Selain 142 EBT, Hipmi Ingatkan Pembangkit Listrik Besar Lainnya Berpotensi Mangkrak

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 18 Desember 2017
Selain 142 EBT, Hipmi Ingatkan Pembangkit Listrik Besar Lainnya Berpotensi Mangkrak

Tiang listrik. Foto:Ist

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sebanyak 142 proyek energi baru terbarukan (EBT) senilai Rp 1,17 triliun yang dikerjakan Kementerian ESDM mangkrak. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan, banyak pembangkit listrik EBT yang rusak dan terbengkalai setelah dibangun.

Tak hanya itu, Wakil Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Yaser Palito mengingatkan, adanya potensi bertambahnya pembangkit (powerplant) yang mangkrak bila regulasi ketenagalistrikan semakin tidak ramah kepada dunia usaha.

"Yang mesti diwaspadai, potensi mangkraknya pembangkit-pembangkit lainnya termasuk yang besar akan membesar, bila regulasi berubah-ubah terus dan tidak rasional secara industri atau komersil," kata Yaser dalam keterangannya di Jakarta hari ini.

Yaser mengatakan, tidak hanya 142 EBT kecil-kecil yang bertumbangan akibat kesalahan regulasi. Namun juga pembangkit-pembangkit besar berpotensi besar mangkrak kalau terus-terusan ditekan oleh regulator dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Kalau marginnya makin kecil, biaya pemeliharaan membesar, penyusutan kapasitas meningkat dan regulasi makin susah, ya IPP (independent power producer) sekali waktu angkat tangan. Biangnya cuma diregulasi," ujar Yaser.

Yaser mengatakan, banyak produk regulasi saat ini yang dikeluarkan Kementerian ESDM yang tidak dipikirkan secara matang. Padahal, regulasi sebelumnya misalnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 19 Tahun 2015 sangat kondusif bagi investasi kelistrikan. Namun pasca Permen tersebut, setelah berganti Menteri, terbit Permen-Permen tanpa kajian dan mengalami berbagai revisi (trial and error) setelah diprotes keras oleh IPP.

Permen-Permen tersebut yakni Permen ESDM No. 12 Tahun 2017 tertanggal 27 Januari 2017, disusul Permen ESDM No. 48 Tahun 2017 tertanggal 3 Agustus 2017, dan Permen ESDM No. 50 Tahun 2017 tertanggal 7 Agustus 2017.

"Seharusnya, apa yang menjadi kendala pada Permen sebelumnya dikaji dan diperbaiki, bukan dianulir keseluruhannya. Setelah dianulir pun, IPP ditekan kiri-kanan," papar dia.

Selain itu, terdapat Direktur Jenderal ESDM yang meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN meninjau ulang kontrak (Power Purchase Agreement/PPA) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) swasta yang ada di Jawa. Hal ini tertuang dalam surat yang dikirimnya ke Direktur Utama PLN Sofyan Basir tertanggal 3 November 2017.

Sebelumnya, Yaser mengatakan, mangkraknya sebanyak 142 EBT tersebut dapat dicegah bila regulasi diketenagalistrikan cukup mendukung. Sehingga sejak awal pengerjaan proyek EBT tersebut dikerjakan secara profesional.

"Proyek-proyek ini kan jadi asal-asalan, sebab nantinya setelah diserahkan kepada pemerintah daerah. Lalu Pemda cari mitra swasta. Tapi tidak ada swasta yang mau sebab harga listrik tidak menarik. Sementara, biaya investasi dan pemeliharaannya besar," ucap Yaser.

Target EBT

Sebab itu, Yaser memperkirakan target bauran energi dari EBT minimal 23% pada 2025 tidak akan tercapai. “Kalau dengan kondisi regulasi seperti saat ini, sudahlah, target pasti akan meleset,” ujar Yaser.

Yaser mengatakan, kondisi investasi EBT di Indonesia tidak bisa disamakan dengan di Uni Emirat Arab yang menjual dengan harga murah hanya US$ 2 sen per kwh

"Beda sekali. Disana, tanah gratis, cost fund sangat rendah, mereka diberikan insentif oleh pemerintah setempat, dan kondisi geografis sangat ringan sebab di padang gurun. Nah di Indonesia, geografisnya tahu sendirilah," jelasnya. (*)

#Hipmi #Listrik 35.000 MW
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Wagub Rano Gandeng HIPMI Ikut Bagian dalam Membangun Jakarta Menuju Kota Global
Rano Karno menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 27 Juli 2025
Wagub Rano Gandeng HIPMI Ikut Bagian dalam Membangun Jakarta Menuju Kota Global
Indonesia
HIPMI Siap Bantu Pemerintah Bangun IKN dari Sektor Investasi Swasta
HIPMI mendukung penuh upaya pemerintah dalam merealisasikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Zulfikar Sy - Kamis, 24 Agustus 2023
HIPMI Siap Bantu Pemerintah Bangun IKN dari Sektor Investasi Swasta
Indonesia
Presiden Jokowi Dijadwalkan Buka Rakernas HIPMI 2023
Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan membuka Rakernas HIPMI ke-XVIII itu.
Andika Pratama - Kamis, 24 Agustus 2023
Presiden Jokowi Dijadwalkan Buka Rakernas HIPMI 2023
Indonesia
Pengusaha Butuh Advokat untuk Dampingi Bisnis dan Investasi di Berbagai Wilayah
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyatakan para pengusaha membutuhkan advokat dalam pengembangan bisnis dan investasinya di berbagai daerah.
Zulfikar Sy - Jumat, 24 Februari 2023
Pengusaha Butuh Advokat untuk Dampingi Bisnis dan Investasi di Berbagai Wilayah
Bagikan