Sastrawan Hujan di Bulan Juni Meninggal, Ini Kenangan Keponakan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Juli 2020
Sastrawan Hujan di Bulan Juni Meninggal, Ini Kenangan Keponakan

Sastrawan Sapardi Djoko Damono. (MP/Ismail/istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kabar duka menyelimuti dunia sastra Tanah Air. Sapardi Djoko Damono mengempuskan napas terakhirnya diusia 80 tahun di Tangerang Selatan, Minggu (19/7).

Sastrawan kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940 ini meninggalkan banyak kenangan di kampung halamannya.

Keponakan Sapardi, Dina Ermawati mengatakan, almarhum Sapardi lahir di kawasan Kecamatan Pasar Kliwon. Setelah lulus SMA, Sapardi melanjutkan kuliah Sastra Inggris di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta hingga akhirnya menetap di Jakarta hingga akhir hayatnya.

Meski terpisah jauh, kata Dina, mereka masih sering berkomunikasi. Kalau keluarga sedang di Jakarta selalu menyempatkan mampir ke rumah almarhum.

Baca Juga:

Sandiaga Uno Minta Masyarakat Tak Lengah Selama PSBB Transisi

"Pakde (Supardi) terakhir ke Solo pada 2018. Saya terakhir bertemu Februari 2020 di Jakarta," ujar Dina, Senin (20/7).

Dikatakannya selama lima bulan tidak berjumpa, keluarga Sapardi mendapatkan kabar duka bahwa sang maestro sastra itu telah tiada. Keinginan mereka menjenguk Sapardi yang sudah lama sakit-sakitan pun urung dilakukan karena pandemi COVID-19.

"Hubungan keluarga saya dekat. Sebab ayah saya adalah adik satu-satunya Sapardi. Namun, ayah saya Dina lebih dahulu meninggal dunia," kata dia.

Sosok Supardi, kata dia, merupakan panutan bagi keluarga sebagai orang yang berhasil. Ia pun masih ingat pesan ayahnya agar mencontoh pakde Supardi yang dianggap sangat menginspirasi.

Sastrawan Sapardi
Sastrawan Sapardi. (Foto: Antara)

"Sejak kecil di mata kami beliau menginspirasi. Waktu sekolah itu sering ada soal bahasa Indonesia yang menyebutkan nama pakde, kita jadi bangga sekali," kata dia.

Tak hanya itu, ia juga mengingat momen berharga saat karya Hujan di Bulan Juni milik Sapardi menjadi film di bioskop. Keluarga besar mereka pun menonton film tersebut di bioskop Yogyakarta.

"Pakde (Supardi) ikut nonton dan diketahui banyak orang sampai terjadi heboh di dalam bioskop karena banyak orang minta foto bareng," tutur dia.

Ia menambahkan sosok Supardi menyenangkan dan lucu. Banyak petuah bijak yang selalu disampaikan kepada keluarganya agar senang membaca, menulis terus, jangan putus asa.

Baca Juga:11

Polri Diminta Jawab Tuduhan Adanya Dugaan Persekongkolan Lindungi Djoko Tjandra

#Sapardi Djoko Damono #Sastrawan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
2 Sastrawan Dunia Raih BRICS Award 2025, Denny JA Bawa Arah Baru bagi Sastra Modern
Denny JA meraih BRICS Award 2025 bersama sastrawan asal Mesir, Salwa Bakr. Denny membawa arah baru dalam sastra modern.
Soffi Amira - Senin, 01 Desember 2025
2 Sastrawan Dunia Raih BRICS Award 2025, Denny JA Bawa Arah Baru bagi Sastra Modern
Berita
Penghargaan Sastra 2025: Merawat Nurani Bangsa di Tengah Ledakan Teknologi
Empat sastrawan menerima Penghargaan Sastra 2025 dari Denny JA Foundation, termasuk Sutardji Calzoum Bachri sebagai penerima Lifetime Achievement.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 November 2025
Penghargaan Sastra 2025: Merawat Nurani Bangsa di Tengah Ledakan Teknologi
Indonesia
Denny JA Masuk 10 Besar Dunia Calon Penerima BRICS Literature Award 2025
Denny JA masuk 10 besar dunia calon penerima BRICS Literature Award 2025. Ia mewakili Indonesia di ajang penghargaan sastra internasional itu.
Soffi Amira - Senin, 27 Oktober 2025
Denny JA Masuk 10 Besar Dunia Calon Penerima BRICS Literature Award 2025
Indonesia
Karya Sastra Klasik Indonesia Mulai Diterjemahkan ke Bahasa Asing, Fadli: Ini A Little Too Late
Proyek penerjemahan harusnya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tapi juga bisa dilakukan oleh swasta, korporasi, atau oleh perorangan untuk mendorong untuk menumbuhkan ekosistem sastra.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 12 Juni 2025
Karya Sastra Klasik Indonesia Mulai Diterjemahkan ke Bahasa Asing, Fadli: Ini A Little Too Late
Indonesia
Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan Denny JA Sama-Sama Berpengaruh di Mata AI
Masing-masing nama tersebut meninggalkan jejak yang berbeda dalam sastra Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 03 Februari 2025
Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan Denny JA Sama-Sama Berpengaruh di Mata AI
Lifestyle
Sapardi Djoko Damono Jadi Gambar Google Doodle
Sapardi Djoko Damono berulang tahun yang ke-83.
Andreas Pranatalta - Senin, 20 Maret 2023
Sapardi Djoko Damono Jadi Gambar Google Doodle
Bagikan