Ribuan PKL Yogyakarta Gulung Tikar, Berharap Dapat Bantuan Pemerintah


Kawasan Malioboro sepi PKL. (Foto: MP/Teresa Ika)
MerahPutih.com - Pandemi memaksa ribuan pedagang kaki lima (PKL) gulung tikar. Mereka berharap pemerintah segera memberi bantuan dan tunjangan hidup.
Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) DPW DIY Muklas Madani mengungkapkan, sedikitnya 10 ribu dari 20 ribu (PKL) di DI Yogyakarta memutuskan berhenti berjualan karena terus merugi dan tak lagi memiliki modal usaha.
"Ada yang tutup sementara. Banyak juga yang tutup permanen karena sudah kehabisan modal," tegas Muklas di Yogyakarta, Senin (12/7).
Baca Juga:
Bandara Adisutjipto dan Stasiun Tugu Yogyakarta Buka Layanan Vaksinasi COVID-19
Penurunan omzet dirasakan PKL pasalnya sektor pariwisata dan pendidikan yang selama ini menopang geliat perekonomian tengah "mati suri". Apalagi adanya PPKM semakin membatasi mobilitas dan penjualan PKL.
Ditambah lagi, lanjut Mukhlas, belum semua PKL melek teknologi dan bekerja sama dengan ojek online.
"Yang pasti Yogya itu mengandalkan mahasiswa dan wisata. Dua hal ini selama pandemi dan PPKM ini kan mahasiswa tidak ada di Yogya dan wisata juga sedikit. Ini sangat memukul pedagang kaki lima di Yogya," tuturnya.

Ia berharap, pemerintah memberikan stimulus modal kerja untuk bisa berjualan kembali.
"Kalaupun tidak ada, diharapkan ada bantuan hidup seperti sembako. Memang sampai saat ini bantuan itu belum ada," kata dia.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY Endang Patmintarsih menjelaskan, sebelumnya pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial berjanji akan menyediakan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak kebijakan PPKM. Rencananya tiap penerima akan mendapat BST senilai enam ratus ribu rupiah.
Namun berkaca pada pengalaman tahun sebelumnya, BST hanya disalurkan kepada masyarakat miskin yang terdaftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca Juga:
Sehingga penyalurannya pun dianggap belum merata. Saat ini, pihaknya tengah mengupayakan agar masyarakat di luar DTKS dapat menerima bantuan tersebut. Sehingga, masyarakat terdampak seperti PKL dapat diusulkan sebagai calon penerima manfaat.
Adapun pada 2020 lalu, jumlah penerima BST yang terdata di DTKS berkisar 121.788 orang. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Masuk Yogyakarta Wajib Bawa Surat Negatif COVID-19 dan Kartu Vaksin
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
