Seberapa Sering Kita Harus Mencuci Celana Denim?
Cuci denim ketika kamu merasa sudah tidak nyaman. (Foto: Unsplash/Jason Leung)
KAMU pasti pernah mendengar rumor yang mengatakan bahwa jangan terlalu sering mencuci celana denim agar warnanya tidak pudar. Atau bahkan cara mencuci denim yang benar adalah satu tahun sekali atau enam bulan sekali. Lantas, seberapa sering kita harus mencuci denim?
Founder Darahkubiru, Panca Novianto mengatakan bahwa, ada beberapa teknik pencucian yang bisa berpengaruh ke hasil celana denim. Meski begitu, ia menekankan bahwa tidak perlu terpengaruh dengan aturan yang menyebut mencuci denim harus satu tahun sekali.
"Kalau dulu banget, saya cuci denim saya bisa satu tahun sekali. Tapi makin ke sini, saya mencari kenyamanan, saya ingin enggak ngeribetin lah, jadi kalau sudah bosan, ya saya tinggal cuci saja. Semua itu kembali ke preference masing-masing," kata Panca, kepada Merahputih.com dalam gelaran Wall of Fades 2022, Jumat (18/11).
Bagi komunitas pencinta denim, lanjut Panca, denim sudah menjadi second skin. Maksudnya, denim menginterpretasikan bentuk badan seseorang hingga aktivitas yang dilakukan.
Baca juga:
"Orang yang suka motoran sama orang kantoran, pasti celana jeans-nya hasilnya beda. Walaupun mereka pakai merk yang sama dengan tipe yang sama. Yang motoran mungkin lebih cepat kotor, terus lebih cepat fade, warnanya lebih cepat luntur, dan ada beberapa detail yang kita bisa ngeh," kata Panca.
Panca pun memberikan tips bagi para pemula dalam mencuci denim. Menurutnya, semua itu kembali ke selera masing-masing dan tidak perlu mengikuti perkataan orang lain. Jika memang sudah terlihat kotor dan kamu mulai tidak nyaman, langsung segera dicuci.
"Enggak usah terpaku apakah harus enam bulan atau setahun, selama kalian nyaman sama yang kalian pakai, nikmatin saja prosesnya. Semua itu preference, jadi enggak ada aturan yang wajib," ujarnya.
Baca juga:
Di sisi lain, Panca menanggapi terkait berbagai cara untuk menyimpan denim yang baik dan benar, salah satunya dengan meletakkan di dalam kulkas.
"Karena gini, bakteri itu kan akan mati ketika di suhu minus nol. Sedangkan yang bikin bau itu kan bakteri atau jamur juga. Itu bodoh-bodohan saja sebenarnya, percaya tidak percaya. Biar enggak terkontaminasi, masukin ziplock," kata Panca.
"Bahkan kadang ada dua metode, antar dibekuin atau dijemur di bawah sinar matahari terik. Karena kan panas, kita berasumsi bakterinya hilang. Jadi semuanya percaya enggak percaya aja sih. Mau langsung taruh di kamar juga enggak masalah," tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025
UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal