Restoran #Yuks, Suguhkan Konsep Unik yang Mengedepankan Servis dan Rasa

Selain menyajikan menu yang istimewa, konsep penyajian biasanya menjadi salah satu daya tarik dalam berbisnis kuliner. Karena, dua unsur inilah yang kerap diburu oleh para pecinta kuliner.

Apalagi di era millenia saat ini, mendatangi tempat-tempat kuliner tidak sekadar ingin mencicipi menu yang disuguhkan, tapi juga ingin mendapatkan sensasi yang berbeda dengan suasana lain dari pada yang lain.

Hal ini juga yang dilakukan oleh Restoran #Yuks, di Jalan Percetakan Negara II No 16 D-Samping Bank BCA Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Kebanyakan restoran hanya menjual packaging saja, kita jual semuanya, mulai dari rasa terus kemudian service juga. kita menggabungkan itu semua," ujar Dimas H. Pribadi kepada wartawan merahputih.com, Sabtu (11/3).

Dalam memberikan suasana yang berbeda, Restoran #Yuks ini mengusung konsep lebih ke arah industrial, atau factoring. Sesuai dengan konsep yang digagas, hiasan dinding di setiap sudut ruangan pun menggunakan barang-barang industrial, seperti pelek sepeda, kunci inggris, pipa, masker baja, kursi pakai drum reiycle, dan kayu.

"Kalau konsep restoran sendiri lebih ke arah industrial, jadi, ke factoring, barang-barang daur ulang. Untuk menambah karakter sendiri yang kita jual," katanya.

Restoran #Yuks dengan konsep industrial atau factoring ini, kata Dimas, dirintis oleh empat owner, termasuk dirinya. Dari empat owner tersebut, salah satunya adalah jago dalam soal desain. Sehingga, ide-ide tersebut muncul begitu saja, dan menjadikan restorang tersebut menjadi salah satu restoran yang unik di wilayah Jakarta.

"Kita membangun usaha ini ada empat owner, salah satu owner resto ini jago desain, dia tahu meletakkan konsep sebagai hiasan dinding. Jadi setiap dinding asesorisnya berbeda-beda, itu semua yang di dindingnya berbeda. Untuk membuat konsep ini memakan waktu dua bulan pengerjaan agar hasil ruangan nampak berkarakter," paparnya.

Target market Restoran #Yuks ini sendiri sebenarnya adalah anak-anak ABG; dari anak SMP, SMA, sampai dengan kuliah. Namun pada acara pembukaan restoran tersebut, saat dilakukan test food, ternyata yang hadir juga kalangan dewasa, dan justru remaja sedikit.

"Tapi kita menyasar menengah ke bawah, karena sekitaran sini padat. Harganya juga kita sesuaikan dengan kondisi," ucapnya. (Abi)