Belajar Supel seperti Anak-Anak


Belajar menjalin pertemanan seperti anak-anak (Sumber: Pexels/Archie Binamira)
PANDEMI memberi dampak yang serius bagi kesehatan mental kita. Kehadirannya sejak dua tahun terakhir membuat dunia semakin terisolasi. Padahal, sebagai makhluk sosial, kehidupan sosial adalah kunci penting untuk mencapai kebahagiaan hidup. Jika kita sudah mencapai titik kebahagiaan tentu akan berdampak baik bagi kesehatan fisik dan mental.
Psychology Today menyebutkan manfaat kebahagiaan bagi kesehatan fisik dan mental di antaranya kesehatan jantung, sistem kekebalan tubuh meningkat, tingkat peradangan menurun, dan tekanan darah stabil. Salah satu upaya untuk meningkatkan kebahagiaan dari hubungan sosial yakni dengan menjalin persahabatan. Persahabatan bisa terbentuk dari mana saja. Sahabat masa kecil, tetangga, teman kerja, atau komunitas.
Pertemanan bisa dibentuk oleh siapa saja terlepas dari berapapun usianya. Anak-anak sering kali berteman dengan mulus. Itu karena pengaturan di mana mereka menghabiskan waktu (seperti sekolah, perkemahan, dan tim olahraga) secara alami memacu persahabatan yang cepat. Sementara untuk orang dewasa itu mungkin lebih sulit karena tidak adanya mekanisme bawaan seperti anak-anak.

Persahabatan orang dewasa tidak terjadi secara otomatis. Itu membutuhkan niat, waktu, dan usaha. Kamu bisa menemukan potensi bersahabatan dari mereka yang memiliki hobi yang sama denganmu (lari, minum kopi, dan lain-lain) atau memiliki kedekatan geografis (satu kantor atau tetangga). Sepanjang proses mengenal seseorang, cobalah untul menunjukkan antusiasme tentang minat mereka atau memuji mereka. Lakukan dengan konsisten dan andal sehingga koneksi menjadi solid.

Jika kamu pemalu dorong dirimu keluar dari zona nyaman dengan cara-cara kecil. Misalnya dengan mengajukan satu pertanyaan selama rapat atau memulai satu percakapan di sebuah pesta. Merefleksikan perbedaan antara seberapa buruk pertemuan sebelumnya dan seberapa buruk pertemuan itu sebenarnya dapat membantu juga. Ide-ide ini dan lainnya dapat menenangkan stres karena malu.
Selain itu, cobalah untuk memulai inisiatif dengan memanfaatkan hal yang kamu suka. Pikirkan hal yang kamu minati. Apakah kamu suka menggambar, suka olahraga, dan lain-lain. Selanjutnya, ajak mereka untuk melakukan hobi yang sama. Dari sana, biarkan pertemanan mengalir apa adanya.
Bagikan
Berita Terkait
Miodrag Radulovic Ungkap Alasan di Balik Taktik Defensif Lebanon Melawan Indonesia

Vintonic Rilis Single 'Gunting Kertas Batu', Ungkap Cerita Mendalam soal Persahabatan

Kamu Ramah ke Semua Orang atau Sasimo? Ketahui Perbedaan dan Dampaknya

Waspada! 6 Tanda Temanmu Mungkin Red Flag Banget!

Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'

Kenali 5 Tanda Kamu Berada di Circle Pertemanan yang Toxic

Kenali 7 Jenis Hubungan FWB, Cuma Mau 'Ena-ena'?

Jangan Baper, Berikut Ciri-Ciri Kamu Masuk 'Friendzone'

Sering Dipandang Negatif, Ketahui Makna Sebetulnya dari Slang 'Sasimo'

Apa Itu Validasi? Ketahui Tanda Seseorang Gila Validasi
