Riza Patria Ngeluh Sepeda Non-Lipat Dibolehkan Masuk ke MRT

Ilustrasi (Foto: Unsplash/Sole Bicycles)
MerahPutih.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengeluhkan rencana PT Mass Rapid Transit (MRT) yang memperbolehkan sepeda non-lipat di masukan ke dalam gerbong kereta ratangga.
Riza menegaskan sepeda Non-lipat berbeda dengan sepeda lipat. Sepeda lipat masih bisa dimungkinkan masuk ke gerbong karena memiliki ukuran cukup kecil.
"Ya kalau sepeda lipat mungkin bisa dimungkinkan ya, kalau sepeda tidak lipat (baru) mengganggu," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (18/3).
Baca juga:
Mungil Tapi Mahal, 5 Merek Sepeda Lipat dengan Harga Fantastis
Politikus senior Gerindra ini meminta kepada pengguna sepeda untuk dapat bijak memanfaatkan transportasi umum di Jakarta. Jangan sampai merugikan masyarakat lainnya.
"Saya kira masyarakat sudah cerdas, pintar bisa membedakan mana yang boleh mana yang tidak," tutur Riza.

Seperti diketahui, PT Mass Rapid Transit (MRT) tengah menggodok fasilitas yang mengizinkan sepeda non lipat atau sepeda biasa masuk ke dalam gerbong kereta Ratangga.
"Kebetulan jika yang dinaiki bukan folded bike, memang harus dipersiapkan dengan hati-hati, tapi kami ingin laporkan dulu persiapannya," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar.
Baca juga:
William mengatakan, penyediaan fasilitas untuk sepeda non lipat itu rencananya akan diluncurkan pada 24 Maret 2021 di tiga stasiun, yakni Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Bundaran HI.
Adapun ketentuan sepeda non lipat yang diizinkan masuk MRT adalah sepeda reguler dengan dimensi tidak melewati 200 cm x 55 cm x 120 cm, dengan lebar ban maksimal 15 cm. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ada Kebakaran di Dekat Stasiun Cipete Raya, MRT Tetap Beroperasi Normal

UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta

Pramono Tegur MRT Jakarta Naikkan Harga Kios UMKM di Blok M Lewati Batas Atas

Pramono Pastikan Jakarta Aman dan Normal Kembali, Layanan Transjakarta Hingga MRT Masih Gratis Hingga 8 September

Pramono Anung Tegaskan Layanan Transportasi Umum di Jakarta Pulih Total, Tarif Transjakarta dan MRT Gratis Hingga 7 September 2025

Jam Operasional MRT Jakarta Kembali Normal Pasca-Demo, Stasiun Istora Mandiri Sisi GBK Masih Ditutup

Semua Stasiun MRT Jakarta Sudah Beroperasi Kembali, Termasuk Istora Mandiri

MRT Jakarta Terapkan Layanan Terbatas Saat Masa Demo di Jakarta, Operasional Hanya Sampai Blok M

Demo Massa di Polda Metro Jaya, MRT Tutup Pintu Masuk Stasiun Istora Mandiri dan Bendungan Hilir

MRT Jakarta Terapkan Rekayasa Arus Penumpang Serta Siapkan Personel Tambahan Imbas Demo Ricuh
