SBY Disindir Prabowo, Begini Reaksi AHY


Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto: MP/Kanugrahan
MerahPutih.com - Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai adanya sindiran dari Capres Prabowo Subianto terhadap Susilo Bambang Yudhoyono harus dilihat secara obyektif.
Prabowo dalam debat Capres menyebut buruknya ekonomi Indonesia tak lepas dari kinerja Presiden sebelumnya termasuk SBY

"Saya rasa kita harus melihat secara objektif. Setiap generasi kepemimpinan pasti telah melakukan berbagai capaian baik di bidang ekonomi politik, keamanan, kesejahteraan rakyat. Tentu ada perubahan dilakukan dari satu presiden ke presiden berikutnya yang sudah baik lanjutkan yg belum baik diperbaiki," kata AHY di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).
AHY menambahkan yang dilakukan generasi dahulu wajib diapresiasi. "Segala yang baik apalagi kalau itu memang terasa oleh rakyat kita. Tapi tentu karena masa kepemimpinan yang dibatasi UU ada hal yang belum tuntas dan ada hal yang belum sempurna," jelas AHY .
BACA JUGA:
SBY Instruksikan Kader Demokrat Keluar dari Koalisi, PD: Itu Bentuk Kepedulian Terhadap Bangsa
SBY Dikabarkan Larang AHY ke Acara Kampanye Akbar Prabowo
"Itulah tugas pemimpin selanjutnya untuk memperbaiki artinya yang sebaiknya kita inginkan para pemimpin terus menghargai para pendahulu dengan semangat menjadi lebih baik dari pendahulunya," tambah AHY.
Mantan calon gubernur DKI Jakarta itu berharap agar Demokrat tak dibawa-bawa dengan pernyataan Prabowo.
"Teman-teman media tidak perlu terlalu membuat suasana panas koalisi tidak utuh tidak solid. Kami solid dan kami hadir di sini bisa memberikan support bagi pilpres. Tapi kami juga punya tuags mandat utk memenangkan partai demokrat dalam pemilihan legislatif," pungkas AHY.
Prabowo sebelumnya menjelaskan maksud pernyataannya mengenai Jokowi yang masih saja membolehkan impor. Prabowo mengatakan dia tidak menyalahkan Jokowi.
"Saya tidak menyalahkan Bapak Jokowi," kata Prabowo dalam debat kelima di Hotel Sultan, Sabtu (13/4).
Prabowo mengatakan Indonesia sebagai sebuah negara harus bisa melakukan koreksi terhadap diri sendiri. Prabowo mengambil contoh negara China, yang mampu berkembang pesat.

Kembali mengenai persoalan ekonomi dan deindustrialisasi, Prabowo mengatakan hal tersebut merupakan kesalahan semua pihak. Secara khusus Prabowo menyebut itu sebagai kesalahan presiden-presiden sebelum Jokowi.
"Saya tidak menyalahkan Bapak, ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak. Kita semua harus bertanggung jawab. Bener. Itu pendapat saya," tutur Prabowo. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Prabowo Lantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, DPR: Peningkatan SDM Jadi Prioritas

Mentan Amran Sulaiman Jabat Kepala Bapanas, Gantikan Arief Prasetyo Adi

Profil Akhmad Wiyagus, Pensiunan Polri yang Baru Dilantik Jadi Wamendagri

Menkeu Purbaya tak Usulkan Pengganti Anggito, Pilih Urus Langsung Pajak dan Bea Cukai

Prabowo Punya 2 Asisten Khusus Presiden Baru, Tugasnya Susun Naskah Pidato

Mensesneg Ungkap Alasan Prabowo Lantik 2 Wakil Kepala di BP BUMN

Suntikan Semangat dari Istana untuk Skuad Garuda: Prabowo Beri Dukungan Langsung Melalui Panggilan Video

Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan

DPR Dukung Langkah Prabowo Bentuk Komite Reformasi Polri, Dorong Transparansi dan Akuntabilitas

MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub
