Fashion

Cukup Diinjak Belakangnya, Langsung Auto Keren Pakai Sepatu Ini

annehsannehs - Jumat, 12 Maret 2021
Cukup Diinjak Belakangnya, Langsung Auto Keren Pakai Sepatu Ini

Nike Go Mid Canvas Hightop. (Foto: MP/Shenna)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENGINJAK bagian belakang sepatu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari saya. Walau terlihat berantakan, kenyamanan tetap menjadi aspek nomor satu yang harus diprioritaskan.

Di sisi lain, menginjak bagian belakang sepatu memberikan beberapa manfaat yang sangat berguna dan inovatif. Dengan memanfaatkan metode ini, kamu bisa meraih dua fungsi dari sepatu.

Fungsi pertama, kamu bisa tetap terlihat rapi dan formal. Fungsi kedua, kamu bisa meraih kenyamanan hakiki dengan cara menginjak bagian belakang sepatu dan membuat sepatumu seolah-olah bertransformasi menjadi sandal.

Meski begitu, tidak semua sepatu memberikan kenyamanan maksimal ketika bagian belakangnya diinjak. Kamu harus memperhatikan beberapa aspek tertentu sebelum memakai sepatu dengan cara ini.

Baca juga:

Joker Kearifan Lokal Khas Negeri Aing

Aspek terpenting adalah material sepatu. Sepatu yang paling nyaman untuk diinjak belakangnya adalah yang memanfaatkan bahan kanvas. Meski begitu, tidak semua kanvas menjamin kenyamanan ketika diinjak bagian belakangnya. Kanvas yang dimanfaatkan oleh berbagai produsen sepatu terkadang memiliki tekstur berbeda.

Terdapat beberapa merek sepatu kanvas yang memang nyaman banget dipakai diinjak belakangnya. Sepatu pertama adalah Converse Chuck Taylor White All Star Low Top Trainers. Karena warnanya yang putih dari bagian kanvas sampe karet sol, pastinya sepatu ini akan cepat lusuh jika digunakan dengan cara diinjak belakangnya.

Kain kanvas bolong karena diinjak. (Foto MP/Shenna)
Kain kanvas bolong karena diinjak. (Foto: MP/Shenna)

Sejak pertama kali dibeli, saya hanya beberapa kali menggunakan sepatu ini dengan benar. Selebihnya, saya menggunakan sepatu seharga Rp600 ribuan ini dengan cara diinjak bagian belakangnya. Salah satu alasannya adalah karena saya tidak begitu menyukai penggunaan kaos kaki ketika menggunakan sepatu.

Ketika pertama kali diinjak, pastinya kanvas terasa sedikit kaku. Bagian pergelangan kaki juga terasa sedikit sakit karena tekstur kanvas saat pertama atau kedua kali diinjak. Sisanya, Converse Chuck Taylor White All Star Low Top Trainers bisa kamu gunakan dengan nyaman ketika menggunakan metode diinjak bagian belakangnya.

Baca juga:

3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Outifit Serba Putih

Faktor kedua, kain kanvas lama-kelamaan akan bolong, terutama di bagian sudut kiri dan kanan di mana kain kanvas terlipat. Ketiga, bahan kain kanvas memang lebih mudah terkena kotor sehingga kamu akan melihat perbedaan warna yang signifikan antara kanvas yang dekil dengan sol karet sepatu yang tidak mudah kotor. Warna putih dekil dari kanvas pun akan semakin terlihat kotor dan membuat penampilanmu jadi unpresentable.

Sepatu kedua yang akan di-review adalah Nike Go Mid Canvas Hightop. Walau memiliki kerah sepatu yang tinggi, bukan berarti sepatu kanvas model high seperti ini tidak bisa diinjak bagian belakangnya. Memang, pertama-tama kamu akan kesulitan untuk menginjak bagian belakang sepatu ini.

Baca juga:

Nike Akuisisi Startup Sneaker Virtual RTFKT

Awalnya, kamu akan merasakan sakit pada bagian pergelangan kaki pada dua minggu pertama jika digunakan secara rutin. Ini disebabkan karena bagian kanvas yang diinjak lebih banyak dan tebal daripada sepatu bermodelkan low. Tekstur kanvas dari sepatu ini juga lebih tebal dan kaku daripada Converse. Meski begitu, sepatu ini akan lebih mudah dikembalikan ke model pertama jika kamu ingin looks yang lebih formal dan sopan.

Jika bagian belakangnya terus-terusan diinjak, warnanya yang merah terang pun tidak gampang kotor ketimbang Converse putih. Dibeli sejak 2010 dengan harga £45 atau sekitar Rp 900 ribu-an, sepatu ini masih layak pakai dan bisa digunakan sampai sekarang tanpa robek-robek.

Meski begitu, sepatu Converse Chuck Taylor White All Star Low Top Trainers masih lebih nyaman untuk diinjak ketimbang Nike Go Mid Canvas Hightop.

Sepatu ketiga yang akan di-review adalah Ventela P76 (Public) Series Low berwarna maroon. Tekstur kanvas dari sepatu buatan Indonesia ini memang lebih kaku dan kasar daripada Converse maupun Nike. Sepatu ini lebih sakit jika digunakan tanpa kaos kaki. Meski begitu, pada dasarnya semua sepatu memang akan sakit digunakan tanpa kaus kaki. Jadi sebaiknya digunakan menggunakan kaus kaki untuk mendapatkan kenyamanan maksimal ketika perjalanan jauh.

Ventela, sepatu asal Bandung yang sedang hits di kalangan anak muda. (Foto: MP/Shenna)
Ventela, sepatu asal Bandung yang sedang hits di kalangan anak muda. (Foto: MP/Shenna)

Karena teksturnya yang cukup kaku, sepatu ini sulit untuk diinjak pada bagian belakangnya. Saya hanya mencoba untuk menginjak bagian belakang sepatu sebanyak dua kali karena kanvasnya yang tidak mudah ditekuk dan kurang bisa menyesuaikan bentuknya ketika diinjak bagian belakangnya. Meski begitu, sepatu ini cukup nyaman untuk digunakan, apalagi dengan harga yang kompetitif yaitu sekitar Rp300-400 ribuan.

Sepatu keempat yang akan di-review adalah Vans Era yang mengkombinasikan warna hitam dan abu-abu. Vans Era menjadi salah satu sepatu yang paling awet dan nyaman untuk diinjak karena ada cushion alias bantalannya sehingga empuk untuk diinjak. Meski begitu, sepatu ini cukup sulit untuk ditekuk dan butuh waktu sekitar satu bulan pemakaian agar bagian kanvas belakang sepatu bisa menekuk dan menyesuaikan dengan injakan kaki.

Last but not least, ialah Converse 70s Classic Low Top. Sejauh ini, sepatu ini masih menduduki peringkat pertama sebagai sepatu ternyaman untuk diinjak bagian belakangnya.

Dua warna putih yang kontras membuat kanvas terlihat tambah dekil. (Foto MP/Shenna)
Dua warna putih yang kontras membuat kanvas terlihat tambah dekil. (Foto: MP/Shenna)

Walau pada penggunaan seminggu pertama saya mendapatkan luka-luka yang cukup banyak pada pergelangan kaki dan menimbulkan bekas, Converse 70s Classic Low Top menjadi sepatu ternyaman untuk diinjak.

Kenyamanan yang diraih berbeda tipis dengan Converse Chuck Taylor White All Star Low Top Trainers, tetapi Converse 70s Classic Low Top akan terlihat semakin unik dan keren jika semakin lusuh dan kotor.

Sepatu ini juga cocok untuk digunakan dengan busana apapun, apalagi ditambah dengan desainnya yang klasik, sehingga membuat model sepatu ini tidak terkikis oleh waktu. Sobat Merah Putih, jadi sepatu mana yang akan kamu injak belakangnya untuk hari ini? (shn)

Baca juga:

'Realita Cinta dan Rock'n Roll' Inspirasi Fesyen Anak Muda 'Rebel'

#Maret Gegayaan Di Negeri Aing #Sepatu #Fashion #Sneakers
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Fashion
UNTOLD Stories: di Balik Outfit Kece Atlet Indonesia untuk SEA Games Thailand 2025
Brand fesyen lokal UNTOLD menjadi perancang streetwear atlet Indonesia di SEA Games 2025 Thailand lewat koleksi 'Satu untuk Indonesia'.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 Desember 2025
UNTOLD Stories: di Balik Outfit Kece Atlet Indonesia untuk SEA Games Thailand 2025
Fashion
‘Light and Shape’: ESMOD Jakarta Rayakan Inovasi Mode dari Desainer Muda di Creative Show 2025
ESMOD Jakarta Creative Show 2025 menghadirkan 198 karya dengan tema 'Light and Shape'. Tampilkan inovasi, teknik, dan identitas kreatif desainer muda.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
‘Light and Shape’: ESMOD Jakarta Rayakan Inovasi Mode dari Desainer Muda di Creative Show 2025
Fashion
UNIQLO Gandeng BABYMONSTER untuk Koleksi UT Terbaru, Tampilkan Desain Edgy dan Playful
Koleksi UT UNIQLO x BABYMONSTER hadir dengan grafis 'BATTER UP', siluet crop boxy, dan konten spesial para member.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
UNIQLO Gandeng BABYMONSTER untuk Koleksi UT Terbaru, Tampilkan Desain Edgy dan Playful
Fashion
Thrifting makin Digandrungi, Industri Tekstil dalam Negeri Ketar-Ketir
Thrifting memang menyenangkan hati konsumen, tapi malah membikin hati produsen dan perajin tekstil Indonesia meringis karena ketimpangan yang sangat mencolok.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Thrifting makin Digandrungi, Industri Tekstil dalam Negeri Ketar-Ketir
ShowBiz
Tumbler Viral, Lebih daripada Gaya Hidup Sehat tapi Fashion Statement
Botol minum ini telah jadi penanda status sosial seseorang di publik.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Tumbler Viral, Lebih daripada Gaya Hidup Sehat tapi Fashion Statement
Fashion
Panduan Thrifting Jakarta, Rekomendasi Seru dari Blok M Square hingga Pasar Santa
Banyak pemburu thrift merasa bahwa pakaian bekas memiliki karakter khas yang sulit ditemukan pada produk massal.
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Panduan Thrifting Jakarta, Rekomendasi Seru dari Blok M Square hingga Pasar Santa
Fashion
Brand Lokal Siap Go International, Ardiles Luncurkan Kampanye 'Move Your Way'
Ardiles meluncurkan kampanye 'Move Your Way'. Dorong kepercayaan diri masyarakat dan membawa brand lokal ke kancah global dengan tema Geoteal.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Brand Lokal Siap Go International, Ardiles Luncurkan Kampanye 'Move Your Way'
ShowBiz
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
The Breeze: Swim Swim Capsule Collection
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
Fashion
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
JF3 Fashion Festival mewujudkan visi Recrafted: A New Vision demi mengangkat kreativitas dan keahlian tangan Indonesia ke tingkat global melalui kolaborasi dan inovasi berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Fun
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 hadir dengan tiga area utama: Lifestyle Market, Reseller & Collector’s, serta Toys & Hobbies.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
Bagikan