Rupiah Menguat Sesaat, Bursa Tiongkok Anjlok


Foto ilustrasi Rupiah melemah terhadap dolar AS (foto Antara/Wahyu Putro)
MerahPutih, Keuangan-Nilai tukar mata uang rupiah pada perdagangan Kamis (9/7) melemah. Padahal, pada pembukaan sempat menguat tipis tapi hanya sesaat.
Rupiah berdasarkan data Bloomberg, dibuka menguat tapi langsung melorot 18 poin atau setara 0,13 persen ke posisi Rp13.338 per dolar AS. Sedangkan menurut Yahoo!Finance, nilai tukar mata uang Garuda ditetapkan di posisi Rp13.348 per dolar AS.
Melemahnya nilai tukar mata uang rupiah diikuti gejolak bursa saham Tiongkok. Bursa saham Tiongkok turun dua kali dalam dua hari terakhir. Pembukaan sesi pagi, indeks harga saham gabungan (IHSG) bursa saham di Tiongkok anjlok lebih dari 3 persen, setelah Selasa juga merosot 3 persen.
Anjloknya bursa saham Tiongkok mendorong Bank Indonesia (BI) mewaspadai dampak penurunan harga saham di bursa Tiongkok terhadap Indonesia karena negara itu adalah pendorong pertumbuhan ekonomi dunia dan salah satu mitra utama perdagangan Indonesia.
"Kita harus antisipasi karena Tiongkok jadi pusat pertumbuhan ekonomi regional dan dunia. Kalau koreksinya tajam itu bisa ada dampak dan harus diantisipasi karena ada risiko interconnected antara negara," kata Gubernur BI Agus Martowardojo seperti disitat Antara.
Harga saham di Tiongkok terus anjlok pada Rabu (8/7) lalu. Indeks Harga Saham Gabung Shanghai turun hampir 7 persen dan indeks harga saham gabungan Shenzhen turun 4 persen. (Luh)
Bagikan
Berita Terkait
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%

Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen

Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target

Menilik Nilai Tukar Rupiah Hampir Rp 16.500 Per Dollar AS

Pakar Nilai Indonsia Punya Prasyarat untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat

Jokowi Pamer Ekonomi RI Tumbuh Di Atas 5 Persen Selama 7 Kuartal Beruntun

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Ke-2 di Antara Negara-Negara G20

Industri Otomotif Indonesia Tumbuh 10,95 Persen pada 2022

Gubernur BI: Pertumbuhan Ekonomi India Berdampak Positif terhadap Indonesia
