Riezky Aprilia Tak Tahu Pramono Anung Pernah Digantikan Eva Sundari

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 07 Mei 2025
Riezky Aprilia Tak Tahu Pramono Anung Pernah Digantikan Eva Sundari

Riezky Aprilia bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan PAW anggota DPR 2019-2024 (MP/Ponco)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Walau pernah menjadi anggota DPR RI selama 5 tahun, Riezky Aprilia, mengakui dirinya tak pernah tahu aturan organisasi di PDI Perjuangan (PDIP) mengenai kewenangan partai megenai penempatan anggota DPR.

Hal itu terungkap saat Riezky bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan PAW anggota DPR 2019-2024 dan perintangan penyidikan dengan terdakwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Rabu (7/5).

Awalnya, kuasa hukum Hasto, Patra M.Zen menyoroti Riezky yang terlihat menangis saat memberikan keterangan. Riezky mengakui, jika dirinya tak hanya menangis dalam persidangan hari ini. Tetapi, pada persidangan sebelumnya saat pemeriksaan eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, dan eks Komisioner Bawaslu, Agustiani Tio Fridelina yang telah inkrah.

“Saudara sudah tiga kali dipanggil persidangan, saya mau tahu saja, apakah pada waktu memberikan keterangan di terdakwa Saeful, di terdakwa Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio, saudara menangis juga?” tanya Patra di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (7/5).

“Relevansinya?,” jawab Riezky.

Baca juga:

Riezky Aprilia dan Saeful Bahri Jadi Saksi Sidang Hasto Hari Ini

“Saya dari awal saya ketemu Sekjen, saya dalam keadaan menangis pada saat itu. Saya pada saat berbicara dengan Saeful, menangis. Siapapun dalam keadaan pada saat itu, saya yakin perempuan manapun, pasti akan menangis dalam rasa tekanan,” lanjut Riezky.

Patra pun kembali bertanya, “Pertanyaan saya dengarkan. Pada saat saudara memberikan keterangan?”

“Saya menangis, mungkin masih ada rekamannya,” jawab Riezky.

Riezky pun mengakui jika dirinya selalu menangis saat memberikan keterangan saat persidangan Wahyu Setiawan dan kawan-kawan.

“Betul,” jawab Riezky.

Patra menjelaskan maksud dirinya memberikan pertanyaan tersebut. Dia menilai ada persesuaian dimana setiap memberikan keterangan di persidangan, Riezky selalu menangis.

Patra pun mengembangkan pertanyaan bahwa pertemuan pada 27 September 2019 antara Riezky dengan Hasto dalam kapasitas urusan kepartaian. Di mana, Hasto dalam posisi sebagai Sekjen PDIP. Patra pun mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Riezky soal adanya Caleg yang terpilih dan digantikan yang lain karena ada keputusan dari partai.

“Sekarang saya tanya faktanya. Kalau saudara tahu, jawab tahu. Kalau saudara tidak tahu, jawab saja tegas tidak tahu. Saudara saksi. Apakah saudara saksi tahu. Namanya Eva Sundari pernah menggantikan Pramono Anung pada tahun 2016, meskipun bukan suara terbanyak, karena ada kepentingan partai. Tahu nggak saudara?” tanya Patra.

“Tidak tahu,” jawab Riezky.

“Saudara saksi tahu nggak bahwa pada tahun 2015, ketika Pak Djarot Saiful Hidayat terpilih sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, penggantinya juga bukan suara terbanyak berikutnya? Dengan cara mengundurkan diri, tahu nggak?,” kata Patra.

“Tidak tahu,” jawabnya lagi.

Baca juga:

Pengacara Hasto Tagih Janji Dewas KPK setelah Beberkan Dugaan Pelanggaran Penyidik

“Sekarang saya tanya lagi yang ketiga. Kalau tidak tahu juga, saya tidak lanjutkan. Ketika Pak Baskami Ginting meninggal dunia, penggantinya juga bukan suara terbanyak berikutnya, tahu nggak?” Tanya Patra.

“Tidak tahu,” jawab Riezky.

Patra pun menegaskan, bahwa semua keputusan terkait pergantian Caleg terpilih merupakan kewenangan DPP PDIP bukan atas dasar pribadi Hasto.

“Saudara saksi masih belajar lagi di partai,” ujar Patra. (Pon)

#PDIP #DPP PDIP #Pramono Anung #Hasto Kristiyanto
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Minta Pedagang Pasar Barito Segera Pindah ke Lenteng Agung
Sentra Fauna dan Kuliner Jakarta dirancang tidak hanya sebagai pasar hewan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 03 Oktober 2025
Pramono Minta Pedagang Pasar Barito Segera Pindah ke Lenteng Agung
Berita Foto
Mengintip Patung Jenderal Sudirman yang Akan Dipindahkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Keindahan Patung Sudirman saat malam hari di Jalan Jenderal Suirmna, Jakarta, Jum'at (3/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 03 Oktober 2025
Mengintip Patung Jenderal Sudirman yang Akan Dipindahkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Indonesia
Rp4,1 Miliar Mengalir untuk Masa Depan, Pemprov DKI Jakarta Realisasikan Bantuan Pemutihan Ijazah Tahap Ke-4 untuk 1.238 Siswa
Pemprov DKI sendiri diketahui menargetkan sebanyak 6.654 ijazah dapat diputihkan melalui program ini pada tahun 2025
Angga Yudha Pratama - Jumat, 03 Oktober 2025
Rp4,1 Miliar Mengalir untuk Masa Depan, Pemprov DKI Jakarta Realisasikan Bantuan Pemutihan Ijazah Tahap Ke-4 untuk 1.238 Siswa
Indonesia
Dorong Parkir Jakarta Wajib Non Tunai, Gubernur Pramono: Semua Pendapatan akan Masuk Kas Daerah
Perbaikan sektor perparkiran jadi prioritas Pemprov DKI Jakarta, setelah fokus pada transportasi dan pendidikan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Oktober 2025
Dorong Parkir Jakarta Wajib Non Tunai, Gubernur Pramono: Semua Pendapatan akan Masuk Kas Daerah
Indonesia
Pemprov DKI Jakarta Dukung Penuh Olympic Day 2025, Dorong Generasi Muda Hidup Sehat dan Berprestasi
Gubernur Jakarta mengapresiasi penyelenggaraan Olympic Day 2025 sebagai wadah penyebaran nilai-nilai persahabatan, keunggulan, dan rasa hormat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemprov DKI Jakarta Dukung Penuh Olympic Day 2025, Dorong Generasi Muda Hidup Sehat dan Berprestasi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P
Presiden tidak memiliki kewenangan untuk memecat anggota DPR.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P
Indonesia
Dana Bagi Hasil Jakarta Dipotong Pusat Rp 15 T, Pramono Terpaksa Utak-atik Biaya Prioritas
Pemerintah Pusat memangkas dan abagi hasil ke Jakarta sebesar Rp 15 triliun hingga hanya menyisakan Rp 11 triliun.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
Dana Bagi Hasil Jakarta Dipotong Pusat Rp 15 T, Pramono Terpaksa Utak-atik Biaya Prioritas
Indonesia
Bertepatan dengan HUT ke-80 TNI, Car Free Day akan Tetap Digelar Minggu 5 Oktober 2025
Gubernur Pramono Anung memastikan Car Free Day Sudirman - Thamrin tetap berlangsung meski bertepatan dengan acara HUT ke-80 TNI.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Bertepatan dengan HUT ke-80 TNI, Car Free Day akan Tetap Digelar Minggu 5 Oktober 2025
Indonesia
Gubernur Pramono Tetapkan Tarif Rp 80 untuk Transportasi Umum Jakarta saat HUT ke-80 TNI
Kebijakan tarif Rp 80 berlaku untuk TransJakarta, MRT, LRT, LRT Jabodebek, hingga Mikrotrans.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Gubernur Pramono Tetapkan Tarif Rp 80 untuk Transportasi Umum Jakarta saat HUT ke-80 TNI
Indonesia
Gubernur Pramono Sahkan Pemekaran Kelurahan Kapuk Jakbar, Dipecah Jadi 3
Kelurahan Kapuk kini dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu Kelurahan Kapuk, Kelurahan Kapuk Selatan, dan Kelurahan Kapuk Timur.
Wisnu Cipto - Selasa, 30 September 2025
Gubernur Pramono Sahkan Pemekaran Kelurahan Kapuk Jakbar, Dipecah Jadi 3
Bagikan