Sekjen Forum Umat Islam Ajak Massa Aksi Provokasi Anak STM untuk Kembali Demo
Aksi mujahid 212 di Jakarta. Foto: Twitter/@farhanalfadh
MerahPutih.com - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (Sekjen FUI), Muhammad Al Khaththath mengapresiasi para pelajar STM yang melakukan aksi unjuk rasa meski berujung anarkis.
"Kita diberi pelajaran Allah bahwa anak STM dahsyat. Makanya kita harus dorong, saatnya STM jaga NKRI," kata Al Khaththath dalam orasinya di Aksi Mujahid 212 di Bundaran Indosat, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9).
Baca Juga
Ia pun meminta para jamaah agar melakukan pemetaan seluruh sekolah yang ada di sekitar tempat tinggal mereka masing-masing. Hal itu dilakukan untuk mengorganisir para pelajar untuk melanjutkan pergerakan mereka lagi.
"Catat ya, ada berapa pelajar STM di sekitar rumah anda. Paranin semua. Kasih tahu saatnya STM jaga NKRI. Kalau bunyinya itu gak ada salahnya dan malah bagus dong. Kalau perlu SMP dan SD sekalian," tegas dia.
Diketahui, Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI yang digagas oleh GNPF Ulama, PA 212 dan FPI hari ini lebih dominan desakan agar Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya sebagai Presiden dan tidak lagi dilantik di tanggal 20 Oktober 2019 nanti.
Baca Juga
Orator Aksi Mujahid 212: Pulangkan Habib Rizieq Jika Tidak Tanah Air akan Runtuh
Hal ini disampaikan oleh Ketua Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar, Asep Syaripudin. Ia mengatakan bahwa dirinya kecewa dengan tiga sosok di republik ini yakni Presiden Joko Widodo, Kapolri Tito Karnavian dan Menko Polhukam Wiranto.
"Saya sampaikan kesedihan dan kekecewaan terutama pada Presiden Jokowi, Menko Polhukam Wiranto dan Kapolri Tito Karnavian. Karena pada bulan Ramadhan saat WNI berpartisipasi politik dalam penyelenggaraan pemilu banyak yang ditangkap, terbunuh dan nasibnya terkatung-katung," kata Asep.
Baca Juga
Ramaikan 'Musim Demo', PA 212 & FPI Bakal Gelar Aksi Tuntut Pemulangan Habib Rizieq
Ia pun meminta agar Presiden Jokowi tidak berpikir untuk dilantik pada tanggal 20 Oktober nanti. "Wahai Bapak Jokowi, jika Anda punya iman dan rasa malu segera mundur dari jabatan. Jangan berpikir untuk dilantik kedua kali," tegasnya. (Pon)