Headline

Scott Morrison, PM Australia Terpilih yang Pernah Bikin Indonesia Panas

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 25 Agustus 2018
Scott Morrison, PM Australia Terpilih yang Pernah Bikin Indonesia Panas

Perdana Menteri Ausralia Scott Morrison (Foto: news.com.au)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Malcolm Turnbull baru saja lengser dari jabatan sebagai Perdana Menteri Australia. Menariknya Turnbull dipaksa lepas jabatan lantaran diduga adanya anggota Partai Liberal yang berkhianat.

Pengganti Malcolm Turnbull adalah Scott Morrison. Perdana menteri baru ini pernah terlibat masalah dengan Indonesia. Mantan menteri keuangan Australia itu sempat tenar di Tanah Air lantaran kebijakannya yang keras terhadap para pengungsi, termasuk dua kali mengembalikan pencari suaka ke Cikepuh, Jawa Barat, pada 2014.

Morrison dan Turnbull sama-sama berasal dari Partai Liberal, yang kini berkoalisi dengan Partai Nasional untuk berkuasa di Australia. Diduga, Turnbull 'dikudeta' secara halus akibat gejolak partai koalisi.

Menurut Reuters, elit Partai Liberal meragukan kemampuan Turnbull menggalang dukungan dari pemilih konservatif pada pemilihan umum pada tahun depan. Dalam sejumlah jajak pendapat, Partai Liberal selalu kalah dari pesaing progresif Partai Buruh.

Scott Morrison bersama partai koalisi
Scott Morrison melapor kepada gubernur jenderal Inggris di Australia (Foto: The Guardian)

Perlawanan mulai muncul pada Selasa saat Peter Dutton meminta Partai Liberal melakukan pemilihan ketua sekaligus perdana menteri baru. Pada hari itu, Dutton kalah tipis dari Turnbull, tapi kemudian berhasil menggalang tanda tangan petisi untuk pemilihan ulang.

Pada Jumat (24/8), pemilihan ulang itu digelar. Kini, calonnya tiga orang: Dutton, Morrison, dan Julie Bishop --menteri luar negeri yang digadang-gadang menjadi perempuan pertama pemimpin di Australia. Petahana tidak ikut karena sudah jelas kalah oleh tanda tangan petisi.

Cerita selanjutnya adalah sejarah. Morrison, sebagai calon yang dijagokan Turnbull, menang.

"Tidak, saya setia," adalah kalimat pertama Morrison saat ditanya wartawan kenapa dia menggulingkan petahana. Kata "setia" sepertinya sengaja dipilih karena Turnbull sebelumnya mengatakan bahwa beberapa orang dalam partainya telah berkhianat.

Sosok Morrison Morrison adalah pria berusia 50 tahun, yang berpandangan religius-konservatif. Secara pribadi, dia menentang pernikahan sesama jenis, tetapi abstain saat undang-undang mengenainya akan disahkan parlemen Australia, kata BBC, yang menyebut Morrison tokoh "pragmatis".

Scott Morrison perdana menteri Australia
Scott Morrison memberikan pidato pertamanya (Foto: The Independent)

"Menangani kekeringan dan meninjau ulang kebijakan terkait itu" adalah jawaban singkat Morrison soal prioritas pertamanya sebagai perdana menteri.

Terkait sejarah hubungannya dengan Indonesia, Morrison kerap bikin repot hubungan kedua negara. Pada saat itu, nelayan di pesisir selatan Indonesia dituding melakukan penyelundupan manusia karena "mengantar" pencari suaka ke Australia.

Morrison juga mengusulkan program pembelian perahu rusak, karena khawatir itu digunakan pelaku perdagangan manusia untuk menyelundupkan pengungsi ke Australia.

Sebagaimana dilansir Antara, program itu tidak bisa berjalan karena tidak mendapat dukungan pemerintah Indonesia. Selain itu, lembaga pemeriksa bukti PolitiFact juga menyebut rencana Morrison tersebut "konyol", demikian "Sydney Morning Herald".

Dalam menghadapi keadaan itu, sikap Morrison mengeras. Dia memulai operasi usir balik, yang bermasalah. "The Telegraph" mengabarkan Morrison membeli 11 perahu dari Singapura untuk mengangkut pengungsi, yang dicegat di tengah laut di dekat perairan Indonesia.

Dua di antara perahu itu sampai ke Indonesia --di Cikepuh dan Pangandaran-- pada 2014 dengan mengangkut 94 pencari suaka. Kejadian itu langsung ditanggapi dengan protes keras dari pemerintah dan sejumlah politikus Indonesia karena sejumlah alasan.

Scott Morisson di Parlemen Australia
Scott Morrison berdiskusi dengan anggota Parlemen dari Partai Koalisi (Foto: newscom.au)

Pertama, pengusiran kembali pengungsi membuat beban pengurusan mereka beralih ke Indonesia, kata politikus Partai Golkar Tantowi Yahya.

Kedua, Australia melanggar kedaulatan wilayah Indonesia dengan melakukan operasi tersebut, sampai-sampai petinggi militer negara benua itu harus meminta maaf kepada pemerintah di Jakarta, demikian catatan BBC. Penyelidikan oleh angkatan bersenjata kedua negara itu menunjukkan bahwa Australia dua kali melanggar kedaulatan wilayah Indonesia.

Di sisi lain, banyak lembaga pembela hak asasi manusia mengecam kebijakan Morrison. Dia dianggap tidak terbuka dalam mengabarkan seberapa banyak kapal pengungsi diusir balik oleh Australia. Jumpa pers mingguan tentang hal tersebut sering kali tidak digelar.

Pada saat ada dugaan tentang perlakuan tidak menyenangkan oleh tentara perbatasan terhadap pengungsi, Morrison menjawab bahwa mereka "punya alasan kuat untuk mengarang cerita", demikian "The Guardian".

Mengingat catatan masa lalu Morrison itu, menarik untuk menunggu apa yang akan dia lakukan terhadap politik luar negeri Australia, terutama soal Indonesia.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Satgas Maritim TNI Jalani Misi Perdamaian ke Wilayah Timur Tengah

#Australia #Perdana Menteri Australia #Hubungan Indonesia Australia
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Benjamin Netanyahu mengatakan sejarah akan mengingat PM Australia Anthony Albanese sebagai seorang politisi lemah.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Indonesia
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Langkah Selandia Baru tersebut bertepatan dengan pengumuman Australia yang akan mengakui negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB di bulan September.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Dunia
Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Rencana ini diumumkan di tengah meningkatnya kecaman dan kemarahan internasional atas tindakan Israel di Gaza.
Dwi Astarini - Senin, 11 Agustus 2025
 Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Dunia
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Sejauh ini sudah 147 negara di dunia mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Sejak awal 2024, sepuluh negara baru bergabung dalam daftar tersebut, termasuk Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
Beredar informasi soal Australia yang memberikan bantuan dana khusus untuk gereja dan umat Kristen di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
ShowBiz
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
West bahkan dikenal karena komentar-komentarnya yang anti-Semit.
Dwi Astarini - Rabu, 02 Juli 2025
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
Dunia
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Regulator internet Australia dan YouTube berselisih soal rencana larangan anak di bawah 16 tahun mengakses media sosial. Siapa sebenarnya yang melindungi anak-anak?
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
“PRABOWO AKHIRNYA BICARA! Papua Nugini Ingin Gabung NKRI, Australia langsung Panas?!” demikian narasi video kanal YouTube “Studio Langit”
Frengky Aruan - Selasa, 24 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
Indonesia
RI-Australia Gelar Lokakarya Perkuat Kolaborasi Keuangan Berkelanjutan,
Lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Mei 2025
RI-Australia Gelar Lokakarya Perkuat Kolaborasi Keuangan Berkelanjutan,
Bagikan