Sampah RDF Rorotan Dipindahkan ke TPST Bantargebang


RDF Plant Jakarta, Rorotan, Jakarta Utara. (foto: dokumen Dinas LH)
MerahPutih.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta langsung bergerak cepat mengatasi masalah bau dari Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara.
Saat ini Dinas LH DKI memindahkan sampah di bunker dan gudang produk di RDF Plant Rorotan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Jumat (21/3). Pengerjaan pemindahan sampah ini meliputi sampah lama di bunker sebanyak 800 ton dan produk RDF di gudang produksi sekitar 600 ton.
Pemindahan sampah dilakukan sejak 19 Maret 2025 dan ditargetkan selesai pada 23 Maret 2025
Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas LH DKI Agung Pujo Winarko mengatakan, pengosongan sampah di RDF Rorotan ini merupakan tindak lanjut arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sekaligus permohonan warga setempat.
"Sesuai arahan Pak Gubernur kami akan mengosongkan semua sampah serta produk yang ada di RDF Rorotan," ucap Agung dalam keterangannya, Sabtu (22/3).
Baca juga:
Pramono Sebut Penyebab Bau Tak Sedap RDF Rorotan Berasal dari Sampah Lama
Ia menjelaskan, proses pengosongan ratusan sampah yang ada di bunker sudah dilakukan sejak 19 Maret dan ditargetkan rampung hari ini. Sementara, di gudang produksi masih berproses dan diproyeksikan kosong dalam dua sampai tiga hari mendatang.
"Sampah-sampah telah kita kirim TPST Bantar Gebang, begitu juga dengan produk RDF ini sudah kami kirim ke plant di Bantar Gebang," terangnya.
Menurutnya, setelah sampah dan hasil produksi sudah kosong, maka bunker dan gudang akan dilakukan sterilisasi dengan dicuci dan diberikan pewangi atau penghilang bau tidak sedap.
"Nanti akan kita cuci semua dan diberi pewangi agar bau yang tidak sedap ini hilang. Bau ini timbul dari sampah yang lama tertumpuk," ungkapnya.
Baca juga:
Pemprov DKI Tanggung Biaya Kesehatan Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
Ia menambahkan, usai pengosongan, RDF Rorotan akan ditutup sementara untuk dilakukan perbaikan oleh kontraktor terkait. Perbaikan yang dilakukan meliputi penambahan deodorizer untuk mengurangi bau hingga penambahan filter sebagai penangkal pencemaran udara.
Apabila sudah rampung diperbaiki, maka akan dibuka dan mulai uji coba kembali, dengan sampah baru (waste fresh) dan proses produksi yang sedikit. Nantinya, warga juga bisa ikut melihat prosesnya.
"Kita belum tau kapan beroperasi kembali, intinya kita menunggu semua perbaikan selesai. Semoga dengan pengosongan ini, bisa mengurangi bau tidak sedap dan warga bisa ibadah puasa dan merayakan Lebaran dengan nyaman," tandasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan

Pemprov DKI Bersihkan 18,72 Ton Sampah dari Demo di Sekitar Gedung DPR

Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga

Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan

Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta

Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah

Simulasi Penanganan Busa di KBT Bikin Geger! Penyebabnya Ternyata Berasal dari Hal Sepele di Rumah

3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan

Limbah Mandi hingga Cuci masih Cemari Sungai Jakarta

Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung
