Narasi Petualang Segar dari Lorjhu' di Album 'Parenduan'

LORJHU' kembali dengan album baru bertajuk Parenduan. Kini tampil dengan format trio, Lorjhu’ menawarkan petualangan segar lewat narasi lokal Madura dan eksplorasi musik yang belum pernah mereka tampilkan sebelumnya. Album Parenduan dilepas ke pasaran sejak 30 Agustus 2023 dalam format compact disc.

Album ini berisikan sembilan trek, termasuk dua single yang sempat dirilis secara digital, Abhantal Ombak dan Parenduan. Selain itu, album ini didukung penuh oleh label rekaman baru bernama Bahasa Ibu Records (BIR).

Baca juga:

BAP. Lepas 'Q4 2021' Sebagai Awalan untuk EP Terbaru

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Lorjhu’ (@lorjhukofficial)

“Dari mulai ‘Jhajhan No’ Mano’an’ yang berbau reggae, ‘Asapo’ Angin’ yang akustik, dan ‘Rajamina’ yang perkusif dan kolosal, album Parenduan penuh dinamika, karena di situ terdapat narasi doa, harapan, dan cita-cita,” jelas Vokalis Lorjhu' Badrus dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Kamis (31/8).

Parenduan merupakan bagian dari perjalanan batiniyah ketiga punggawa Lorjhu’. Diinspirasi oleh nama sebuah dusun di Madura, Prenduan memiliki kata dasar ‘arenduh’ yang berarti bersimpuh atau rehat sejenak.

Zeman, pemain gitar dan vokalis Lorjhu’, lahir dan besar di dusun tersebut. Lagu-lagu yang hadir di album menggambarkan koleksi peristiwa yang ditangkap memori dan melekat dalam benak Badrus, dari titiannya dalam hal spiritualitas, hingga curahan hati yang bersifat sangat pribadi.

Parenduan merupakan album yang juga menandakan wajah baru Lorjhu’. Sebelumnya, Lorjhu’ adalah moniker dari seorang Badrus Zeman, tetapi kini berubah menjadi format full band dengan hadirnya Insan Negara (gitar bas) dan Gaharaiden Soetansyah (drum).

Eksplorasi yang dihasilkan tidak hanya berpengaruh pada tenaga dan agresifitas khas power trio, namun juga variasi bentuk ekspresi bebunyian. Berbagai genre musik terdengar dalam album ini, menggabungkan elemen-elemen dalam tradisi musik rock, blues, reggae dengan terjemahan kontemporer dari bunyi lokal Madura. Menghasilkan suara yang unik dan apik, lagu ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan pendengar.

Baca juga:

Lagu 'Satu-Satu' dari Idgitaf Diputar Lebih dari 7 Juta Pendengarnya

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bahasa Ibu Records (@bahasaiburecords)

Berbeda dengan album perdana yang produksinya dilakukan secara swadaya lewat perangkat smartphone oleh Badrus seorang, album Parenduan dikerjakan di studio rekaman MRH Studio+, Jakarta, oleh Reza Hilmawan sebagai produser.

Album ini menampilkan juga kerabat musisi asal Pulau Madura seperti Rifan Khoridi dari grup La Ngetnik pada perkusi dan alat musik tiup, Johariyadi dari grup musik daul Gelora Pesisir pada kendang, dan Nafilah Safitri sebagai penyanyi latar.

Artwork album dilukis oleh seorang perupa asal Yogyakarta, Enka Komariah. Tidak dengan perangkat digital, Enka melukis artwork untuk album Parenduan di atas kanvas besar, yang baru setelahnya diberikan sentuhan digital untuk diperbanyak. (far)

Baca juga:

'Renung Resah Intimate Showcase' dari Raissa Anggiani Berjalan dengan Intens