Sebut Banjir Jakarta 'Dinikmati Saja', Sekda Saefullah Layak Diberi Penghargaan Pekok Award
Pengamat politik Muhammad AS Hikam (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam menyayangkan statemen Sekda DKI Jakarta Saefullah.
Dimana ia menyebut bahwa korban banjir agar menikmati saja kondisi banjir yang melanda ibukota Indonesia itu.
Baca Juga:
Jika Persoalan Banjir Jakarta Dibawa ke Ranah Politik, Anies Bakal Untung
Hikam menyebut, statemen yang keluar dari mulut pejabat publik seperti tidak bisa dibenarkan dan merupakan statemen yang sangat tidak bertanggungjawab.
“Sekda DKI bilang soal banjir Jakarta dinikmati saja. Hemat saya, ucapan seperti itu tak bertanggung jawab dan arogan luar biasa,” kata Hikam dalam keterangannya yang diterima wartawan, Kamis (27/2).
Menteri era Presiden Gus Dur itu menyebut bahwa Saefullah sama sekali tidak memiliki rasa empati sedikitpun kepada masyarakat korban banjir Jakarta ketika melontarkan statemen semacam itu.
Selain itu juga terkesan pembiaran terhadap korban bencana banjir yang mengharuskan kehadiran negara.
Atas dasar pernyataan itulah, Hikam menyebut bahwa Sekda Saefullah pantas mendapatkan anugerah sebagai orang pekok.
“Layak diberi Pekok Award 2020,” tegas Hikam.
Perlu diketahui, bahwa Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, banjir tidak hanya terjadi di Jakarta. Berbagai kota di Provinsi Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga dilanda banjir.
Saefullah lalu berujar agar kondisi banjir di Jakarta dinikmati saja.
Baca Juga:
Anies Tak Masalah Subejo Mundur dari Kepala BPBD Saat Jakarta Dilanda Banjir
“Pulau Jawa dari Banten ada Tangerang-nya, Jakarta, Bogor (di) Jawa Barat di berbagai kotanya, Jawa Tengah di berbagai kotanya, Jawa Timur di berbagai kotanya juga ada banjir itu. Jadi dinikmati saja. Itu kan soal manajemen air,” ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/2).
“Tubuh kita ini dua pertiga persen air. Sering keluar air, kan banyak, bisa dari kepala, atau mana, air mata saja harus ada manajemen, tergantung situasi,” pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Publik Figur Dinilai Hiasi Bencana Sumatra dengan Narasi Menyesatkan, Pengamat: Hanya Memperpanjang Penderitaan Korban
15 RT di Jakarta Timur Tergenang, Ini Langkah BPBD Atasi Luapan Ciliwung
Gubernur Pramono Usul Speaker Masjid dan Gereja Dipakai untuk Peringatan Dini Banjir
Banjir Rob Mampir Depan JIS Hingga Jalanan Utama Terendam, Kawasan Muara Angke yang Langganan Banjir Justru Aman
BPBD DKI Sebut Banjir di Jakarta Sudah Surut, Turunkan Personel untuk Pantau Kondisi Genangan
42 RT di Jakarta Terendam Banjir, BPBD: Genangan Terus Meluas Hingga Malam Hari
Banjir Jakarta Meluas, Pintu Air Mayoritas Siaga Tiga
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu