Selisik Jasa Pawang Hujan Supaya Hajatan Lancar Jaya

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Jumat, 13 Mei 2022
Selisik Jasa Pawang Hujan Supaya Hajatan Lancar Jaya

Mau hajatan tapi mendung? Seketika ingin jadi Rara Sang Pawang Hujan (Sumber: MotoGP)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

GRAND Prix MotoGP di Mandalika memiliki sejumlah catatan menarik. Pertama, tentu saja sejarah penyelenggaraan balap motor level elit pertama dalam kurun waktu 25 tahun bagi Indonesia. Kedua, penampilan sang pawang hujan, Rara Isti Wulandari nan begitu ikonik dan mengesankan pengunjung baik lokal maupun internasional.

Dengan membawa cawan berbahan tembaga diklaimnya sebagai 'remote AC langit', ia membuat hujan mengguyur Mandalika berhenti.

Aksi Rara kontan jadi bahan pembicaraan publik, baik dalam maupun luar negeri. Terlepas dari perdebatan keyakinan antara percaya dan tidak percaya aksi Rara, namun kebiasaan Warga +62 menggunakan jasa pawang hujan saat hajatan justru jadi keunikan tersendiri.

Aksi pawang hujang Mbak Rara di sirkuit Mandalika. Foto: Twitter/@MotoGP

Entah hajatan pernikahan, khitanan, ulang tahun, panggung gembira Agustusan, dan lain sebagainya acap meminta bantuan juru kendali hujan agar lokasi acara tak hujan.

Bahkan, selain bantuan pawang hujan, ada semacam kepercayaan di kalangan masyarakat jika ingin hajatannya tak hujan caranya dengan si empunya hajat melempar celana dalam ke atas atap rumah

Menikah di musim penghujan memang butuh perjuangan. Sesungguhnya beroleh tanggal tersebut bukan karena cari tanggal cantik atau perhitungan weton, tapi karena tanggal kosong gedung hanya ada hari itu, selebihnya penuh.

Kekhawatiran sudah pasti akan berkecamuk. Gimana kalau hujan badai? Gimana kalau karena hujan enggak ada tamu datang? Parahnya lagi, gimana kalau tempat resepsi banjir? Hati dan pikiran tambah berkecamuk saat hujan disertai angin nonstop dari malam sampai pagi!

pawang hujan
Tak sedikit saat resepsi pernikahan Warga +62 meggunakan jasa pawang hujan. (Foto: Unsplash-Agung Raharja)

Sebenarnya kebiasaan lempar celana dalam bukan satu-satunya ritual untuk menangkal hujan. Ada banyak lagi mitos seputar menangkal hujan. Misalnya, ada orang rela enggak mandi saat hajatan karena percaya kalau mandi dapat mendatangkan hujan.

Beberapa juga ada pakai metode tusuk sate. Caranya hanya perlu menancapkan lidi ke bawang merah, bawang putih, dan cabai. Niscaya hujan enggan datang ke sang empunya hajatan.

Di Pandeglang, Banten, kepercayaan memasang lidi menusuk bawang merah, bawang putih, dan cabai lalu ditancapkan ke tanah masih berlaku.

Enung, salah seorang pawang hujan, dikutip dalam "Tradisi Nyarang Hujan Masyarakat Muslim Banten", karya Eneng Purwanti, mengaku medium lidi, bawang merah, bawang putih, dan cabai merupakan wujud dari bahan pangan dapur saat memasak bersama keperluan hajatan sehingga dipersembahkan medium tersebut agar hujan tidak turun.

pawang hujan
Jadi pawang hujan (Sumber: Pexels/Aleksandar Pasaric)

Enung sebelum menancap lidi berisi bawang merah, bawang putih, dan cabai akan merapal mantra. Bismillahirachmannirrachim, niat ingsung nerang udan, kakang kawah adhi ari-ari, sedulur papat kalima pancer, Muhammad rasulku. Lalu, membaca Al-Fathihah, Al-Iklhas, Al-Falaq, An-Nas, dan Ayat Kursi.

Selain itu, mantra lain nan biasa dirapal pawang hujan di Pandeglang untuk Nyarang Hujan, antara lain. Mega mengkol ka kulon, hasep mawa ka kaler, hujan mawa ngetan, tungkul tuluy ka kidul, aki tumenggung ajeg di tengah panggung, disered meped ngaler, ngetan, ngidul, ngulon, laahaula wala quwwata illa billah.

Sebagian besar mayarakat Pandeglang, menurut Eneng Purwanti, berkeryakinan tradisi Nyarang Hujan tidak bertentangan dengan ajaran Islam karena tetap berkeyakinan pada Allah SWT sebagai otoritas tertinggi. "Pawang hanyalah media (wasila) menyampaikan keinginan tersebut kepada Allah SWT," tulis Eneng Purwanti. (Avia)

#Olahraga #Wisata #Mei +62 Bicara Hajatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Olahraga
Asian Youth Games Bahrain 2025: Busana Adat Mandailing, Betawi Hingga Batak Karo jadi Sorotan Dunia, Simbol Nyata Keharmonisan Sebelum Bertarung Habis-habisan
Dalam parade kontingen, Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia, Akbar Nasution, memimpin barisan dengan mengenakan busana adat Mandailing
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Asian Youth Games Bahrain 2025: Busana Adat Mandailing, Betawi Hingga Batak Karo jadi Sorotan Dunia, Simbol Nyata Keharmonisan Sebelum Bertarung Habis-habisan
Olahraga
Kalah di Babak Kualifikasi, Tim Kurash Indonesia Jadikan AYG Bahrain ‘Cek Ombak’ Menuju SEA Games 2025
Indonesia mengirim dua atlet terbaik di cabang olahraga Kurash untuk berlaga di Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Kalah di Babak Kualifikasi, Tim Kurash Indonesia Jadikan AYG Bahrain ‘Cek Ombak’ Menuju SEA Games 2025
Olahraga
Terhenti di Babak Kualifikasi Kejuaraan Dunia Senam, Tim Indonesia Ambil Pelajaran Penting Menuju SEA Games 2025
Para atlet bisa tampil dengan pressure tinggi.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Terhenti di Babak Kualifikasi Kejuaraan Dunia Senam, Tim Indonesia Ambil Pelajaran Penting Menuju SEA Games 2025
Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
CFD Jakarta 26 Oktober Ditiadakan karena Ada Jakarta Running Festival 2025
Kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) di Jalan Sudirman-MH. Thamrin ditiadakan pada Minggu 26 Oktober 2025
Wisnu Cipto - Sabtu, 18 Oktober 2025
CFD Jakarta 26 Oktober Ditiadakan karena Ada Jakarta Running Festival 2025
Olahraga
Lepas Kontingen Indonesia ke AYG dan ISG 2025, Erick Thohir: Pahlawan yang Kita Kirim untuk Berperang
Menpora, Erick Thohir, melepas kontingen Indonesia ke AYG dan ISG 2025. Ia mengatakan, bahwa kontingen Indonesia layaknya pahlawan yang dikirim untuk berperang.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Lepas Kontingen Indonesia ke AYG dan ISG 2025, Erick Thohir: Pahlawan yang Kita Kirim untuk Berperang
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Indonesia
Sambut Gagasan Akademi Atlet Nasional, Komisi X DPR: Bukan Sekadar Prestasi, tapi Investasi Jangka Panjang
Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk akademi atau pusat penggemblengan atlet nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Oktober 2025
Sambut Gagasan Akademi Atlet Nasional, Komisi X DPR: Bukan Sekadar Prestasi, tapi Investasi Jangka Panjang
Olahraga
Hardiyanto Kenneth Dilantik Jadi Ketua Percasi DKI Jakarta, Bertekad Cetak Sejarah Raih 10 Emas di Kejurnas Catur Mamuju 2025
Kejuaraan nasional Mamuju memperebutkan 17 emas di olahraga catur.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
Hardiyanto Kenneth Dilantik Jadi Ketua Percasi DKI Jakarta, Bertekad Cetak Sejarah Raih 10 Emas di Kejurnas Catur Mamuju 2025
Bagikan