Banjir Jakarta

Jika Persoalan Banjir Jakarta Dibawa ke Ranah Politik, Anies Bakal Untung

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 27 Februari 2020
 Jika Persoalan Banjir Jakarta Dibawa ke Ranah Politik, Anies Bakal Untung

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. (MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, pembentukan pansus penanganan banjir akan membuat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan makin meroket.

"Dengan langkah pansus, Gubernur DKI justru akan semakin populer dimata pemilih," kata Pangi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/2).

Baca Juga:

Anies Tak Masalah Subejo Mundur dari Kepala BPBD Saat Jakarta Dilanda Banjir

Ia menyebut, banjir adalah penyakit kota Jakarta sejak jaman dulu saat kota ini masih bernama Batavia, pemerintah Belanda kewalahan dengan genangan air yang kerap memenuhi wilayah itu.

"Maka dibuatlah beberapa kanal dan pintu-pintu air yang masih berfungsi hingga saat ini,” kata Pangi.

Langkah DPRD DKI bentuk pansus banjir akan menguntungkan Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Rabu (26/2) (MP/Asropih)

Pangi mengatakan, langkah politis via pansus adalah jalan yang sangat sulit, berliku bahkan akan membuang-buang energi kalau ada agenda untuk mengerus elektabilitas.

"Dinamika internal di DPRD juga tidak seragam, butuh energi ekstra agar Pansus Banjir bisa mengarah ke impeachment," ujar Pangi.

Menurut Pangi, menjegal Anies untuk menghentikan langkahnya menjadi calon presiden dengan cara-cara kasar seperti ini justru akan menuai simpati publik. Dalam pendekatan "underdog effect”, terlihat seperti di-zhalimi, maka pemilih akan beramai-ramai berempati.

Menurut dia, persoalan banjir itu bukan kesalahan Anies, karena ia baru memimpin Jakarta dua tahun. Tentu, pertanyaan harus diarahkan kepada gubernur sebelumnya tentang tata cara mereka menata Ruang Terbuka Hijau (RTH). RTH sangat sedikit dibanding dengan lokasi Mall.

“Bagaimana ceritanya mall lebih banyak ketimbang daerah terbuka hijau/resapan, ini kan ngak masuk akal. Kita bisa komparasi di kota atau di negara lain RTH lebih luas dibandingkan mall. Apakah ini karena pejabat kita gampang disuap?” tutur dia.

Baca Juga:

Diduga Terkait Banjir Jakarta, Dua Anak Buah Anies Mundur

Pangi menjelaskan, tata ruang kota menjadi kacau dan gampang di otak-atik, daerah resapan, daerah hijau berubah menjadi tembok.

"Jadi, masalah itu adalah bentangan emperis yang panjang. Masalah banjir Jakarta sangat kompleks," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Bela Anies, Fadli Zon: Banjir Sudah Ada Sejak Zaman Belanda

#Banjir Jakarta #DPRD DKI Jakarta #Gubernur DKI Jakarta #Anies Baswedan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
Pemprov DKI siapkan antisipasi dan anggarkan proyek NCICD lanjutan di Pluit dan Muara Angke pada 2026
Angga Yudha Pratama - 5 menit lalu
Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta: Pembahasan UMP 2026 Segera Rampung, Tinggal Finalisasi
Gubernur DKI Pramono Anung menyebut pembahasan UMP DKI 2026 hampir final. Perbedaan usulan buruh dan pengusaha jadi alasan finalisasi masih berlanjut.
Ananda Dimas Prasetya - 20 menit lalu
Gubernur DKI Jakarta: Pembahasan UMP 2026 Segera Rampung, Tinggal Finalisasi
Indonesia
Gubernur Pramono Minta Perbaikan Tanggul Jakarta Dipercepat, Libatkan Banyak Kementerian
Gubernur DKI meminta koordinasi lintas lembaga untuk memperbaiki enam titik tanggul bocor di pesisir Jakarta, termasuk Muara Baru yang sempat viral.
Ananda Dimas Prasetya - 1 jam, 48 menit lalu
Gubernur Pramono Minta Perbaikan Tanggul Jakarta Dipercepat, Libatkan Banyak Kementerian
Indonesia
15 RT di Jakarta Timur Tergenang, Ini Langkah BPBD Atasi Luapan Ciliwung
Saat ini, penyebab banjir yang berasal dari curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung masih dalam penanganan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 07 Desember 2025
15 RT di Jakarta Timur Tergenang, Ini Langkah BPBD Atasi Luapan Ciliwung
Indonesia
Jakarta Siapkan Perayaan Natal Meriah, Pramono: Bukan Hanya Ornamen, Tapi Juga Diskon
Pemprov DKI menyiapkan berbagai aktivitas untuk menyambut Natal 2025, mulai dari lomba dekorasi, diskon mal, hingga konser terbuka.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 Desember 2025
Jakarta Siapkan Perayaan Natal Meriah, Pramono: Bukan Hanya Ornamen, Tapi Juga Diskon
Indonesia
Jelang Nataru 2025–2026, Gubernur Pramono Pastikan Harga Pangan di Jakarta Stabil
Menjelang perayaan Nataru, harga pangan di Jakarta dipastikan stabil. Gubernur Pramono menyebut inflasi terkendali menjadi kunci menjaga daya beli masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 Desember 2025
Jelang Nataru 2025–2026, Gubernur Pramono Pastikan Harga Pangan di Jakarta Stabil
Indonesia
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Rio mendorong adanya pelatihan teknis intensif bagi kepala sekolah, guru, anggota TPPK/PPK
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Desember 2025
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Indonesia
Gubernur Pramono Usul Speaker Masjid dan Gereja Dipakai untuk Peringatan Dini Banjir
Pramono juga meminta jajaran kecamatan dan kelurahan memperkuat kerja sama dengan unsur pengamanan di tingkat wilayah seperti Bhabinkamtibmas, Babinsa.
Dwi Astarini - Rabu, 03 Desember 2025
Gubernur Pramono Usul Speaker Masjid dan Gereja Dipakai untuk Peringatan Dini Banjir
Indonesia
Pramono Anung Instruksikan Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jakarta hingga Awal Tahun 2026
Jakarta siaga cuaca ekstrem. Gubernur Pramono perintahkan mitigasi banjir, kesiapan alat, dan potensi modifikasi cuaca.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
Pramono Anung Instruksikan Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jakarta hingga Awal Tahun 2026
Indonesia
Disebut PBB Jakarta Berpenduduk 42 Juta, Gubernur Pramono: Angka Itu Aglomerasi Jabodetabek
Gubernur DKI Pramono Anung menolak laporan PBB yang menyebut populasi Jakarta hampir 42 juta jiwa. Angka tersebut berasal dari wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 Desember 2025
Disebut PBB Jakarta Berpenduduk 42 Juta, Gubernur Pramono: Angka Itu Aglomerasi Jabodetabek
Bagikan