Selandia Baru Naikkan Pajak untuk Wisatawan Asing, Hampir 3 Kali Lipat


Melakukan perjalanan dengan campervan bisa merasakan pengalaman berbeda. (Foto: dok/Tourism New Zealand)
MerahPutih.com - Selandia Baru telah mengumumkan rencana untuk menaikkan pajak terhadap wisatawan internasional hampir tiga kali lipat.
Pemerintah koalisi yang dipimpin Partai Nasional Selandia Baru mengatakan mereka akan menaikkan pajak International Visitor Conservation and Tourism Levy (IVL) yang tadinya USD 22 (Rp 341 ribu) menjadi USD 62 (Rp 963 ribu) mulai 1 Oktober.
Menteri Pariwisata Matt Doocey mengatakan kenaikan tersebut akan memungkinkan Selandia Baru untuk mengembangkan industri pariwisatanya sambil memastikan pengunjung berkontribusi pada area dan proyek konservasi bernilai tinggi.
“IVL umumnya berjumlah kurang dari 3 persen dari total pengeluaran pengunjung internasional saat berada di Selandia Baru, yang berarti kecil kemungkinannya berdampak signifikan pada jumlah pengunjung,” kata Doocey, Selasa (3/9), seperti dikutip dari AlJazeera.
Baca juga:
Lydia Ko Raih Medali Emas di Olimpiade Paris, Pegolf Selandia Baru Pertama Masuk Hall of Fame
Industri Pariwisata Aotearoa, badan puncak untuk sektor pariwisata Selandia Baru, mengatakan peningkatan tersebut akan membuat negara itu sangat mahal untuk dikunjungi.
Badan puncak itu mengatakan kenaikkan tersebut, bersama dengan peningkatan biaya visa pengunjung sebesar 60 persen baru-baru ini, akan meningkatkan biaya kunjungan ke Selandia Baru hingga sebanyak USD 310 (Rp 4,8 juta) per orang. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat biaya kunjungan ke Kanada dan dua pertiga lebih banyak daripada kunjungan ke Australia.
"Pemulihan pariwisata Selandia Baru tertinggal dibandingkan negara-negara lain di dunia, dan ini akan semakin melemahkan daya saing global kita," kata Kepala Eksekutif TIA Rebecca Ingram dalam sebuah pernyataan.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional juga menyatakan kekecewaannya, dan menggambarkan kenaikan tersebut sebagai bencana ganda bagi sektor tersebut.
Baca juga:
Festival Musim Dingin Seru yang Bisa Kamu Jumpai saat Berada di Selandia Baru
"Perubahan ini membuat perjalanan ke Selandia Baru menjadi lebih mahal dan kurang menarik serta dapat semakin menunda pemulihan jumlah pengunjung hingga setelah tahun 2026," kata Xie Xingquan, Wakil Presiden Regional IATA untuk Asia Utara dan Asia-Pasifik. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Selamatkan Putrinya yang Jatuh ke Laut, Seorang Ayah Melompat dari Kapal Pesiar Disney Dream

Momen Libur Panjang Waisak, KAI Daop 6 Kerahkan KA Tambahan

Tim Siber Polisi Pantau Percakapan Pemesanan Travel Gelap untuk Mudik Lebaran

Seoul Diserbu 13 Juta Wisatawan, Istana Kerajaan Jadi Magnet Baru

Mineral King, Proyek Ski Resort Impian Walt Disney yang Tak Pernah Terwujud

Kebanggan Bulukamba, Festival Pinisi Masuk Daftar KEN 2025

Polisi Amankan 100 Travel Gelap, Biar Enggak Cari Penumpang Saat Lebaran

Solo Traveling Jadi Ekspresi Self-Love di Hari Valentine, Jepang Destinasi Paling Favorit

Korsel Keluarkan Travel Advisory untuk Santorini dan Pulau Yunani Lainnya akibat Ratusan Gempa
