Selain Kejar Profit, Ini Motivasi Lain Generasi Milenial Berinvestasi


Profit dan dampak sosial adalah motivasi generasi muda berinvestasi (Foto: Pexels/Pixabay)
SEMAKIN banyak generasi muda yang melek literasi keuangan. Tidak sedikit yang berani untuk menaruh uang mereka di lembaga investasi.
Yang lebih positifnya lagi, motivasi investasi mereka tidak semata-mata profit. Lebih dari itu. Mereka ingin uang yang diinvestasikan berdampak positif bagi iklim keuangan dan lingkungan sosial.
Baca Juga:Prediksi Cryptocurrency: Akankah Ethereum Salip Bitcoin?

Hal tersebut tentu tidak dimiliki oleh generasi sebelumnya. Banyak orang dari generasi sebelumnya baru benar-benar menemukan pasar keuangan pada 1980-an.
Setelah para pemimpin mulai menjual perusahaan milik negara, membuat saham tersedia lebih luas, sementara pada saat yang sama teknologi membebaskan informasi keuangan dari cengkeraman pialang saham.
BNY Mellon menemukan bahwa 75 persen milenial percaya bahwa investasi mereka dapat mempengaruhi perubahan iklim dan 84 persen bahwa investasi mereka memiliki kekuatan untuk membantu mengangkat orang keluar dari kemiskinan. Ini merupakan perubahan besar dan sangat disambut baik.
Transformasi lain kemungkinan akan dirasakan dalam perilaku perusahaan.
“Perusahaan dipaksa untuk mengubah strategi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mereka untuk memenuhi persyaratan yang lebih menuntut dari konsumen yang berpikiran ESG,” Lindsay Scott dan Paul Loudon dari manajer investasi yang berbasis di Edinburgh Walter Scott menulis dalam laporan BNY Mellon.
Baca Juga:Pertumbuhan Keuangan Digital di Indonesia Buat Indonesia Jadi Ekonomi Terbesar Dunia

“Pengakuan global terhadap isu-isu mendorong perubahan besar dalam sikap investor,” demikian pernyataan BNY Mellon dalam sebuah laporan baru-baru ini.
“Para investor semakin memahami bahwa mengabaikan pertimbangan lingkungan, sosial dan tata kelola tidak hanya dapat menimbulkan etika yang buruk tetapi juga dapat meningkatkan risiko kerugian finansial dalam portofolio mereka.
Bagi industri keuangan itu berarti selain menggunakan metrik yang sudah mapan seperti rasio harga/pendapatan atau proyeksi laba atas ekuitas untuk membenarkan keputusan investasi, seorang manajer dana harus dapat menjawab pertanyaan: “Apa dampak investasi saya?”
"Jika kamu bertanya kepada kaum milenial apa yang akan membuat mereka berinvestasi dalam sesuatu, mereka akan melakukannya selama ada makna di baliknya,” sebut Scott.
Komitmen kuat terhadap isu-isu keberlanjutan yang diungkapkan oleh banyak milenium, dan peningkatan daya beli mereka seiring bertambahnya usia, menggarisbawahi perubahan besar dan sangat disambut baik. (avia)
Baca Juga:Masa Depan Uang, Inilah yang akan Gantikan Uang Tunai
Bagikan
Berita Terkait
Ramalan Zodiak Hari Ini, 7 September 2025: Percintaan dan Keuangan, Bikin Pusing?

Ramalan Zodiak Hari Ini, 5 September 2025: Masalah Percintaan dan Keuangan Mengintai

Ramalan Zodiak Hari Ini, 2 September 2025: Cinta, Karier, dan Keuangan

Ramalan Zodiak Hari Ini 1 September 2025: Keuangan dan Asmara, Bikin Pusing!

Ramalan Zodiak Hari Ini, 28 Agustus 2025: Keuangan dan Percintaan yang Perlu Diwaspadai

Ramalan Zodiak Hari Ini 25 Agustus 2025: Karier dan Keuangan, Apa Kabar?

Ramalan Zodiak Hari Ini 24 Agustus 2025: Asmara dan Keuangan, Ada Masalah?

Digitalisasi Pasar Tidak Bisa Dihindarkan, Gubernur Pramono: Kurangi Copet

Ramalan Zodiak Hari Ini, 21 Agustus 2025: Asmara dan Keuangan, Aman?

'Rojali' dan 'Rohana' Mulai Menghantui E-commerce Indonesia, Transaksi Makin Ramai Tapi Nilai Belanja Menurun Drastis
