Sejumlah Upaya Pemprov DKI Memperbaiki Kualitas Udara Jakarta
Ilustrasi - Udara Jakarta. (Foto: MP/Dicke Prasetyo)
MerahPutih.com - Udara Jakarta pada Senin (20/6) pagi menjadi sorotan. Sebab, kualitas udara Kota Jakarta kemarin, terburuk di dunia versi lembaga data kualitas udara IQ Air.
Menyikapi hal ini, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, perbaikan kualitas udara Jakarta memang menjadi PR (Pekerjaan rumah) Pemerintah Jakarta dan juga masyarakat.
Baca Juga:
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, PSI Minta Pemprov Perbanyak Uji Emisi Gratis
"Polusi udara masih menjadi salah satu PR kita di Jakarta," ucap Riza di Jakarta, Selasa (21/6).
Saat ini, lanjut Riza, Pemerintah DKI tengah bekerja keras untuk mengubah kualitas udara Jakarta dengan program Jakarta Langit Biru. Namun kata dia, program tersebut tidak bisa terlaksana dengan waktu instan dan memerlukan waktu.
Program ini tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Sejumlah kebijakan yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan dalam program ini di antaranya perluasan ganjil-genap, pemberlakuan uji emisi, hingga peningkatan peralihan masyarakat dari penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi umum.
"Program (Jakarta) Langit Biru itu memang tidak mudah. Perlu waktu," ucapnya.
Baca Juga:
Senin 20 Juni 2022, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini menuturkan, pengendalian kualitas udara di Jakarta tidak bisa diselesaikan oleh Pemprov DKI sendiri. Riza mengaku pihaknya memerlukan kerja sama dengan daerah penyangga maupun pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah pencemaran udara ini.
"Pengurangan kendaraan, uji emisi, peningkatan ruang terbuka hijau, (pengendalian) cerobong asap pabrik-pabrik yang ada, semuanya saling melekat satu sama lain. Tidak bisa kita secara sepihak. Semua harus secara komprehensif, program itu disusun," pungkasnya.
Diketahui, pada Senin (20/6) kemarin kualitas udara Jakarta dinobatkan menjadi kota dengan kategori terburuk nomor pertama di dunia oleh lembaga data kualitas udara IQ Air.
Pada Senin kemarin, lembaga data kualitas udara IQ Air menempatkan Jakarta sebagai kota paling berpolusi dengan indeks kualitas udara menduduki angka 173 pada Senin, 20 Juni per pukul 09.35 WIB.
Melansir dari laman resmi IQ Air di Jakarta, kualitas udara ibu kota masuk kategori tidak sehat karena konsentrasi PM2.5 saat ini 27,4 kali dari nilai pedoman kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Konsentrasi PM2.5 di Jakarta berada pada angka 136,9 gram per meter kubik. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Simak Syarat dan Besar Santunan untuk Korban Tertimpa Pohon Tumbang di Jakarta
Potensi Banjir Rob 6-8 November, Gubernur Pramono: Mudah-mudah Tidak Bersamaan Banjir Lokal dan Kiriman
Pramono Gelar Modifikasi Cuaca Hadapi Cuaca Ekstrem
Pramono Ungkap Biang Kerok Banjir Kemang Raya pada Kamis (30/10) Sore
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
Tanggul Baswedan Jebol, 5 RT di Jaksel masih Kebanjiran Jumat (31/10) Pagi
Jakarta Selatan Masih 'Terendam', Cek 33 RT yang Belum Kering dari Serangan Banjir 1,6 Meter
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah