Sederet Kekecewaan Suciwati terhadap Jokowi

MerahPutih.com - Suciwati, istri mendiang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib tidak dapat menggantungkan harapannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyingkap misteri pembunuhan suaminya.

Tiga tahun berkuasa, pengusaha mebel yang kini menjadi orang nomor satu di Indonesia itu tak kunjung menepati janjinya untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat, termasuk pembunuhan suaminya.

"Saya enggak percaya hati ini sama Jokowi, karena bisanya ngomong doang, enggak ada implementasi dari apa yang diomongkan," ujarnya dalam diskusi bertajuk Munir, Demokrasi, dan Perlindungan Pembela HAM di Universitas Atma Jaya, Jakarta, Selasa (5/9).

Padahal, sambung Suciwati, saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, Jokowi berjanji bakal merampungkan kasus pelanggaran HAM masa lalu.

Seiring waktu, sampai kini janji tersebut tak kunjung terealisasi. Padahal, di Istana Kepresidenan, Jakarta, 8 Januari 2016, Jokowi kembali berjanji semua kasus akan dituntaskan tahun tersebut.

Meski pesimistis, Suciwati menilai Jokowi mampu melunasi 'utangnya' itu. Sebagai presiden, Jokowi punya tanggung jawab dan kewajiban menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat.

Puncaknya, ketika aksi Kamisan ke-500, pada 27 Juli silam, perwakilan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) pernah mendekati titik aksi dan meminta pemakluman dan toleransi.

Terlebih, saat membacakan pidato kenegaraan pada HUT Kemerdekaan RI ke-72 jokowi sama sekali tak menyinggung soal isu HAM. Padahal, ungkap Suciwati, pada Pilpres 2014 silam, Jokowi pun pernah meminta dukungan terhadapnya.

"Bagi saya, yang penting kalau berjanji, ya ditepati," pungkasnya. (Pon)

Baca berita terkait lainnya di: Kontras: Jokowi Tak Punya Kesungguhan Selesaikan Kasus Pelanggaran HAM