Rumah Sakit Terancam Penuh akibat Peningkatan Tajam Pasien Corona

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 06 Januari 2021
Rumah Sakit Terancam Penuh akibat Peningkatan Tajam Pasien Corona

Ruangan isolasi khusus untuk wabah virus corona di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sabtu (2/1/2021) ANTARA/Abriawan Abhe

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pascalibur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, jumlah pasien COVID-19 mengalami peningkatan. Bahkan, sejumlah rumah sakit terancam penuh untuk perawatan.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, hal itu berdasarkan data keterisian tempat tidur ruang ICU dan ruang isolasi di berbagai rumah sakit yang ada di Indonesia.

Ia menuturkan, jika dilihat pada tren perkembangannya, keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional semakin meningkat, bahkan mengkhawatirkan.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Naik, Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bogor Ditunda

"Di beberapa daerah keterisian tempat tidur per 2 Januari sudah melebihi 70 persen," kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (6/1).

Di antaranya terjadi di Provinsi DKI Jakarta 84,74 persen, Banten 84,52 persen, DI Yogyakarta 83,36 persen, Jawa Barat 79,77 persen, Sulawesi Barat 79,31 persen, Jawa Timur 78,41 persen, Jawa Tengah 76,27 persen, Sulawesi Selatan 72,40 pesern, dan Sulawesi Tengah 70,59 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam sebuah konferensi di Jakarta, Kamis (29/10/2020). (ANTARA/Katriana)
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam sebuah konferensi di Jakarta, Kamis (29/10/2020). (ANTARA/Katriana)

Hal ini menurut Wiku harusnya menjadi peringatan bagi semua pihak. Bahwa Indonesia sedang dalam keadaan darurat yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin berkurang jumlahnya.

Ia juga mengingatkan, sisa tempat tidur yang masih ada belum tentu bisa digunakan semua oleh pasien yang membutuhkan perawatan. Hal itu karena terbatasnya tenaga kesehatan di rumah sakit.

Dari data yang ada, Wiku menyebut hingga saat ini, sudah tercatat ada 237 dokter yang meninggal.

Baca Juga:

Kepala dan Belasan Anggota Satpol PP Balikpapan Positif COVID-19

Tren dokter yang meninggal cenderung mengalami peningkatan, terutama terjadi di bulan Desember 2020.

Jika masyarakat terus abai dan tidak menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat, maka fasilitas kesehatan yang ada tidak akan cukup menangani kasus-kasus baru.

"Satu-satunya cara adalah dengan mencegah penularan dan menjalankan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," pesan Wiku. (Knu)

Baca Juga:

KPK Pantau Penyelenggaraan Bansos COVID-19

#Virus Corona #Pasien Corona
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Indonesia
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Pemerintah secara resmi mengumumkan pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Mula Akmal - Jumat, 30 Desember 2022
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Bagikan