Sejalur Surga Milik PKL di Kanal Banjir Timur
                Foto udara pemukiman di bantaran sungai Ciliwung kawasan Bukit Duri, Jakarta, Kamis (13/8). Pemerintah provinsi DKI Jakarta menargetkan program normalisasi Sungai Ciliwung akan selesai pada 2016 yang
MerahPutih Megapolitan – Jelang matahari tenggelam di ufuk timur, panas terik mulai tidak menyengat. Saat mondar-mandir kendaraan bermotor mulai memenuhi pinggiran Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur, seketika itu berdatangan sejumlah pedagang yang mulai mengatur tenda-tenda jualan di bibir BKT.
Sekira pukul 16.00 WIB, pedagang mulai memenuhi sepanjang bantaran kali untuk menjajakan dagangan mereka.
Ada saja yang digelar oleh pedagang, mulai dari makanan dan minuman ringan hingga boneka dan spare part motor, ppakaian dewasa, hingga kereta mainan anak-anak. Sepanjang jalan BKT, sekira 500 meter pun sesak dipenuhi lapak pedagang.
Eman, salah satu pedagang minuman ringan mengatakan, setiap hari jalur depan Perumahan Cipinang Indah hingga Kelurahan Duren Sawit dipadati pedagang.
"Tiap hari jualan, kecuali ada Satpol PP, itu pun kalau sudah cabut satpolnya, pedagang jualan lagi," ujarnya kepada merahputih.com, Senin (7/9).
Pria asal Kuningan, Jawa Barat ini mengaku, agar dapat berjualan di sini, mereka pun harus membayar sejumlah rupiah kepada koordinator pasar.
"Semalam lapak Rp15 ribu, uang listrik Rp5 ribu, ditambah uang kebersihan Rp5 ribu, total semalam habislah Rp25 ribu," terangnya.
Namun, kata Eman, meski hanya berjualan kopi, teh manis dan minuman ringan lain, ia bisa menghasilkan sekira 50-150 ribu setiap malam.
"Ketutup buat lapak, apa lagi kalau malam Minggu dan malam Senin, lebih laris," ujarnya.
Berbeda dengan apa yang diungkapkan Eman, salah satu pedagang pakaian anak-anak, Roni mengaku, belakangan ini dagangan lagi sepi. Jangankan untung, buat bayar lapak terkadang harus mengutang.
"Lagi sepi, yang ramai saat mau Lebaran kemaren," katanya melas.
Dari pantauan merahputih.com di lokasi, suasana keramaian yang didominasi oleh anak muda itu berlangsung hingga larut malam. Lapak-lapak pedagang yang menghiasi sepanjang jalur, bahkan menyediakan tikar untuk duduk dan bercengkrama. (fdi)
Baca Juga:
Sungai BKT Bantu Mata Pencaharian Masyarakat
Sambut Musim Penghujan, Sungai BKT Siapkan 5 Perahu Karet
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
                      Pemprov DKI bakal Lakukan Modifikasi Cuaca 25 Hari Mendatang, Tegaskan Dananya masih Ada
                      Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
                      Viral Bakso Remaja Gading Solo Non-Halal, Begini Respons Pemilik Warung
                      Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspadai Banjir Rob 8 Hari Mendatang
                      Gubernur DKI Jakarta Tegaskan tak Ada Pergantian Nama Tanggul Baswedan menjadi Pramono
                      Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Akui RDF Rorotan masih Bermasalah Pengangkutan dan Bau Sampah, Wajar Warga Protes
                      Gubernur Pramono Perintahkan Dishub DKI Selesaikan Masalah Penghentian Layanan Mikrotrans JAK41
                      Simak Syarat dan Besar Santunan untuk Korban Tertimpa Pohon Tumbang di Jakarta
                      Percepat Pembangunan, 20 Ribu Pekerja Bakal Garap Proyek IKN Tahap 2