Sandiaga Uno Jawab Keluhan Perajin Batik Pekalongan

MerahPutih.com- Calon Wakil Presiden yang diusung koalisi partai Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS Sandiaga Uno menyerap aspirasi sekaligus menjawab keluhan emak-emak pengrajin batik khas pekalongan di Sentra Pengrajin Batik Feno, Jl. Pesindon Gang 2 Nomor 7, Pekalongan, Jawa Tengah pada Selasa (25/9).

Bersama Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Sandi meninjau langsung UMKM yang baginya menjadi motor pergerakan ekonomi dan sarana promosi kebudayaan khas Indonesia tersebut.

"Di sini, di pusat kerajinan Batik Pekalongan, saya menjawab berbagai keluhan dari pengrajin. Mulai dari menurunnya daya beli dan mahalnya biaya produksi karena bahan baku batik yang masih dipengaruhi impor," ucap Sandi.

Cawapres bernomor urut dua ini menjelaskan Sentra Batik Pekalongan selama ini telah berhasil mewariskan dan memelihara budaya bangsa sekaligus membuka lapangan kerja.

Para pengrajin batik, lanjut dia, menjadi bagian dari ekonomi kreatif Indonesia yang berpotensi tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Ia berharap di masa depan, ekonomi kreatif harus mampu membangun jaringan antara penjual dan pembeli dengan bantuan pemerintah.

"Itu yang menjadi harapan dan yang bisa diselesaikan melalui ekonomi kreatif. Agar insya Allah harga jual tetap stabil dan sektor pemasaran bisa kita atasi bersama-sama," ujarnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan pembangunan infrastruktur yang masif belum tentu bisa mendatangkan keuntungan langsung dan berdampak signifikan bagi pengrajin batik sebagai pegiat ekonomi mikro.

Ia pun berharap pembangunan yang selama ini berjalan dapat turut serta mengangkat sektor ekonomi mikro termasuk UMKM agar bisa naik kelas dan mengentaskan kemiskinan maupun pengangguran di masyarakat.

Dalam kunjungan kali ini, Sandi turut membubuhkan tanda tangannya menggunakan canting pada sehelai kain batik. Para pengrajin sendiri terlihat bahagia dengan kedatangan Sandi yang bersedia mendengarkan aspirasi mereka. (Pon)

Baca Berita Menarik Lainnya: Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Ubah Cara Berpikir Soal Wirausaha