Runutan Salam Tawasul dari Lorjhu dalam Album 'Parenduan'


'Parenduan' jadi album kedua dari Lorjhu. (Foto: Merahputih.com/Febrian Adi)
“SALAM.. Salamku untuk Bapak dan Ibu.. Aku pulang.. Bersimpuh dalam kerinduan,” sebait lirik yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia ini diambil dari lagu berjudul Parenduan dari Lorjhu, yang coba memberikan salam hangat begitu mendalam kepada manusia dan sang Pencipta.
Dalam album bertajuk Parenduan yang rilis pada 30 Agustus 2023, Lorjhu yang kini memantapkan entitas sebagai sebuah band rock berbahasa Madura (Badrus Zeman, Insan Negara, dan Gaharaiden Soetansyah), merepresentasikan perjalanan katarsis dalam sebuah karya album berjumlah sembilan trek eklektik.
Parenduan, selain sebuah nama dari desa yang berada di Kecamatan Sumenep, Madura, juga memiliki arti istirahat sejenak atau bersimpuh. Kepada Merah Putih, Badrus, sapaan akrab pria kelahiran Madura tersebut, menceritakan arti Parenduan untuk album ini.
Baca juga:
Narasi Petualang Segar dari Lorjhu' di Album 'Parenduan'

“Lebih tepatnya arti Parenduan untuk album ini, yaitu terkadang kita terlalu berambisi membuat sesuatu jadi sampai lupa istirahat, rehat atau menenangkan diri. Karena tubuh dan pikiran membutuhkan itu agar segala macam rencana bisa berjalan,” ucap Badrus saat ditemui Merah Putih dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan pekan lalu.
Seluruh eksplorasi yang dihasilkan dalam album Parenduan tak hanya berpengaruh pada tenaga dan agresifitas dari trio ini, tetapi juga menciptakan variasi bentuk ekspresi bebunyian. Berbagai genre musik terdengar dalam album ini menggabungkan elemen-elemen dalam tradisi musik rock, blues hingga reggae dengan terjemahan kontemporer dari bunyi lokal Madura.
“Prosesnya beda tapi formula tetap, dengan musik pop modern yang di dalamnya masih memiliki muatan lokal yang kental. Walaupun ujungnya tetap di saya sendiri, namun saya masih membuka pikiran untuk teman-teman Lorjhu untuk membuat lagu agar tetap bisa berkreativitas,” tutur pria yang menamatkan kuliah di Institut Seni Jakarta (IKJ),
Selain itu, dalam hal penyusunan trek per trek, Badrus mengaku menerapkan konsep islami yang disebut sebagai Tawasul. Sebuah doa yang dilalukan melalui perantara bisa dilakukan dengan banyak cara dan Badrus menggunakan karya album untuk memanjatkan doa tersebut.
“Runutan trek pertama sampai terakhir itu saya bikin khusus dan memang ada ceritanya. Ada benang merah dari satu trek ke trek lainnya. Konsep tersebut saya buat secara Tawasul, ibarat tahlilan CD ini adalah bukunya jadi setiap trek ada rangkaiannya,” tambah Badrus menceritakan tentang runutan dalam album Parenduan.
Baca juga:
Kilas Balik Industri Musik Indonesia di 2023
Album kedua dari Lorjhu ini bisa dikatakan lebih memiliki hubungan yang lebih mendalam dari para personel. Dari segi lirik pun banyak menceritakan tentang pengalaman dari Badrus dan juga personel lainnya yakni Insan Negara, dan Gaharaiden Soetansyah. Semua dihadirkan secara organik untuk sebuah karya berbentuk album penuh.
“Keseluruhan inspirasi di lagu-lagu ini berdasarkan pelbagai pengalaman yang saya rasakan, pengalaman ketika berada di kampung halaman, ketika masa-masa spiritual dan sebagainya. Termasuk ada salah satu lagu di album ini berdasarkan pengalaman drummer kami dengan point of view saya sebagai seorang Madura,” terang Badrus tentang inspirasi dari album Parenduan.
Mulai dari awal trek Mantra Syafaat yang diartikan sebagai salam yang diberikan kepada sang khalik dan para kekasihnya serta dipenuhi dengan harapan baik. Kemudian diakhiri dengan trek Rajamina yang berbicara tentang mitologi sosok mahkluk raksasa yang menjaga alam.
“Harapannya kehidupan akan lebih baik bila kita bisa menjaga sikap ke sesama maupun alam sekitar,” harap Badrus.
Terakhir dari sisi sampul album dilukis oleh seniman asal Yogyakarta bernama Enka Komariah. Berawal dari kekaguman Badrus dan kawan-kawan, sampai akhirnya mempercayakan Enka untuk menggambar artwork dari album kedua Lorjhu.
Dengan karakteristik lukisan ala Enka, terlihat beberapa elemen menarik seperti pulau di pinggir lautan, gitar terbakar, sebuah kerang besar di atas kasur, perahu, sesosok mahkluk terbang dan seseorang yang mengintip di balik belakang pintu berwarna merah. Semua elemen itu memiliki nilai tersendiri bagi seorang Badrus.
“Banyak pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah artwork ini. Salah satunya hal sentimental dari diri saya, gambarannya ada pada laki-laki yang sedang mengintip di artwork itu, yang mana sosok itu adalah almarhum bapak saya,” jelas Badrus mendeskripsikan pendek dari artwork tersebut.
Dirilis melalui Bahasa Ibu Records dalam bentuk format fisik cakram padat, album Parenduan dari Lorjhu juga sudah bisa didengarkan di pelbagai digital streaming platform (DSP) sejak Jumat (20/12). “Album Parenduan akan rilis di akhir bulan ini, kemungkinan 29 Desember 2023,” pungkasnya. (far)
Baca juga:
Deretan Musisi Indonesia yang Rilis Album Piringan Hitam di 2023
Bagikan
Berita Terkait
Lirik Lagu 'Man I Need' dari Olivia Dean

Lirik Lagu 'Judi', Sebuah Kritik Sosial Rhoma Irama lewat Musik Dangdut

Lirik Lagu “INSIDE OUT” dari DAY6, Kembali dengan Kisah Cinta Penuh Kerentanan

Lirik Lagu 'The 1' dari Taylor Swift, Bawa Kisah Nostalgia yang Menyentuh Hati

Lirik Lagu Ours to Keep dari Kendis, Ajak Pendengar Merasakan Sisi Rapuh Seseorang

Lirik Lengkap Lagu 'Toki Yo Tomare' dari ILLIT, Pertegas Eksistensinya di Kancah Musik Jepang

Luncurkan EP 'Midnight’s Promises', Gabriella Ekaputri Tuangkan Luka dan Kekuatan

The Kid LAROI Rilis “A COLD PLAY” Lagu Patah Hati dengan Refleksi Mendalam, Berikut Lirik Lengkapnya

Ruang Senja Angkat Filosofi Stoicism dalam Single Baru “Tak Semua Dalam Kendalimu”

Lagu Ikonik Naif 'Piknik 72' Dibawakan oleh Pee Wee Gaskins dan Jadi Bagian Mini Album, Simak Liriknya
