Obituarium Arief Budiman: Selamat Jalan Mahaguru Segala Aktivis

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Kamis, 23 April 2020
Obituarium Arief Budiman: Selamat Jalan Mahaguru Segala Aktivis

Arief Budiman. (foto: nusadaily)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

LEWAT film dan buku, orang muda tentu lebih kenal Soe Hok Gie. Bagaimana dengan Soe Hok Djien? Hari ini (23/4) kepergian lelaki kelahiran Jakarta, 3 Januari 1941, dikenang banyak orang terutama para aktivis. Dua saudara itu memang tak bisa lepas dari dunia intelektual dan aktivisme, meski tak pernah berjalan beriringan.

Soe Hok Djien yang kemudian berganti nama menjadi Arief Budiman, dikenal sebagai mahasiswa Psikologi UI yang lebih dekat pergaulannya dengan para seniman, sastrawan, dan jurnalis. Sedangkan, sang adik Gie 'anak' Sejarah menjelajahi dunia politik lewat Gerakan Mahasiswa Sosialis (Gemsos) dan Partai Sosialis Indonesia (PSI) juga kegiatan pencinta alam bersama teman sekampus. Gie senang teralienasi sementara Arief sebisa dan sebanyak mungkin bergaul bahkan menyapa juga berbicang dengan orang baru.

Baca juga:

Kakak Soe Hok Gie, Arief Budiman Meninggal Dunia

Kakak-beradik itu, menurut Goenawan Moehammad karib keduanya pada "Yang Akrab Dengan Yang Murni" dalam sekumpulan tulisan untuk Arief Budiman bertajuk Melawan Tanpa Kebencian, bila bersemuka di satu forum melibatkan banyak orang jarang saling bicara malah terkesan tak ingin akrab dan saling menjauh.

Namun, menurut Goenawan, ketika Arief menjemput jenazah adiknya di Gunung Semeru muncul ikatan kuat untuk meneruskan perjuangan Gie menolong orang ditindas. Sejak saat itu Arief membuktikan diri berjuang dan bergerak sebagai aktivis.

"Seakan-akan mengambil bendera keberanian terjatuh dibawa adiknya yang tewas," tulis Goenawan.

Arief memahami perjuangan bersama atau kolektif sebab mengaku hero menjadikan seseorang terasing. Dengan bekal mudah bergaul dan tak pernah menganggap orang lain ancaman, Arief mudah berjejaring bahkan dengan orang-orang muda. Ia memiliki kemampuan komunikasi mumpuni, mampu menjelaskan hal-hal rumit dengan sangat ringan. Kritikannya tajam tapi tidak kenes.

Pejuang Golput

arief budiman
Kakak kandung aktivis Soe Hok Gie, Arief Budiman. Foto: Tangkapan Gambar YouTube

Berkali-kali kritik Arief bikin gatal telinga kekuasaan. Tiga tahun pertama usia pernikahannya dengan Leila Chairani Budiman, Arief ditahan pihak militer tahun 1971 karena kritiknya atas pembangunan Taman Mini Indonesia Indah di tengah kesulitan ekonomi. Penangkapan itu mula ketegangannya dengan pemerintah Orde Baru.

Arief bersama Imam Walujo, Marsilam Simanjuntak, Husin Umar, Asmara Nababan, dan Julius Usman menjalin kekuatan oposisi terhadap pemerintah Soeharto. Gerakan itu berlipat dan bergerak beriringan bersama para mahasiswa lantaran mencium gelagat tak beres dalam penyelenggaraan Pemilu 1971.

Gerakan itu kemudian menjelma menjadi Golongan Putih atau bentuk satire Golongan Karya (Golkar). Sebagaimana logo partai pada saat itu dibingkai dengan garis segilima lalu di dalamnya lambang partai, Golput pun memakai tanda segilima tapi tanpa gambar alias putih melompong.

Arief pasa gerakan itu juga banyak gerakan lain tak pernah tampil sebagai orator atau agitator, namun tulisannya di berbagai media massa cukup menuai polemik dan saat aksi berlangsung ia tak segan ikut berdemo bersama dan gemar membuat petisi.

Tak heran bila dalam pertaliannya, Arief mudah dekat dengan banyak aktivis muda dan para cendekia. Banyak para cendekia maupun aktivis senang bertukar pikiran bahkan debat keras sekalipun karena Arief menerima segala ide dan tidak memberi markah pada setiap gagasan. Selamat jalan Arief Budiman. (*)


Baca juga:

Kisah Makam Soe Hok Gie di Pemakaman Orang Belanda

#Arief Budiman
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Eks Ketua KPU Jadi Saksi Sidang Hasto Hari Ini
Eks Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman jadi saksi dalam sidang Hasto.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 17 April 2025
Eks Ketua KPU Jadi Saksi Sidang Hasto Hari Ini
Indonesia
Diperiksa KPK Terkait Kasus Hasto, Eks Ketua KPU: Keterangan Saya Sama seperti 5 Tahun Lalu
Arief Budiman rampung diperiksa tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (15/1).
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Januari 2025
Diperiksa KPK Terkait Kasus Hasto, Eks Ketua KPU: Keterangan Saya Sama seperti 5 Tahun Lalu
Bagikan