimnya, ada satu perubahan yang menarik perhatian. Popularitas sepatu high heels atau hak tinggi mengalami penurunan secara bertahap.
Sepatu high heels sempat identik dengan keanggunan dan keunikan, bahkan menjadi simbol 'feminim' di kalangan perempuan.
Baca Juga:

“Sepatu hak tinggi dapat mengubah postur tubuh dan menciptakan gaya berjalan khas yang dapat memengaruhi cara seseorang membawa diri mereka sendiri, mendorong postur tubuh yang lebih tegak dan meningkatkan daya tarik serta kekaguman dari orang lain,” ujar Dr. Carolyn Mair, Psikologi kognitif dan Konsultan bisnis mode dilansir dari CNN.
Sepertinya sepatu hak tinggi mulai menghilang dari pusat perhatian, dan seakan tergantikan oleh gelombang pilihan yang mengedepankan kenyamanan. Mungkinkah pandemi menjadi penyebab kematian sepatu hak tinggi?
CNN menuliskan, faktanya ketika pandemi melanda, sepatu ini seakan surut dari posisi puncaknya. Kala itu minat pengguna menurun sangat drastis.
Bahkan penjualan sepatu ini turun 65 persen dari tahun sebelumnya. Penyebabnya salah satunya dipengaruhi oleh cara hidup baru masyarakat. Masyarakat saat ini lebih mengutamakan kenyamanan dan kepraktisan yang membuat sepatu ini semakin surut.
“Sebagai akibat dari pandemi, banyak masyarakat yang memprioritaskan kesehatan, kenyamanan, dan kepraktisan,” ungkap Mair.
Baca Juga:
Rayakan 60 Tahun 911, Porsche Rilis Sneakers Berdesain Retro

Kemudian jenama-jenama yang ada berusaha memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar itu. Ini yang juga mengubah lanskap pilihan alas kaki para perempuan. Hal ini tercermin selama pandemi gaya menggunakan yang sandal meningkat hingga 225 persen di tahun 2020. Lalu perempuan yang melakukan pencarian di internet sneakers dengan sol yang tebal memiliki nilai yang tinggi sebesar 70 persen.
Pasca pandemi, minat terhadap sepatu jenis ini belum sepenuhnya pulih. Meskipun keadaan sudah kembali ke keadaan normal, dan minat pencarian sepatu ini meningkat dibandingkan tahun 2020. Namun, untuk gaya tersebut secara umum tetap jauh lebih rendah dari tingkat sebelum pandemi, dan hasil menunjukkan tetap sama. Bahwa mayoritas pengguna lebih condong mengarah pada kenyamanan sepatu yang memiliki hak rendah.
Melihat semakin rendahnya peminat sepatu jenis ini, bisa jadi akan menghilang dari pasar. Meskipun demikian tidak sepenuhnya mati. Karena jenis sepatu ini memiliki pasarnya sendiri dan tidak terdisrupsi.
“Sepatu high heels sepertinya akan tetap menjadi pilihan populer untuk acara khusus seperti pesta dan pernikahan” tutupnya. (zvw)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal

Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025

UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara
