Jika Persoalan Banjir Jakarta Dibawa ke Ranah Politik, Anies Bakal Untung


Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, pembentukan pansus penanganan banjir akan membuat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan makin meroket.
"Dengan langkah pansus, Gubernur DKI justru akan semakin populer dimata pemilih," kata Pangi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/2).
Baca Juga:
Anies Tak Masalah Subejo Mundur dari Kepala BPBD Saat Jakarta Dilanda Banjir
Ia menyebut, banjir adalah penyakit kota Jakarta sejak jaman dulu saat kota ini masih bernama Batavia, pemerintah Belanda kewalahan dengan genangan air yang kerap memenuhi wilayah itu.
"Maka dibuatlah beberapa kanal dan pintu-pintu air yang masih berfungsi hingga saat ini,” kata Pangi.

Pangi mengatakan, langkah politis via pansus adalah jalan yang sangat sulit, berliku bahkan akan membuang-buang energi kalau ada agenda untuk mengerus elektabilitas.
"Dinamika internal di DPRD juga tidak seragam, butuh energi ekstra agar Pansus Banjir bisa mengarah ke impeachment," ujar Pangi.
Menurut Pangi, menjegal Anies untuk menghentikan langkahnya menjadi calon presiden dengan cara-cara kasar seperti ini justru akan menuai simpati publik. Dalam pendekatan "underdog effect”, terlihat seperti di-zhalimi, maka pemilih akan beramai-ramai berempati.
Menurut dia, persoalan banjir itu bukan kesalahan Anies, karena ia baru memimpin Jakarta dua tahun. Tentu, pertanyaan harus diarahkan kepada gubernur sebelumnya tentang tata cara mereka menata Ruang Terbuka Hijau (RTH). RTH sangat sedikit dibanding dengan lokasi Mall.
“Bagaimana ceritanya mall lebih banyak ketimbang daerah terbuka hijau/resapan, ini kan ngak masuk akal. Kita bisa komparasi di kota atau di negara lain RTH lebih luas dibandingkan mall. Apakah ini karena pejabat kita gampang disuap?” tutur dia.
Baca Juga:
Pangi menjelaskan, tata ruang kota menjadi kacau dan gampang di otak-atik, daerah resapan, daerah hijau berubah menjadi tembok.
"Jadi, masalah itu adalah bentangan emperis yang panjang. Masalah banjir Jakarta sangat kompleks," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPRD DKI Ingatkan Pembangunan Hunian Vertikal Harus Ramah Disabilitas

4 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir, Jumat (12/9) Malam

Cegah Banjir di ITC Cipulir, Dinas SDA DKI Siagakan Pompa Sejak Sebelum Hujan

Dukung Program Prabowo, Pemprov DKI Gratiskan BPHTB & PBG demi Wujudkan 3 Juta Rumah

Tak Hanya DKI Jakarta, DPRD Se-Indonesia Bakal Audiensi ke Mendagri soal Tunjangan Perumahan

DPRD DKI Libatkan 15 Perguruan Tinggi Bahas Perda Kekhususan Jakarta

DPRD DKI Jakarta Ambil Langkah Cepat, Libatkan 15 Perguruan Tinggi dalam Pembahasan Maraton 15 Perda Kekhususan

Pembahasan APBD 2026 DKI Jakarta Ditunda, Menunggu Kepastian Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat

Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih

Gubernur Pramono Targetkan MRT Tersambung ke Tangerang Banten dalam 5 Tahun
