Sebentar Lagi Fenomena 'Supermoon', BMKG Minta Masyarakat Pesisir Waspada


Fenomena alam 'supermoon' terlihat dari Indramayu, Jawa Barat, Minggu (3/12). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
MerahPutih.com - Pengamat Cuaca Stasiun BMKG Cilacap Rendi Krisnawan mengimbau masyarakat, khususnya warga pesisir selatan Cilacap untuk mewaspadai fenomena supermoon pada 19-22 Januari 2019. Pasalnya, kata Rendi, pada saat fenomena tersebut pasang maksimum air laut.
"Fenomena supermoon terjadi ketika posisi perigee atau jarak terdekat bulan terhadap bumi yang disertai dengan bulan purnama," kata Rendi di Cilacap, Jumat (18/1).
Menurut dia, fenomena tersebut akan memengaruhi kondisi pasang maksimum air laut sehingga dapat mengganggu aktivitas transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga guna mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut yang berbarengan dengan fenomena supermoon.
"Apalagi hingga saat sekarang, gelombang tinggi masih berpotensi di wilayah perairan selatan Cilacap hingga Yogyakarta dan Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta. Dalam hal ini, tinggi gelombang maksimum dapat mencapai 4 meter," katanya.

Sementara untuk pasang maksimum air laut, kata dia, pada tanggal 19 Januari diprakirakan mencapai 1,9 meter pada pukul 19.00 WIB, tanggal 20 Januari mencapai 2 meter pada pukul 20.00 WIB, tanggal 21 Januari mencapai 2 meter pada pukul 20.00-21.00 WIB.
Selanjutnya pada tanggal 22 Januari diprakirakan mencapai 2,1 meter pada pukul 21.00-22.00 WIB, tanggal 23 Januari mencapai 2,1 meter pada pukul 22.00 WIB, tanggal 24 Januari mencapai 2 meter pada pukul 22.00-23.00 WIB, dan seterusnya berangsur turun.
"Jadi, dengan adanya pasang maksimum yang dipengaruhi fenomena supermoon, ketinggian gelombang berpotensi lebih tinggi dari normalnya karena gelombang tinggi masih berpeluang terjadi. Dengan demikian, warga di pesisir selatan Cilacap diimbau untuk waspada," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan pihaknya telah meminta seluruh warga dari enam kecamatan yang berada di pesisir selatan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya banjir air pasang (rob), gelombang tinggi, angin kencang, dan sebagainya.
Menurut dia, enam kecamatan tersebut terdiri atas Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Kesugihan, Adipala, Binangun, Nusawungu, dan Kampung Laut.
"Enam kecamatan itu rawan rob, gelombang tinggi, dan sebagainya, sehingga selalu kami pantau dan masyarakatnya diminta untuk waspada," katanya.
Bagikan
Berita Terkait
Prakiraan BMKG: Sejumlah Kota Besar di Indonesia Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 23 Oktober, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir

BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob hingga 28 Oktober

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Rabu, 22 Oktober 2025, Waspada Juga Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Guyur Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2025

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 21 Oktober 2025

Siklon Tropis Fengshen Turut Memengaruhi, Sulawesi Utara Akan Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 26 Oktober

Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Cerah Pada Minggu (19/10) Siang

Cuaca Panas Ekstrem, Pemerintah DKI Diminta Segera Siapkan Ketersedian Air di Setiap Wilayah

Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Sabtu, 18 Oktober, Mulai Ringan hingga Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang
