RS Darurat COVID-19 Rawat 71 Pasien dan 31 Dipulangkan

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
MerahPutih.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyatakan, Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet Kemayoran kini merawat 71 pasien.
Meski sejak dibuka pada Senin (23/3) kemarin sebanyak 102 pasien sudah mendaftarkan diri untuk dirawat, namun 31 orang lainnya dipulangkan karena dalam keadaan sehat.
"Yang dirawat sebanyak 71 orang dan dua dijadwalkan ke RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) karena kondisinya kurang begitu baik," kata Doni di Jakarta, Selasa (24/3).
Baca Juga:
Jaksa Agung Ancam Penimbun Masker dengan Tuntutan Pidana Maksimal
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini, 31 pasien lainnya dinyatakan sehat setelah dilakukan pemeriksaan.
"Yang dipulangkan sebanyak 31 orang, menurut data yang berhasil dihimpun petugas mereka dalam kondisi sehat," ujar Doni.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet Kemayoran hanya diperuntukan kepada pasien virus korona atau COVID-19 yang mengalami gejalan ringan. Pasien dengan gejala berat tetap dilarikan ke rumah sakit rujukan yang tersedia.
"Sehingga di sini (Wisma Atlet) akan punya kemampuan untuk menampung orang yang bukan sakit berat tapi sakit ringan yang membutuhkan perawatan. Kan kita bagi sakit berat dan sakit ringan," kata Terawan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).

Mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto ini menyebut, rumah sakit rujukan bisa dengan fokus menangani pasien-pasien dengan gejala berat. Menurutnya, pasien dalam pemantauan (PDP) bisa melakukan perawatan di Wisma Atlet.
"Kalau dia (pasien COVID-19) tak bisa mengisolasi diri bisa melakukan di rumah sakit atau di Wisma Atlet ini. Kami menyiapkan ribuan kamar untuk melakukan melewati ini dengan baik," ujar Terawan.
Baca Juga:
Pasien Positif Corona di RSUD dr Moewardi Solo Meninggal Bertambah 1 Orang
Oleh karena itu, pasien dalam kondisi baik yang memang memerlukan perawatan intensif dapat dirawat di RS Darurat. Namun, harus terlebuh dahulu melakukan test swab di rumah sakit yang tersedia.
"Kalau langsung ke sini (Wisma Atlet) itu harus ada (pemeriksaan) supaya dia (pasien) terpantau harus ada pemeriksaannya. Bukan hanya rapid test, harus swab, karena itu RS yang harus memantaunya kalau tidak penularannya akan ke mana-mana," kata Terawan. (Pon)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan

Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
