Schneider Electric Dukung Konsep Green Data Center
Dibutuhkan sistem pemantauan yang real time untuk mengukur efektivitas operasional fasilitas data center. (Foto: Unsplash/Stephen Dawson)
PERUSAHAAN transformasi digital Schneider Electric menduukung pengembangan pusat data berkelanjutan atau green data center. Saat ini, green data center menjadi fokus para pelaku data center sebagai upaya dekarbonisasi.
Business Vice President Secure Power of Schneider Electric Indonesia Yana Achmad Haikal mengatakan konsep green data center semakin menjadi fokus dari para pelaku industri data center sebagai upaya dekarbonisasi dari kegiatan operasionalnya.
"Hal itu, meliputi efisiensi konsumsi listrik yang terukur dan peralihan ke sumber energi terbarukan serta upaya-upaya pengurangan dampak lingkungan langsung dari fasilitas dan teknologi data center," kata Yana, dikutip ANTARA.
Studi internal Schneider Electric memperkirakan penggunaan energi oleh industri Teknologi dan Informasi (TIK) pada 2025 akan membengkak menjadi 20,9 persen dari total global dan menyumbang 5,5 persen dari emisi gas rumah kaca global. Sementara itu, salah satu konsumsi listrik di industri TI berasal dari data center.
Baca juga:
Kebocoran Data Pribadi Momentum Bentuk Peta Jalan Keamanan Siber
Menurut Yana, listrik dan pendinginan mengonsumsi energi terbesar di data center dan perlu menjadi prioritas utama dalam peningkatan keberlanjutan. Sistem pendinginan mengonsumsi listrik paling besar di dalam fasilitas data center hingga mencapai lebih dari 37 persen dari totla konsumsi listrik, dan membutuhkan sumber daya air dalam jumlah yang besar.
Oleh karena itu, tambahnya, dibutuhkan sistem pemantauan yang real time untuk mengukur efektivitas operasional fasilitas data center dalam penggunaan listrik, air, dan sumber daya lainnya.
"Tidak hanya itu, pemilihan solusi dan teknologi data center yang mengusung konsep ramah lingkungan dan dapat mengoptimalkan siklus hidup data center juga sangat penting dalam mendukung ketahanan dan keberlanjutan operasional suatu data center," katanya.
Terkait hal tersebut, Yana mengatakan, pihaknya ditunjuk oleh PT Dunia Virtual Online untuk mendukung pembangunan infrastruktur data centernya yang diberi nama AREA31 di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Baca juga:
Marak Kebocoran Data, Keamanan Siber Kementerian dan Lembaga Negara Harus Diaudit
Dalam mendukung infrastruktur AREA31 menjadi green data center, pondasi dasar adalah memiliki visibilitas menyeluruh terhadap perjalanan aksinya termasuk konsumsi energi.
President Director AREA31 Michael Alifen mengatakan AREA31 mengusung konsep Purpose-Built Data Center yang menyediakan tidak hanya solusi data center, namun juga satelit teleport.
"Kami memiliki visi misi untuk menjadikan AREA31 sebagai green & sustainable data center," kata Michael.
AREA31 merupakan penyedia Hyperscale Data Center berkonsep "military bunker" dengan 8 High-Security Layers, dan menawarkan area rooftop seluas 3.500 meter persegi sebagai fasilitas Telecommunication Port (Teleport). (and)
Baca juga:
Bjorka Bocorkan Data, Pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi Bakal Dipercepat
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Geekbench Bocorkan Chipset OPPO Reno 15, Sama seperti Reno 15 Pro!
Samsung Galaxy S27 Ultra Mau Bawa Fitur Polar ID, Siap Saingi Face ID Apple
Bocoran Spesifikasi OPPO Reno 15: Bawa Layar 6,32 Inci dan Baterai 6.200mAh
Bocoran Xiaomi 17 Ultra: Bawa Teknologi LOFIC dan Kamera Telefoto Periskop Baru
Samsung Galaxy S26 dan S26 Plus Bakal Bawa Kamera Telefoto 12MP
OPPO Reno 15 Hadir dalam 3 Warna, Segera Meluncur 17 November 2025!
iPhone 11 vs iPhone XR: Mana yang Masih Layak Dibeli di 2025?
Teaser OPPO Reno 15 Series Sudah Dirilis! Bawa Kamera Beresolusi Tinggi
Samsung Galaxy S26 Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, tapi Masih Andalkan Exynos 2600
Desain iPhone Air 2 Bocor! Pakai Kamera Ganda dan Diperkirakan Rilis 2026