Semangat Feminis dan Rebellion dalam Koleksi Terbaru Dior Spring 2024


Koleksi Dior Musim Semi 2024 usung konsep feminisme. (Foto: Dior)
INSTALASI digital itu memancarkan warna merah muda dan kuning. Suasananya mendukung untuk tampilan busana bertema Barbie.
Namun, di atas panggung, para model yang mulai berlenggak-lenggok justru mengenakan koleksi bernuansa gelap dari rumah mode Dior.
Sekilas orang akan teringat dengan gaya busana di serial Wednesday. Digelar secara meriah di Tuileries Garden, Paris, Selasa (27/9), peragaan busana Dior ini beroleh perhatian kuat penggemarnya. Parade busana ini memamerkan koleksi Musim Semi 2024.
Melansir Vogue, Direktur Kreatif Dior Maria Grazia Chiuri mengungkapkan konsep koleksi musim semi ini ialah feminisme. Dia pernah mengatakannya jauh hari pada awal masa jabatannya, 2016 silam.
Baca juga:

“Bahwa sebenarnya tidak ada satu tipe perempuan. Tapi sungguh, aku ingin mendobrak hal bahwa koleksi harus menjadi satu referensi,” kata Chiuri.
Oleh karena itu, ia menggambarkan koleksinya dengan kesan konseptual terhadap perempuan sebagai 'penyihir' di dunia yang didominasi laki-laki. Pernyataan itu yang ingin Chiuri bawa melalui koleksinya.
Dalam koleksi ini, Chiuri menggunakan siluet dengan mengambil referensi dari Abandon, gaun hitam lawas dari Christian Dior.
“Gaun yang dibuat Dior tahun 1948 ini mengekspresikan banyak sensualitas dan saya ingin mengubahnya dengan cara yang kontemporer dan lembut: dengan kemeja, dengan pakaian rajut, dengan balutan bahan katun.”
Sebanyak 78 koleksi busana perempuan siap pakai dipamerkan Dior dengan didominasi warna monokrom seperti hitam, coklat, abu-abu dan putih. Koleksi busananya terdiri dari kemeja yang ditata dengan gaun pinafore, dan sejenisnya.
Ada pula jaket bar, yaitu jaket yang longgar di bagian pinggang dan berjumbai di bagian tepinya. Tak ketinggalan konvensionalitas rok lipit lingkaran New Look dengan belahan kaki yang mencolok.
Baca juga:
Johnny Depp Tanda Tangani Kesepakatan USD 20 Juta dengan Dior

Konsep feminisme ini semakin terasa berkat video instalasi yang dibuat oleh seniman Elena Bellantoni. Video ini menarik perhatian para tamu.
Selain karena warnanya yang mencolok, terdapat ungkapan-ungkapan seperti “Kapitalisme tidak akan membawanya ke tempat yang ia inginkan” dan “Ibu rumah tangga paling lucu, cucian terbersih”.
Bahkan peragaan busana ini dibuka dengan kalimat “Bukan dia perempuan” yang memenuhi segala sisi.
Dengan warna-warna yang gelap, dan potongan yang tidak biasa, koleksi ini dikatakan sebagai semangat pemberontak dibandingkan dengan apa yang pernah dilihat sebelumnya dari Dior karya Chiuri. (dsh)
Baca juga:
Haerin NewJeans Dipilih Sebagai Global Ambassador Dior Jewelry
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
