Rekayasa Teknologi 5.5G Ciptakan Nilai-Nilai Baru


(Foto: Pexels/ZZ)
PEMANFAATAN kemajuan teknologi 5G secara berkelanjutan yang telah terbukti menciptakan nilai-nilai baru di dalam setiap sendi kehidupan.
Saat ini, 5G telah digunakan secara komersial selama empat tahun dan telah menciptakan dampak positif di berbagai elemen kehidupan manusia.
Di berbagai sektor industri serta jutaan rumah tangga di seluruh dunia, 5G mengubah cara manusia bekerja dan hidup, serta menciptakan berbagai nilai ekonomi, industri, dan sosial yang luar biasa.
"Selama empat tahun terakhir, teknologi 5G telah digunakan secara komersial di seluruh dunia dan mendorong penciptaan nilai-nilai baru. Langkah selanjutnya adalah 5.5G," ujar Sabrina Meng, Rotating Chairwoman dan CFO Huawei, pada pidato pembukaan di Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2023 (28/6) seperti dikutip dalam siaran resmi Huawei.
"Ilmu pengetahuan dan teknologi mengarah pada sistem yang besar dan kompleks. Untuk itu, diperlukan teknologi yang tepat untuk setiap skenario serta rekayasa sistem yang efektif, demi mencapai kesuksesan 5G secara berkelanjutan,” Sabrina melanjutkan.
Baca juga:
Samsung Indonesia Akhirnya Hadirkan Warna Navy Blue untuk Galaxy S21 FE 5G

Bagi para konsumen, teknologi seperti 5G, cloud, dan AI (kecerdasan buatan/artificial intelligence) telah memicu reaksi berantai dan menciptakan sebuah lingkungan di mana pembeli juga dapat menjadi penjual.
Bagi pelaku industri, 5G telah menjadi kunci pendorong produktivitas baru. Para pemasok teknologi berada dalam satu kubu dengan para mitra dan pelanggan mereka.
5G mampu menghadirkan kesabaran strategis, pemahaman mendalam tentang berbagai skenario industri, serta peningkatan ROI (return of investment) berkelanjutan telah mendorong pertumbuhan penerapan 5G dalam industri.
5G diprediksi akan memicu penciptaan berbagai perangkat dan aplikasi baru yang dapat menghadirkan pengalaman yang lebih imersif seperti 5G New Calling dan konten 3D yang dapat dinikmati tanpa kacamata.
Kehadiran 5G juga membawa manusia pada sebuah era baru yang ditandai dengan adanya konektivitas super antar berbagai hal, memperkuat jaringan IoT (internet of things), serta mendorong bentuk-bentuk baru produktivitas.
5.5G merupakan langkah berikutnya dari 5G. Teknologi ini menjanjikan kecepatan downlink 10-gigabit, kecepatan uplink dalam satuan gigabit, kemampuan untuk mendukung 100 miliar koneksi, serta AI bawaan (native AI).
Tak cuma menghubungkan orang-orang dengan lebih baik, teknologi 5.5G juga akan menciptakan begitu banyak peluang bisnis baru yang luar biasa dengan menghadirkan dukungan yang lebih spesifik untuk setiap kebutuhan industri dalam bidang IoT, pengindraan, dan manufaktur canggih.
Baca juga:

Untuk menapak ke tingkat yang lebih tinggi, rekayasa sistem jadi kunci sukses. Huawei menyadari perlunya menyelam lebih mencari kebutuhan pelaku industri.
"Kapabilitas yang pertama adalah mengintegrasikan berbagai teknologi berbeda. Kita akan dapat mewujudkan sinergi yang lebih baik antar cloud, jaringan, edge, dan perangkat dengan desain sistematik dan inovasi lintas domain," tambah Sabrina.
Jika digabungkan dengan optimalisasi pada perangkat lunak, perangkat keras, chip, dan algoritma, Sabrina meyakini kombinasi itu bakal mengatasi tantangan di berbagai sektor industri.
Sabrina menambahkan pentingnya kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai pendekatan manajemen yang berbeda.
"Transformasi digital dan cerdas bukanlah semata-mata mengenai teknologi itu sendiri, melainkan tentang bagaimana mentransformasi pendekatan Anda terhadap manajemen," kata Sabrina.
Karena itu, digitalisasi perlu merumuskan ulang hubungan antarmanusia, peristiwa, hal-hal, dan teori, serta penerapan sebuah pendekatan manajemen yang lebih terbuka dan berpandangan ke depan. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
